Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

TEKNIS MENGHUKUM JIN DI 2 ALAM

Written By Unknown on Sunday, December 30, 2012 | 12/30/2012 05:15:00 PM

TEKNIS MENGHUKUM JIN DI 2 ALAM
Oleh : Nuruddin Al Indunissy

Alhamdulillah, saya berdo'a semoga hari ini adalah hari terakhir anda dan
keluarga diganggu, dihina dan dilecehkan oleh tukang sihir dan jin kafir
laknatullah alaiyh. Insya Allah, semoga Allah meridhai cara paling mutakhir
ini untuk melumpuhkan berbagai bentuk gangguan sihir, bahkan melumpuh
dan meluluhlantakan konspirasi iblis; syaitan, jin dan tukang sihirnya baik
di alam sadar dan dialam mimpi.

Sebelumnya mari kita kenali, ciri-ciri penyakit yang ditimbulkan oleh
gangguan jin agar kita tidak ragu bingung tentang penyakit medis dan non-
medis, meski akhir-akhir ini telah banyak ditemukan bahwa sebagian besar
penyakit akut itu disebabkan konpirasi jin dan tukang sihir dikalangan
manusia itu sendiri.

|| 4 Ciri-ciri Penyakit yang Disebabkan oleh Gangguan Jin ||

1. Adanya "invisible power" atau kekuatan yang tidak terlihat yang
menghalangi keberlangsungan hidup dengan cara tak wajar dan berulang-
ulang hingga hidup kita tidak maju.

2. Penyakit yang tidak wajar atau tidak terdeteksi dokter, diobati tidak
sembuh-sembuh dan anda mengalaminya bertahun-tahun.

3. Kondisi mental yang tak wajar; emosi berlebihan, depresi, sedih
berlebihan, kecemasan, tidak bisa konsentrasi, menjadi pelupa, tidak bisa
fokus, mendengar atau melihat sesuatu hingga menimbulkan "kegilaan".

4. Mimpi buruk atau menakutkan; mimpi mati dan semua tentang kematian,
mimpi tenggelam dan semua tentang air, mimpi terbang atau jatuh dari
tempat tinggi dan semua tentang ketinggian.

Ciri lain yang umum dan memungkinkan terkena gangguan jin adalah,
mimpi melihat binatang; ular, kalajengking, anjing, dll, mimpi tindihan,
mimpi melihat darah, susah tidur atau "insomnia", sulit hamil atau tidak
mendapati keturunan atau "mandul" setelah di cek dokter bahwa tidak ada
masalah rahim.

Selengkapnya, silahkan ikuti seminar dan pelatihan Rehab Hati Quranic
Healing yang telah dan sedang digelar di berbagai kota di Indonesia, insya
Allah.

|| 3 Cara Paling Mutakhir Mengalahkan Jin dengan Cara Syar'ie||

Berikut ini insya Allah ada 3 cara paling mustajab untuk mengatasi sihir DI
ALAM NYATA dan DI ALAM MIMPI, juga TEHNIK PEMBENTENGAN DIRI
dikehidupan sehari-hari.

Mengalahkan Jin di Alam Nyata, yaitu melalui Ruqyah Rumah dan Ruqyah
Mandiri Aktif;

1. Ruqyah Rumah; Ruqyah Kantor, Ruqyah Gudang dsb, Ruqyah Mandiri;
Ruqyah Penyakit Menahun, Ruqyah Mandul, Ruqyah Eksim, Ruqyah Maagh,
Ruqyah Insomnia, Ruqyah Stroke, Ruqyah Kangker Darah, dan berbagai
bentuk penyakit yang tidak dimengerti secara Ilmiah. Caranya sebagai
berikut:

Ambil 1 galon air (sekitar 20 liter air putih) lalu bacakan; Alfatihah, Ayat
Kursi, Al Ikhlas, Al Falaq dan Annas dan Al A'raaf 117 - 122, Yunus 81-82,
Thaha 68-70, bacakan masing-masing 11 kali dan tiupkan. Misal baca Al
Fatihah lalu tiupkan setiap selesai membaca hingga 11 kali, lanjutkan
dengan Al Ikhlas.. dan seterusnya.

Penggunaannya untuk Ruqyah Rumah dsb, cipratkan atau semprotkan
keseluruh lantai dan sudut rumah. Untuk Ruqyah Mandiri, penyakit
menahun dsb; caranya air tadi diminumkan dan dimandikan.
Lakukan selama 12 hari, gunakan air yang sama.

Untuk ruqyah rumah, ambil 1,5 liter setiap hari dan campur dengan air lain
dan cipratkan keseluruh lantai rumah, sudut-sudut rumah, jendela, pintu,
langit-langit, dapur dan atap rumah. Lakukan hingga ada tanda-tanda
bahwa jin atau sihir itu telah sirna, tandanya akan ditemukan hewan yang
mati atau bau hangus terbakar. Untuk Ruqyah mandiri dan penyakit
menahun lain teknisnya; ambil 1,5 liter setiap hari dan campurkan air itu
dengan air bak untuk mandi atau shower, sebagiannya minum.

Ingat, bacakan ayat tadi sejumlah 11 kali atau lebih di hari pertama saja.
Setelah itu pakai air tersebut dengan cara diatas (tidak usah dibacakan
lagi) selama 12 hari.

2. Menghukum/Mengalahkan/Membunuh Jin di Alam Mimpi.
Ini sudah dibuktikan ratusan orang muslim bahkan non muslim sekalipun,
modalnya keyakinan. Ingat, keyakinan itu lahir dari pengetahuan dan
pengetahuan itu lahir dari belajar. Mari kita pelajari dan buktikan, caranya
sebagai berikut; sebelumnya, ingat: Jin itu hina, dan jin itu mati. Yang tidak
mati itu iblis.

- Sebelum tidur ambil wudhu, dan niatkan untuk bertemu dengan jin yang
selama ini mengganggu anda atau keluarga anda atau jika antum praktisi
Ruqyah niatkan untuk bertemu jin yang selalu mengganggu pasien.

- Baca Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas juga Ayat Qursi. Setelah
itu usapkan ke wajah dan seluruh tubuh. Lalu bacakan surah Al Baqarah
148, dan niatkan sekali lagi (mohon kepada Allah) untuk bertemu dengan
jin-jin laknat itu.

- Jika dalam mimpi itu dipertemukan oleh Allah dengan jin yang biasa
mengganggu, atau jin yang suka menindih kita, atau jin yang menyakiti kita,
atau jin yang biasa menakuti anak kita, istri kita atau kita sendiri
maka...JANGAN LARI TAPI KEJAR DAN TANGKAP SAMPAI TERTANGKAP
APAPUN BENTUKNYA! Ingat tangkap dan cengkram lalu bacakan Ayat
Qursy hingga ia mati terbakar. Jika dalam mimpi itu tidak hafal ayat-ayat
Ruqyah, maka baca Asma Allah atau takbir. Bacakan berulang-ulang hingga
ia mati atau lari.

Ingat, sekali lagi ingat sabda Rasulullah Sholallahu Alaiyhi wa Sallam; "Jin
itu takut sama manusia sama seperti manusia takut sama Jin". Jadi jangan
lari dan membiarkan diri dikejar-kejar jin, tapi kejarlah agar jin itu lari.
Ingat jangan lari tapi kejar, hingga musuh-musuh Allah itu lari. Ingat,
KEJAR, KEJAR, KEJAR, sekali lagi KEJAR. Catat dalam otak bawah sadar
anda "KEJAR jangan lari". Terus kejar, jika jin itu lari kesebuah rumah atau
persembunyian, jangan takut, lari dan terus kejar dan hancurkan tempat
mereka. Bisa jadi itu adalah tukang sihir yang menyihir keluarga kita, jika
JIN, tukang sihir dan rumah atau persembunyian itu berhasil kita hancurkan
dalam mimpi, maka insya Allah jin dan tukang sihir itu juga mati. Sekali
lagi MATI, karena pelindung mereka itu hanyalah dari syaitan, dan syaitan
itu dipersenjatai kekuatan dari IBLIS. Dan iblis itu tidak ada apa-apanya
dibanding kemahagagahan Allah aza wajalla dan kita, manusia, baik orang
awam atau Praktisi Ruqyah memohon kekuatan dan diberi kekuatan oleh
Allah. Cash! Lansung! Tanpa Batas! Selama kita yakin. Insya Allah, pasti.

3. Pembentengan Diri dari Sihir, Jin dan 'Ain.
Yang harus diperhatikan adalah, kita tidak mungkin meminta perlindungan
kepada Allah sementara kita membangkang kepada Allah (melakukan
dosa). Rasulullah saw bersabda; "Ketika kalian keluar rumah bacakan
'Bismillahi tawakaltu Ilallah, la hawla walaa quwwata illa billah" maka Allah
akan menurunkan malaikat untuk melindungimu dan syaitan akan
menjauhimu". Jadi, syaikh Abdul Rouf berkata jika kita keluar rumah baca
doa perlindungan kepada Allah lalu dijalan memandangi wanita/laki-laki
malaikat akan meninggalkan kita dan syaitan akan kembali kepada kita.
Sama halnya ketika wanita mulai memperlihatkan auratnya, disana syaitan
akan bersama mereka.

Jadi tolong diperhatikan dan dicatat; bahwasannya yang paling penting
adalah meninggalkan DOSA terlebih dahulu dan melaksanakan kewajiban
kita sebelum menuntut hak perlindungan kepada Allah. Saya pernah
mendengar testimoni ada sensasi kesembuhan yang terjadi setelah
"taubatannasuha" dan melaksanakan seluruh kewajibannya sebagai
muslimin-muslimah.

Yang berikutnya adalah meninggalkan (bertaubat dari) semua perbuatan
syirik, musyrik, bid'ah, khurafat (jimat-jimat, meminta karomah kepada
kuburan dsb) dan jangan lupa menurunkan semua patung, photo & lukisan
dalam rumah.

Setelah memperhatikan hal-hal diatas, perhatikan hal berikut;

- Baca Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas masing masing 3x setelah sehabis
Subuh, Setelah Magrib dan sebelum tidur.

- Baca Ayat Qursi dan kalimah "A'udzubikallimatillahi ttammati
minsyarrima kholak" dan Kalimah "Bismillahi laa yadhurru ma asmihi syai
un fil ardi wala fissamai wa huassami'ul 'Aliim" masing-masing 3x setelah
subuh dan maghrib.

- Baca "basmalah" dalam 5 kondisi; Masuk rumah, sebelum makan,
sebelum membuka pakaian, sebelum masuk toilet dan berhubungan suami
istri. (Atau, disarankan lebih afdhol baca do'a yang dituntunkan Rasul Saw)

- Membaca Asma Allah dalam 3 kondisi; saat Marah, Sedih dan Takut.
Karena dalam 3 kondisi tersebut manusia lemah dan ada celah syaitan
untuk menguasai manusia. Jadi ketika marah baca "Ta'awudz", ketika sedih
baca "Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun" ketika takut baca "Allahumma
'audzubika min sururihim wa naj'aluka fi nukurihim"

Tutorial dahsyat Ruqyah & Cara Mengalahkan Sihir/Jin/Setan secara Islami
ini dari Abdul Raouf Bin Halima. Beliau telah mencetak ratusan praktisi
international dan memiliki 60 Ruqyah Center di 20 negara termasuk london.
Video bisa di search di google, bisa juga di tonton di website ustad Perdana
Akhmad atau insya Allah akan saya upload di Facebook dan YouTube,
soon.

Selengkapnya, untuk pengokohan tauhid dari pasien yang awam hingga
menjadi praktisi ruqyah ini akan dibahas tuntas secara tuntas, nikmat,
lembut dan ilmiah dalam satu paket buku "Therapi Qurani Rehab Hati" NAI,
dan "Quranic Healing Technologi" ust Perdana Akhmad di 2013 nanti. Insya
Allah.

SALAM TAUHID

Salam Bahagia untuk seluruh sahabat Rehab Hati & Quranic Healing
diseluruh tanah air, Malaysia, Brunai dan International.

Nuruddin Al Indunissy
Author & Therapist Rehab Hati
Pin 3275BCE5 | www.NAI-foundation.com

12/30/2012 05:15:00 PM | 0 komentar | Read More

Kabar Langit Ing Pucuk Wit-Witan

Written By Unknown on Wednesday, December 12, 2012 | 12/12/2012 02:47:00 PM

Kabar Langit Ing Pucuk Wit-Witan

Kangmas,
Delengen kae
Embun ing pucuk wit-witan
kang sinorot cahyaning suryo
katon mencorong kadyo barlian
kang kumanthil ing talingane midodari
Apik tenan yo, kangmas

Rungokno, kangmas
embun iku paring kabar
yen titi wancine wis kabuko
sedelo maneh
iyo, sedelo Maneh bakal tumibo
bebono rojo brono
kanggo nyinambut tekane sigaraning nyowo

percoyo-o, kangmas
tan ono kang bakal biso anjegal
semono ugo tan keno kagege tekane
amarga kabeh wus kaserat
ing kitabe moloikat

kangmas,
sawuse ikhtiar wus pratiti
namung sumarah maring kersaning gusti
mugi dadi-o panglipuring ati

-------------------------------------------
Geguritan saking timur lauting samudro alit
>>TIRTA WENING
12/12/2012 02:47:00 PM | 0 komentar | Read More

Janji Langit Ing Pucuk Wit-Witan

Written By Unknown on Thursday, December 6, 2012 | 12/06/2012 12:53:00 AM

Janji Langit Ing Pucuk Wit-Witan

Srengenge sedhelo maneh sumunar, kangmas
Sawise peteng ndhedhet lelimengan
kang ngungkung jiwo sajroning krangkeng dukito
Ora bakal kacegat yen pancen wis tinitah
Mengkono ugo tan biso kagege tekane

Sesuk isuk,
yen wis titi wancine
Delengen embun kang tumibo ing pucuking wit-witan
Kadyo barlian mencorong kasorot sinaring suryo
ngabarake janji langit kang wus pinasthi :
ono dewo nganglang jagad, nggowo bokor kencanane
kairing midodari sewu siji
andum bebono ing keprabone mami
Matur sembah nuwun, Gusti.

-------------------------------------------
Suryo kaping tigo ing pungkasan warsa 2012
Geguritan saking timur lauting samudro alit

>> TIRTA WENING

12/06/2012 12:53:00 AM | 0 komentar | Read More

Tentang Cinta | CH7

Written By Unknown on Tuesday, December 4, 2012 | 12/04/2012 09:34:00 AM

Tentang Cinta | CH7
Oleh : Nuruddin Al Indunissy/NAI
http://www.nai-foundation.com/

Serial catatan tentang cinta chapter 7 ini adalah serial relaksasi hati yang akan
menimbulkan effect ketenangan namun "hati-hati" jangan dibaca ditempat
umum atau tempat kerja, karena menimbulkan effect ngantuk yang luar biasa.
[jika sedang ditempat umum, maka jangan dibaca sekarang dan baca saat
sendiri dikamar]

ini adalah tentang hatimu
iyah, jika kita lihat dengan mata telanjang.
disetiap permukaan hati itu lembut, namun jika kita dekati maka kita akan
melihatnya kasar dihuni bebukitan dan gunung-gunung, sungai-sungai dan
rerumputan hijau sebagian putih tak tersinari.

jika engkau dekati
maka disana terlihat ada palung, teramat dalam....
dalam sekali, didalam palung itu ada goa gelap, goa yang luas sekali entah
dimana ujungnya, namun disalah satu sudutnya ada cahaya, dekatilah perlahan
cahaya itu....

dekati, dekati, semakin dekat...
semakin dekat. dan lihatlah! lihatlah disana ada telaga....
dari telaga itu mengalir sungai kecil, jangan injak airnya biarka ikan-ikannya
tenang...dan airnya beriak, jangan menyentuhnya.. biarkan airnya utuh
dengarkan saja gemericiknya. dengarkan...dengarkan saja, dengarkan dan
catat dihatimu setiap gemericik itu. lalu turuti, patuhi dan ikuti lalu lakukan.

tatap dalam-dalam rangkaian kata yang kualirkan dari telaga hatiku ini, tatap
dalam dalam dan dengarkan. dengarkan. .
semakin kmu menatapnya, semakin kamu bahagia.

semakin kamu bahagia, semakin kamu betah. semakin betah, semakin
nyaman.. semakin tenang, semakin rindu, semakin penasaran apakah akhir
dari serangkaian yang begitu indah ini.

lalu kamu berharap itu adalah sebuah ketenangan, dimana kamar tempat kamu
berdiam sendiri itu sekarang mulai bercahaya. kamarmu, ya kamarmu. bukan
tempat dimana saat ini kamu terduduk atau berjalan..

sekarang rasakan dua dinding-sepi hatimu mulai bergetar, di dinding itu ada
bunga warna warni kebiruan. namun sebenarnya itu bukan bunga, tapi putaran
kincir angin berwarna hijau kebiruan berputar-putar, berputar-putar... ah
sejuknya.

kesejukan itu...
kesejukan itu mulai merebak ketepian hatimu, semakin merebak dan merasuki
tubuhmu... hingga setiap pembuluh darahnya melonggar, meregang menenang,
dan subhanallah....

sekarang otot-ototmu semakin longgar, semakin longgar semakin longgar dan
ah.. benarkah ini terjadi? coba, coba rasakan lagi. jika tidak terasa sama sejali
mungkin cara bernafasmu yang salah. coba, coba ikuti 5 detik saja.

tarik nafas dari hidung... tahan 2 detik, dalam 3 ketukan..
ya, lepaskan. tunggu dulu, lepaskan dari mulut selama 10 ketukan. ingat
sepuluh ketukan, lepaskan...

lepaskan saja,
hempaskan.. hempaskan semuanya.
hempaskan semua belenggu dihatimu,
biarkan cahaya yang berputar itu semilir membersihkan flek-flek hitam yang
menutupi hatimu. tarik nafas lagi dan yakinkan semua flek hitam itu hilang. itu
adalah sifatmu yang dulu, sifatmu yang dulu bebal tak mau memaafkan.

sekarang cahaya hidayah tengah meliputimu, dan engkau mampu memaafkan
siapapun dengan gagah perkasa dan kekokohan niat untuk menjadi hamba
yang mulia dengan memaafkan.

tarik nafas seperti tadi,
tarik, tahan dan lepas. hempaskan...

sekarang rasakan ruangan hatimu lebih luas.
lebih luas, lebih luas lebih nyaman lebih tenang lebih indah lebih bahagia.
ada sesuatu memancar dari hatimu
pancaran hangat namun segar, itu adalah cahaya putih hangat yang menyebar
keseluruh tubuhmu

ya..
benar sekali, itu adalah cahaya ilahiyyah dalam gemericik fitrah.
baik sekarang hatimu telah menenang. namun, demi Allah, REHAB HATI ini
belum selesai. karena masih ada titik-titik yang perlu direhab akar engkau
benar-benar bahagia dan mengakses cahaya langit untuk engkau tebarkan di
muka bumi ini. cahaya cinta tanpa batas, agar semesta ramai bertasbih
memuji rabb nya.

catat....
titik itu adalah tersebar diseluruh tubuhmu, semisal sepanjang syaraf dan
sumsum tulang belakang yang penuh syahwat, syaraf dan otot tenggorokan
yang senang mencaci manusia, otot wajah yang susah tersenyum, otot-otot di
lambungmu, dadamu, perutmu, pahamu, betis, pergelangan kaki, tangan dan
jari-jarinya... dan matanya, iah matamu. syaraf-syaraf dimatamu.

Sebentar jangan ngantuk dulu.
Matamu itu bebas, tak ada sesuatu yang menggantung disetiap alisnya. disana
tidak ada batu yang semakin memberatkan matamu, menarik matamu
kebawah, tak ada... tidak ada.

sebentar jangan ngantuk, catat dulu..
catat dulu informasi ini; insya Allah kita akan bertemu lagi di buku Rehab Hati
Session 2, dengan tema "Therapi Qurani Rehab Hati", tahun 2013 nanti.

iyah sudah tercatat rapi..
Baiklah sekarang biarkan matamu untuk rileks..
tariklah nafas agak dalam, penuhi dadamu dengan udara segar.. lalu
hembuskan..

rasakan udara sejuk menebar bening dimatamu, sejuk sekali. semakin sejuk,
semilir menenang hingga syaraf-syaraf mana tenang, dan pembuluh darah
disekitar mata dimanjakan. sebentar, tahan jangan sampai lelap meski kamu
merasakan mata itu begitu berat, semakin berat--- semakin berat. ah, jangan
tidur.

cari tempat terbaik untuk istirahat, dan istirahatkanlah.
insya Allah ketika bangun nanti, engkau akan lebih tenang dan bahagia. lebih
butuh lagi kepada rabbmu, lebih butuh lebih patuh.

baik, sekarang istirahatlah
istirahat satu jam saja.
tidurlah..

bayangkan seseorang yang paling menyayangimu ada disana, didekatmu
memeluk hatimu dan. tidurlah. jangan lihat lagi siapa penulis catatan aneh ini.
tidurlah.

NAI

12/04/2012 09:34:00 AM | 0 komentar | Read More

AYAT-AYAT RUQIYYAH DAN DOA KHUSUS!

AYAT-AYAT RUQIYYAH DAN DOA KHUSUS!

Ingat, jangan menunggu keajaiban namun ciptakanlah! karena genangan telaga
ilmu Allah itu teramat luas, kita hanya harus mengetuk pintu langit dan
mengalirkannya kebumi untuk menghempaskan berbagai bentuk gangguan sihir
yang menggelisahkan ummat!

BERIKUT INI ADALAH AYAT-AYAT DAN DOA KHUSUS!!
AYAT DAN DO'A DALAM PENYEMBUHAN ATAU THERAPY QURANI YANG
SERING DIGUNAKAN DAN TELAH TERUJI DALAM METODE "QURANIC
HEALING THERAPHY", ini merupakan bocoran dari draft Asli buku Quranic
Healing ustad Perdana Akhmad Bin Akhmad S.Psi semoga bermanfaat bahkan
sebelum buku ini terbit dan memusnahkan berbagai bentuk gangguan sihir dan
kegelisahan ummat. Insya Allah sedang disinergikan dengan buku Rehab Hati
Session 2 dengan tajuk "Therapi Qurani Rehab Hati".

Ayat Ayat Al Quran

1. Ayat ruqyah “Sapu Jagad “ dasar/umum/standar (ayat ini harus ada dalam
setiap ruqyah baik untuk penyakit medis maupun non medis/ghoib juga
pelengkap disemua tehnik ruqyah)
• Al-fatihah, Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al Falaq, An-Nas
Ayat-ayat lainnya adalah :” Surat Al Baqarah : 1-5, 102-103, 284-286. Al-
Imran ayat (18-19 ), Al-A'Araf (ayat 54-56 ), Al-A'Araf (ayat 117-122 ), Yunus
(ayat 81-82 ), Taha (ayat 69 ), Al-Mukminin (ayat 115-118 ), As-Shaffat (ayat
1-10 ), Al-Ahqaf (ayat 29-32 ), Ar-Rahman (: ayat 33-36 ), Al-Hasyr ( ayat
21-24 ), Al-Jin (ayat 1-9)

2. Ayat Untuk Azab ( menyiksa, membakar, menghancurkan , membunuh jin)
• Surat An Nisa’ : 56
• Al-Ankabuut :57
Ayat lainnya adalah : Al-Baqarah (ayat 206 ), An-Nisa' (ayat 166-169 ), Al-
Maidah (ayat 33-37 ), Al-Anfal (ayat 9-14 ), Al-Hijr (ayat 16-18 ), Al-
Isra' (ayat 110-111 ), Al-Anbiya' (ayat 70 ), As-Saffat (ayat 1-10 ), Ad-Dukhan
(ayat 43-50 ), Al-Jathiya (ayat 7-11 ), Al-Ahqaf (ayat 29-34 ), Ar-Rahman
(ayat 32-44 ), Al-Haqqah (ayat 25-37 ), Al-Buruj (ayat 1-22 ), Al-A'la (ayat
1-19 ), Az-Zalzalah (ayat 1-8 ), An-Nasr (ayat 1-3 )

3. Ayat Untuk Pembatal sihir, ( melepas dan menawarkan kekuatan sihir)
• Surat Yunus : 81 – 82
Ayat lainnya adalah : Surat Al A’raf : 117-122, Surat Thaha : 69-70, Al-Furqan
(ayat 32 ), Anbiya' (ayat 70 ), An-Nur (ayat 39 ), Al-Isra' (ayat 81 ), Fussilat
ayat 42 ), Fatir ayat 10 ), Anbiya' (ayat 18 ), Al-A'raf (ayat 18 ), Kahfi (: ayat
98 ), Taha (ayat 69 )

4. Ayat Untuk Asy syifa, (khusus penyembuhan dan pemulihan)
• Surat Al Isra’ ayat 82
• Fushshilat ayat 44
Ayat lainnya : At-Taubah ( surah 9 : ayat 14-15 , Yunus ( surah 10 : ayat 57 ),
An-Nahl ( surah 16 : ayat 67-69, Ash-Syu'ara ( surah 26 : ayat 75-80 )

5. Ayat dan doa ruqyah khusus ( untuk berbagai keperluan/tehnik khusus)

a. Ayat Untuk Pelempar (untuk membuang penyakit atau menargetkan energi
ruqyah kesasaran tertentu)
• Al-anfaal ayat 17
• Alfatihah ayat 6

b. Ayat Untuk Penghancur (membuka shied, menghancurkan kekuatan
penyakit)
• Al-Hasyr 21
Ayat lainnya adalah : Al-waqiyah 56, fathir ayat 10, kahfi 98

c. Ayat Untuk Penarik (penyakit, kotoran dan benda sihir, jin dll)
• Almu’minuun 115
• Al-Baqarah 148:

d. Ayat Untuk Pendinding (membentengi lokasi yang sudah disembuhkan,
melindungi tubuh dll)
• Surat Yasin ayat 9
Ayat lainnya : al-isra’ 45, al kahfi 94-95, al mu’minuun 100, al-furqaan 53,
fushilat 5, al hadid 13

e. Ayat Penakluk
• An-Naml ayat 30-31

f. Ayat Untuk Pukulan (digunakan ketika menepuk/ memukul tubuh pasien)
• Al-Nahl 126 :
• As-Syuara 130
• Al-Anfaal 50

Doa-Doa Tuntunan Rasulullah SAW

1. Doa meminta pertolongan dan kekuatan

ﺣَﺴْﺒُﻨَﺎﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﻧِﻌْﻢَ ﺍﻟْﻮَ ﻛِﻴْﻞُ،ﻧِﻌْﻢَ ﺍﻟْﻤَﻮُﻟَﻯﻮَﻧِﻊَﻡْ ﺍﻟﻨَّﺼِﻴْﺮُ

Hasbunallah wani’mal wakiyl, nikmal maula wani’mannasiyr

“Cukuplah Allah bagi kami dan dia sebaik-baik pemimpin, sebaik-baik
pelindung, sebaik penolong.”

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِ ﻱْ ﻻَ ﻳَﻀُﺮُّ ﻣَﻊَ ﺍﺳْﻤِﻪِ ﺷَﻲْ ﺀٌ ﻓِﻲ ْﺍﻷَﺭْﺽِ ﻭَﻻَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎ ﺀِ ﻭَﻫُﻮَﺍﻟﺴَّﻤِﻲْﻉُ ﺍْﻟﻌَﻠِﻴْﻢُ

Bismillahilladziy la yadhurru ma’asmihi syai’un fil’ardhi walaa fissama’i
wahuwassamiy’ul ‘aliym

“Dengan nama Allah Yang karena bersama nama-Nya tidak ada sesuatu
apapun dilangit atau di bumi mampu mendatangkan bahaya, dan Dialah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

ﻧَﻌُﻮْﺫُ ﺑِﻜَﻠِﻤَﺎ ﺕِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺘَّﺎ ﻣَّﺎ ﺕِ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّ ﻣَﺎ ﺧَﻠَﻖَ

Na’uwdzu bikalimaatillahit tammaati min syarrimaa kholaqo

“Kami berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan
makhluk yang Dia ciptakan”.

2. Doa syifa (untuk penyakit fisik, psikis, gangguan jin dan sihir)

ﻧَﺴْﺄَﻝُ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍْﻟﻌَﻈِﻴْﻢَ ﺭَﺏَّ ﺍْﻟﻌَﺮْ ﺵِ ﺍْﻟﻌَﻈِﻴْﻢِ ﺃَﻥْ ﻳَﺸْﻔِﻴَﻜُﻢْ

Nas’alullahal ‘adziyma robbal ‘arsyil ‘adziymi ‘an yasyfiyakum
“Kami memohon kepada Allah yang Maha Agung, Pemilik singgasana yang
agung, semoga Dia menyembuhkan kamu sekalian.”

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﺫْﻫِﺐِ ﺍْﻟﺒَﺄْﺱَ ﺭَﺏَّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ، ﺍِﺷْﻒِ ﻭَ ﺃَﻧْﺖَ ﺍ ﻟﺸَّﺎ ﻓِﻲْ ﻻَ ﺷِﻔَﺎﺀَ ﺇِﻻَّﺷِﻔَﺎ ﺅُﻙَ ﺷِﻔَﺎﺀًﻻَ
ﻳُﻐَﺎﺩِﺭُﺳَﻘَﻢًﺍ

Allahumaa ‘adzhibil ba’sa robbannas, isyfi wa ‘antasyafiy laa syifaa’a ‘illa
syifaa ‘uka syifaa’anlaa yughoodiru saqomaa

“Ya Allah, hilangkan penyakit ini, wahai Penguasa seluruh manusia,
sembuhkanlah ! Engkaulah yang menyembuhkan, tidak ada kesembuhan
kecuali kesembuhan dari-Mu, sembuhkanlah dengan kesembuhan sempurna
tanpa meninggalkan rasa sakit.”

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ، ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ، ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ،ﻧَﻌُﻮْﺫُ ﺑِﻌِﺰَّﺓِﺍﻟﻠﻪِ ﻭَ ﻗُﺪْ ﺭَﺗِﻪِ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّ ﻣَﺎ ﻧَﺠِﺪُﻭَﻧُﺤَﺎﺫِﺭُ

Bismillahi (3x), na’uwdzu bi’izzatillahi waqudrotihi min syarrimaa najidu wa
nuhaadziru

“Dengan nama Allah, dengan Nama Allah, dengan nama Allah, kami berlindung
dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya dari kejahatan yang kau hadapi
dan kami hindari”.

3. Doa Penyiksa
Allahumma Inna Naj’aluka Fi Nuhurihim, Wa Na’udzubika min Syururihim
“Ya Allah, sesungguhnya aku menjadikan Engkau di leher mereka (agar
kekuatan mereka tidak berdaya) dan aku berlindung dari keburukan mereka.“

Demikian, semoga Allah memberkati ust Perdana Akhmad dengan keberkahan
ilmu, ketenangan dunia akhirat dan keridhaan Allah azza wa jalla di hari yang
abadi nanti.

Insya Allah buku yang akan terbit hanya ribuan eksemplar ini direncanakan akan
diburu jutaan pembeli yang sudah menanti 3 tahun terakhir ini, draft buku
Quranic Healing ust Perdana Akhmad saat ini sedang saya bubuhi dengan
diksi Rehab Hati. Insya Allah akan terbit musim awal pertengahan 2013 ini.
Silahkan dishared seluas-luasnya.

Salam Tauhid.

ALLAHUAKBAR!

NAI/Nuruddin Al Indunissy

12/04/2012 07:23:00 AM | 0 komentar | Read More

HypnoPareting: Anchor Peluk vs Gendong

Written By Unknown on Monday, December 3, 2012 | 12/03/2012 05:32:00 PM

HypnoPareting: Anchor Peluk vs Gendong
Oleh Idzma Mahayattika

“Sini, peluk sama Ayah”

Kalimat yang selalu saya katakan ketika Gaza dan Filan sedang
menangis atau merasa tidak nyaman. Kemudian, saya memeluk mereka
dengan penuh kasih saying untuk menenangkan dan membuat nyaman. Saya
menggunakan kata peluk untuk meng-anchor kata “peluk” di pikiran bawah
sadar saya, Gaza dan Filan. Sehingga ketika saya bilang “peluk”, maka
pikiran bawah sadar saya akan mengakses “kondisi” atau “state” diri saya
yang “penyayang, menenangkan dan melindungi”. Disisi lain kata “peluk” akan
membuat pikiran bawah sadar Gaza dan Filan mengakses kondisi “disayang,
ditenangkan dan dilindungi”. Jadi buat saya, kata peluk sama dengan
“menenangkan, menyayangi dan melindungi”. Dan buat Gaza&Filan kata
“peluk” sama dengan “disayang, ditenangkan dan dilindungi”.

Kenapa saya menggunakan kata peluk? Bukan gendong? Padahal yang
saya lakukan seringkali mirip menggendong atau bahkan sebenarnya
menggendong. Betul, sebenarnya posisi pelukan saya juga seringkali berbeda-
beda tergantung maunya Gaza dan Filan. Walaupun saya juga punya posisi
pelukan andalan, Gaza atau Filan saya peluk di dada dengan tangan saya
mendekap punggungnya :)

Kalau saya menggunakan kata gendong, saya akan kesulitan ketika
anak-anak sudah besar. Hei! Kan berat kalo harus gendong anak kalo dia
sedang menangis. Apalagi kalo dia meronta-ronta! Susaaah! Sekarang saja
saya kesulitan, kalo keduanya nangis dan minta gendong. Nah kalo peluk? Kan
tidak harus digendong/diangkat. Pelukan bisa dilakukan sambil berdiri,
jongkok, duduk, bahkan tiduran. Bisa dilakukan dimana saja, di rumah, di
kamar, di luar ruangan bahkan di dalam mobil. Kalo Gendong? Emang bisa
gendong anak di mobil?

Itulah alasan kenapa saya menggunakan kata peluk ketika menenangkan
anak-anak ketika menangis, tidak nyaman atau tidak aman. Sederhana dan
mudah. Contoh Gaza (3thn) menangis ketika terbangun dari tidurnya, saya pun
sedang tidur. Karena tidur di kamar yang terpisah, Ia lari menuju saya. Saya
yang sedang tidur nyenyak pasti akan pusing ketika terbangun dan langsung
berdiri mendengar tangisan Gaza. Dengan kata sakti “sini, peluk sama Ayah”
dan pelukan sambil tiduran, ia pun kembali tenang dan tertidur. Sederhana
kan?

Nah setelah membaca penjelasanku diatas, pasti timbul pertanyaan apa
itu “anchor”? lalu bagaimana membuat atau menanamnya? “anchor” adalah
tombol pikiran-perasaan. Sesuatu yang akan membuat kita memunculkan
sebuah pikiran atau perasaan. “Anchor” ini bisa berupa suara, sentuhan atau
sesuatu yang kita lihat. Contoh : setiap melihat lampu lalu lintas menyala
warna merah, apa yang anda pikirkan? Berhenti bukan?. Atau ketika anda
mendengar kata “sayang”, tiba-tiba muncul perasaan ketika disayang oleh istri
atau suami di rumah. Misalnya lagi ketika ada yang menyentuh punggung
anda, maka muncul perasaan ketika disayang sambil diusap punggungnya oleh
orang tua. Nah “lampu merah” itu anchor untuk “berhenti”, kata “sayang” itu
anchor untuk perasaan disayang istri atau suami dan “sentuhan punggung” itu
anchor untuk perasaan disayang orang tua. Nah Anchor ini berbeda di masing-
masing orang, karena kan pikiran dan perasaannya berbeda.

Bagaimana membuat atau menanamnya? Caranya sederhana, yaitu
dengan memberikan perlakuan yang sama pada sebuah hal berulangkali. Misal
Saya memberikan perlakuan sama ketika anak saya menangis. Yaitu dengan
mengatakan “sini, peluk sama ayah” dan memeluknya. Sehingga kata peluk ini
akan menjadi anchor buat anak-anak saya. Anchor ini juga bisa terbentuk
secara tidak sengaja, misal setiap kali marah, ayah&bunda marah pada anak
sambil menunjuknya. Bisa jadi, ketika ada orang yang menunjuknya ia akan
mengakses pikiran atau perasaan dimarahi,karena ditunjuk menjadi anchor
untuk dimarahi. Anchor juga bisa ditanam ketika intensitas perasaannya
sedang tinggi, atau ketika dilekatkan dengan sebuah emosi yang dalam. Misal
ketika anak sedang sangat sedih ketika orang tuanya meninggal, kemudian ia
saat itu sedang menggunakan sebuah Topi. Topi itu bisa menjadi anchor dari
perasaan sedih tersebut. Sekarang sudah siap mempraktekannya kan? Anchor
apa yang akan ayah&bunda tanam di ananda? Oh iya…Sssst…anchor ini jg
bisa ditanam untuk mencapai kepuasan suami istri lho #uhuk :)

Untuk Senyum Anak Indonesia

@K_IDZma
HypnoStoryteller-Family hypnotherapist-coach-trainer
www.kidzsmile.info

12/03/2012 05:32:00 PM | 0 komentar | Read More

MAU MENDIRIKAN KHILAFAH? MULAILAH DARI SEKARANG!!!

MAU MENDIRIKAN KHILAFAH? MULAILAH DARI SEKARANG!!!

Oleh: Ustadz Sarwat, Lc

Salah satu yang membuat kita berdecak kagum kepada sejarah umat Islam
dalam masa-masa khilafah Islamiyah adalah persembahan yang diberikan tiap
khilafah itu kepada umat manusia. Salah satu persembahan yang utama
adalah jaminan pendidikan dan kesehatan buat semua orang, bukan hanya
umat Islam, tetapi semua pemeluk agama.

Perguruan Tinggi di dunia Islam sejak dulu tidak pernah memungut bayaran
dari para mahasiswanya. Sebaliknya, semua mahasiswa malah mendapatkan
gaji dan tunjangan dari kampusnya. Baik kampus itu milik negara atau pun
milik swasta.

Maka tidak heran kalau dunia pendidikan saat itu sangat maju dan berkualitas.
Sebab semua orang yang ingin belajar, mendapatkan bantuan dari semua
pihak. Bukan saja dari negara, tapi dari semua elemen masyarakat.

Dan gratisnya pendidikan adalah ciri sebuah khilafah Islamiyah. Kalau hari ini
ada keinginan untuk mengembalikan lagi khilafah, rasanya sangat tepat kalau
ciri-ciri itu kita mulai lebih dahulu. Agar orang tahu, bahwa mendirikan
khilafah itu memang ada manfaatnya yang langsung bisa dirasakan, bukan
saja oleh umat Islam, tetapi juga orang pemeluk agama lain.

Sayangnya, nyaris semua kampanye untuk kembali kepada khilafah saat ini,
berhenti hanya sebagai slogan kosong tanpa makna. Kalau cuma bicara doang,
semua orang juga bisa. Tapi yang dibutuhkan adalah bukti nyata, amal, kerja,
prestasi, hasil, manfaat yang real. Bukan hanya janji-janji kosong bak calon
anggota legislatif. kalau nanti saya terpilih, saya akan begini dan begitu. Kalau
nanti khilafah sudah bediri, nanti kita akan begini dan begitu. Kalau ada
khilafah nanti kita akan makmur.

Itu terbalik. Ciptakan dulu kemakmuran, setidaknya di kalangan yang terbatas,
sehingga semua orang tahu dan melihat langsung buktinya. Baru nanti semua
orang akan melirik dan melihat langsung. Kemudian orang akan mengambil
kesimpulan. Ooo, mereka itu makmur karena mereka menerapkan syariat
Islam, yang kalau semakin besar, akan menjadi khilafah.

Saudara-saudara saya yang sangat getol mengkampanyekan tegaknya khilafah
itu rupanya bingung harus mulai dari mana perjuangan mereka itu. Persis
orang yang bingung, mana duluan, telur atau ayam.

Padahal contoh dari Nabi SAW itu jelas sekali. Tidaklah Madinah itu didirikan,
kecuali kalau sudah ada muhajirin dan anshar. Artinya, tidak mungkin khilafah
Islam itu berdiri, kalau tidak ada umatnya.

Loh, 1,5 milyar ini apa bukan umat?

Benar, mereka itu umat. Tapi umat yang tidak berhak memiliki khilafah.
Karena mereka umumnya tidak kenal agama Islam yang dipeluknya sejak lahir.
Yang mereka kenal sekedar ritual-ritual tanpa makna. Karena faktor keturunan
saja mereka sekarang secara formal beragama Islam.

Benar, mereka itu umat. Tapi mereka tidak bersatu seperti 15 juta orang
yahudi di seluruh dunia. Mereka lebih suka hidup berkelompok-kelompok
sambil asyik saling mengejek dan menjelekkan satu sama lain, sembari
membanggakan kelompok mereka sendiri. Setiap partai membanggakan apa
yang mereka punya. Setiap jamaah merasa paling unggul dengan prestasinya.
Setidak ormas merasa paling berjasa dengan karyanya. Setiap gerakan merasa
paling populer dengan nama besarnya. Setiap murid merasa paling benar
dengan fatwa ustadznya.

Benar, mereka umat. tapi mereka juga belum lagi menerapkan syariah dalam
pribadi dan keluarga mereka. Bahkan mereka pun belum lagi mengerti detail-
detail syariah. Karena mereka tidak pernah belajar ilmu syariah secara serius.
Latar belakang pendidikan mereka tidak lain adalah ilmu-ilmu milik orang kafir
yang sekuler. Ilmu-ilmu keislaman yang mereka punya sangat terbatas,
dangkal, dan sebisa-bisanya saja. Tidak mengambil dari sumber ilmu itu
sendiri secara matang dan serius.

Benar, mereka umat. Tapi apa yang mereka makan, tidak tahu halal haramnya.
Apa yang mereka minum, juga tidak tahu halal haramnya. Apa yang mereka
pakai, juga tidak tahu halal haramnya. Apa yang mereka dapatkan dari rejeki,
juga tidak pasti halal haramnya.

Benar, mereka umat. Tapi mereka tidak tahu siapa yang jadi mahram dan
siapa yang bukan. Mereka tidak tahu cara bagi waris yang diajarkan
Rasulullah SAW. Mereka tidak tahu bahwa mengucapkan talak kepada istri
walau cuma main-main ternyata jatuh juga. Mereka tidak tahu kalau wanita
yang ditalak suaminya itu ada masa iddahnya dan tidak boleh keluar dari
rumah suaminya.

Benar, mereka umat. Tapi mereka tidak tahu bahwa macet di jalanan kota
Jakarta itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menjama` shalat. Dan bahwa
menjama` shalat itu tidak boleh dilakukan setelah sampai di rumah, karena
sudah bukan musafir lagi.

Dalam keadaan yang sangat awam dan parah dalam keawaman itu, rasanya
masih mimpi kalau kita bicara tentang tegaknya khilafah islam. Sebab
keawaman-keawaman seperti itu tidak pernah terjadi di masa tegaknya
khilafah Islam selama 14 abad ini. Dan tidaklah khilafah Turki Utsmani runtuh
di tahun 1924 yang lalu, kecuali karena umat ini semakin awam dan terlalu
awam dengan syariah Islam.

Maka kalau kita bercita-cita ingin mengembalikan lagi khilafah Islamiyah
seperti itu, langkah pertama yang harus ditempuh adalah kita wajib
menghidupkan kembali ilmu-ilmu keislaman, sehingga seluruh lapisan umat
yang 1,5 milyar ini MELEK syariah. Bukan cuma melek, tapi sampai paham,
mengerti, nyambung, tahu, ngeh, dan ngelotok. Kemudian mereka menerapkan
syariah itu, minimal mulai dari diri sendiri, kemudian di dalam lingkungan
terdekat, yaitu keluarga dan tetangga. Dan seterusnya sampai masyarakat,
negera dan dunia.

Jangan sampai orang yang teriak-teriak mengajak untuk mendirikan khilafah
malah tidak mengerti detail syariah Islam. Atau tidak bisa berbahasa Arab,
sehingga tidak mampu merujuk kepada turats (warisan) ilmu-ilmu keislaman
yang asli. Jangan sampai dia malah orang yang masih belajar mengeja huruf
Al-Quran, atau baca Quran tidak fasih yang hanya bikin kuping jadi
kesemutan.

Katanya mau mendirikan khilafah, lha wong baca Quran aja termehek-mehek
gitu kok?

Kenapa begitu?

Karena bicara khilafah artinya bicara berjuta bahkan bermilyar pekerjaan besar.
Dan semua itu harus sudah dimulai sejak sekarang, bukan menunggu kalau
khilafah sudah berdiri, baru mau kerja.

Salah satu pekerjaan rumah itu ya belajar dulu deh baca quran yang fasih,
tanpa salah, dan enak didengar. Kalau itu saja masih belum dikerjakan, terus
mimpi bikin khilafah, waduh . . .

Pekerjaan lainnya ?

Ya, itu tadi. Gimana caranya kita bisa punya kampus dan rumah sakit yang
gratis. Sebab di masa khilafah dulu, semua kampus dan rumah sakit memang
gratis, baik yang negeri atau yang swasta. Dan untuk punya kampus atau
rumah sakit yang gratis, tentu tidak harus menunggu khilafah berdiri dulu.

Sebaliknya, justru keberadaan kampus dan rumah sakit gratis itulah yang akan
membuat orang-orang tertarik ikut mendirikan khilafah. Karena memang ada
manfaat yang nyata dan langsung bisa dirasakan umat.
Bukan sekedar koar-koar dan omong kosong.

Wasalam

*dikutip dari: http://www.ustsarwat.com/

12/03/2012 03:54:00 PM | 0 komentar | Read More

Hati-hati Mengatakan Kata-Kata Ini pada Konsumen Anda

Written By Unknown on Thursday, November 22, 2012 | 11/22/2012 07:06:00 PM

Berhubungan dengan konsumen , terkadang tidak mudah. Anda perlu
berhati-hati agar kata-kata yang anda ucapkan tidak menyinggung atau
bahkan melukai hati konsumen. Di bawah ini adalah daftar kata-kata yang
sebaiknya tidak anda katakan pada konsumen anda.

Apa sajakah itu? Berikut ini kata-kata yang sebaiknya anda hindari pada
konsumen.

“Apa masalah anda?”

Kata-kata seperti ini mungkin lazim anda dengar ketika hendak komplain
suatu hal. Padahal kalimat tersebut terkesan kurang sopan.

Kalimat yang lebih tepat dipakai adalah “Ada yang bisa saya bantu?”. Dan
biarkan konsumen menjelaskan persoalan yang sedang dihadapinya.

“Saya tidak tahu”

Kata “saya/kami tidak tahu” mengesankan ketidakpedulian anda dalam
melayani konsumen. Jika anda memang tidak memahami persoalan
konsumen, sebaiknya anda ganti jawaban tersebut misalnya dengan “saya
coba tanyakan dulu pada atasan saya”.

“Saya tidak bisa melakukan hal itu”

Misalkan ada konsumen anda yang meminta anda melakukan sesuatu yang
melampaui kewenangan anda, anda sebaiknya tidak mengatakan “saya
tidak bisa melakukan itu” Sebab kalimat tersebut bernada negatif.

Jawaban yang lebih tepat bisa diganti misalnya dengan “Apa yang bisa
saya lakukan adalah…”.

“Itu bukan tugas saya”

Hal ini mungkin salah satu kalimat yang paling sering anda dengar. Ketika
anda komplain pada orang yang bukan menangani kasus yang anda hadapi,
anda akan mendapati jawaban tersebut.

Kalimat yang lebih baik untuk dilontarkan jika mendapati situasi tersebut
misalnya “Saya sangat senang untuk mengantar anda menemui orang di
bagian yang menangani permasalahan ini.”

Menyebutkan Harga yang tidak pas

Misal anda ditanya seorang customer, dan ditanya berapa biayanya, lalu
anda menjawab misal antara Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta. Ini merupakan
jawaban yang tidak tepat. Selain karena adanya faktor ketidakjelasan, meski
anda sebutkan range harga, tapi yang konsumen akan ingat adalah harga
yang lebih rendah. Jadi jika nantinya misalnya biaya yang dikenakan
konsumen adalah harga yang tertinggi, konsumen bisa mengungkit-
ungkitnya dan mungkin saja kecewa.

Bagaimana sebaiknya? Sebaiknya sebutkan harga yang tepat. Tidak
menggunakan kisaran. Misal biayanya Rp 700ribu, sebutkan 700 ribu,
Jangan sebutkan kisaran harga antara Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu.

Kata “Kami minta maaf, tapi…”

Saat anda meminta maaf karena konsumen komplain dengan pelayanan
anda, jangan pernah ikuti dengan kata “tapi”. Sebab kata “tapi”
menandakan bahwa anda tak tulus untuk meminta maaf. Ada alasan yang
masih anda berikan untuk membela diri. Sebaiknya bagaimana?

Ganti kata “tapi” tersebut dengan kata “dan”. Kata “dan” lebih bersifat
netral daripada kata “tapi” yang mengandung pertentangan. Katakan “Kami
minta maaf dan ini solusi yang kami tawarkan”. Kalimat tadi lebih baik
daripada “Kami minta maaf, tapi kami punya solusinya.”

Kata “Anda harus…”

Misalnya muncul ucapan “Anda harus datang ke bagian X untuk
menyelesaikan persoalan tersebut.” Kata “harus” berkesan memaksa. Sebab
itu sebaiknya anda hindari ketika berhubungan dengan konsumen.

Sebaiknya, anda ganti dengan bentuk kalimat penawaran. Misal, “Maukah
anda ke bagian X yang menangani persoalan tersebut?” atau “Saya akan
antar anda ke bagian X untuk membantu anda.”

Menggunakan kata-kata yang tepat sangat penting untuk menjaga kepuasan
konsumen. Menggunakan kata-kata seperti di atas juga bukan hanya
dibutuhkan oleh bagian customer service, namun sebaiknya dipelajari oleh
seluruh anggota suatu perusahaan. Sebab hakikatnya persoalan menangani
konsumen dengan baik adalah tugas bersama seluruh komponen dalam
suatu usaha .

Ada komentar atau kata-kata lain yang ingin anda sampaikan? Mari
sharing-kan lewat kotak komentar.

Sumber : http://www.jokosusilo.com/2012/11/22/hati-hati-mengatakan-kata-kata-ini-pada-konsumen-anda/

11/22/2012 07:06:00 PM | 0 komentar | Read More

Metode pendidikan anak dalam kandungan

Written By Unknown on Tuesday, November 20, 2012 | 11/20/2012 08:00:00 AM

Metode pendidikan anak dalam kandungan

Mendidik anak dalam kandungan bukan berarti mendidik anak tersebut agar
pandai terhadap apa yang diajarkan oleh orang tuanya. Melainkan sekadar
memberikan stimulus yang diproses secara edukatif kepada anak dalam
kandungan melalui ibunya.

Dr. Baihaqi menjelaskan bahwa hakikat metode mendidik anak dalam
kandungan adalah dengan cara sederhana, yaitu dengan memberikan stimulasi
atau sensasi. Cara sederhana ini kemudian diangkat menjadi metode yang
dipikir, disusun dan diarahkan melalui pembinaan lingkungan edukatif yang
islami untuk ibunya, ayahnya dan sekaligus (anggota) keluarga—inti—yang
lainnya. Rangsangan-rangsangan dengan metode tersebut pada akhirnya
diharapkan dapat memicu respons atau sensasi balik dari anak dalam
kandungannya.

Berikut ini, ada beberapa metode mendidik anak dalam kandungan yang sudah
diaplikasikan dalam tatanan budaya kaum muslimin dan mukminin masa
lampau. Dan, hasil yang diperoleh dari praktek pendidikan mereka cukup
menggembirakan, antara lain sebagai berikut.

1. Metode Doa
Doa merupakan insrtumen yang sangat ampuh untuk mengantarkan
kesuksesan sebuah perbuatan. Hal ini dikarenakan segala sesuatu upaya pada
akhirnya hanya Allahlah yang berhak menentukan hasilnya. Bagi seorang
muslim, berdoa berarti senantiasa menumbuhkan semangat dan optimisme
untuk meraih cita-cita dan pada saat yang bersamaan membuka pintu hati
untuk menggantungkan sepenuh hati akan sebuah akhir yang baik di sisi Allah.

Dengan doa seseorang tidak saja akan terobsesi dan tersugesti dengan
doanya, melainkan juga akan termotivasi menjadi seorang yang kuat, penuh
optimistis dan memiliki harapan yang pasti, dan mampu melakukan aktivitas-
aktivitas yang baik. Doa telah ditegaskan dalam sebuah hadits Nabawiyyah
sebagai senjata bagi orang-orang yang beriman, ad-du’a shilaahul mu’minin.

Oleh karena itu, adalah relevan sekali bila doa ini dijadikan metode utama
mendidik anak dalam kandungan. Para nabi dan orang-orang saleh terdahulu
banyak melakukan metode doa ini, seperti Nabi Ibrahim a.s. (ash-Shaffaat:
100 dan al-Furqaan: 74), keluarga Imran (Ali Imran: 38), Nabi Zakariya a.s.
(al-Anbiyaa’: 89 dan Maryam: 5), Nabi Nuh a.s. (Nuh: 28), dan lain-lainnya.
Metode doa ini dilakukan pada semua tahapan, tahap zigot, embrio, dan fetus.

Dan, untuk tahapan fetus ada beberapa tambahan, yaitu saat si anak berada
dalam kandungan hendaknya diikut sertakan melakukan berdoa secara
bersama-sama dengan ibunya atau ayahnya.

2. Metode Ibadah
Segala bentuk ibadah, mahdhah dan ghair mahdhah, wajib dan sunnah, seperti
ibadah shalat, shaum (puasa), haji, zakat, dan lain-lainnya dapat dijadikan
metode untuk mendidik anak dalam kandungan. Besar sekali pengaruh yang
dilakukan ibu dengan melakukan metode-metode ibadah ini bagi anak dalam
kandungannya, selain melatih kebiasaan-kebiasaan aplikasi kegiatan ibadah,
juga akan menguatkan mental, spiritual, dan keimanan anak setelah nanti lahir,
tumbuh, dan berkembang dewasa.

Hal ini terbukti, misalnya dalam tradisi
masyarakat primitif, mereka seringkali melakukan acara-acara ritual dalam
rangka menyambut kehamilan putrinya, dengan berbagai aktivitas ritual,
menyanyi, menari, dan upacara-upacara lainnya.

Kemudian, bila anak dalam
kandungan telah lahir, maka anak tersebut menjadi sensitif dan terlatih (peka)
dan sangat menyukai ragam aktivitas tersebut, di mana anak-anak tersebut
telah mengalami kegiatan ritual tersebut sebelumnya, sewaktu ia masih dalam
kandungan ibunya.Menerapkan metode ini tidak terlalu sulit, hanya saja si ibu
harus lebih kreatif, inovatif, dan sungguh-sungguh rela mengikutsertakan
segala aktivitas ibadahnya dan anak dalam kandungannya secara bersama-
sama, dengan suatu teknik kombinasi yang merangkaikan antara ucapan,
sensasi, dan perbuatan konkret si ibu.

Menjalankan program pendidikan
dengan metode ini, hendaknya disesuaikan dengan tingkatan perkembangan
anak dalam kandungan. Ada tiga tahapan, antara lain sebagai berikut.
Pada periode pembentukan zigot, yaitu melakukan shalat hajat dan zikir serta
dihubungkan dengan doa-doa tertentu.

Pada periode pembentukan embrio, yaitu sama dengan tahapan pertama.
Pada periode fetus, periode inilah yang lebih konkret. Artinya, segala aktivitas
ibadah si ibu harus menggabungkan diri dengan anak dalam kandungannya.
Misalnya, si ibu akan melakukan shalat magrib. Kemudian si ibu berkata, “Hai
Nak … mari kita shalat!” sambil mengajak dan menepuk atau mengusap-usap
perutnya.

3. Metode Membaca dan Menghafal

a. Metode Membaca
Membaca merupakan salah satu cara yang paling utama untuk memperoleh
berbagai informasi penting dan ilmu pengetahuan. Anak dalam kandungan
pada usia 20 minggu (5 bulan) lebih sudah bisa menyerap informasi melalui
pengalaman-pengalaman stimulasi atau sensasi yang diberikan ibunya. Namun
demikian, tingkatannya masih sangat mendasar dan sederhana. Jika dikatakan
kepada anak dalam kandungan sebuah kata “tepuk”, sambil melakukan sensasi
kepadanya, maka ia akan mampu mendengarkan dan menyerap informasi
tersebut dengan tingkat penerimaan bunyi “t-e-p-u- dan –k”.

Dengan demikian, bila si ibu membacakan suatu informasi ilmu pengetahuan
dengan niat ibadah yang dilanjutkan dengan mengeraskan volume suara
sebenarnya, secara sadar si ibu telah melakukan pengkondisian untuk anak
dalam kandungannya terlibat. Terlebih lagi bila si ibu memahami segala yang
dibacanya, mengekspresikan bacaan tersebut dengan intonasi yang khas sesuai
dengan alur cerita, maka sudah barang tentu si anak dalam kandungan hanya
akan terangsang pada kondisi ilmiah tersebut. Sungguh aktivitas ini pun akan
menjadi kegiatan yang penuh kehangatan sekaligus menyenangkan bagi
hubungan ibu dan anak.

b. Metode Menghafal
Metode ini secara teknis sama dengan metode membaca. Letak perbedaanya
hanyalah pada konsentrasi bidang bacaan atau bidang studi yang ditekuni dan
dihafal. Jika si Ibu hendak menghafal suatu bidang ilmu, hendaklah ia
mengulang-ulang bacaannya hingga hafal betul. Cara yang menghafal yang
lainnya bisa juga dilakukan dengan bantuan visualisasi kata yang akan di
hafal, bisa juga dengan gerakan yang membantu mengingat kata tersebut atau
dengan benda yang dapat membantu mengingatkan si ibu kata tersebut sambil
tetap melibatkan bayi dalam kandungannya. Misalnya, “Nak, mari kita
menghafal Al-Qur?an”, si ibu lalu menepuk perutnya dan langsung
membacakan ayat-ayat Al-Qur?an dengan berulang-ulang kali hingga hafal
betul. Tentunya, praktek ini telah didahului dengan niat melaksanakan aktivitas
(menghafalnya) bersama-sama antara si ibu dan bayinya, hingga kelak nanti si
anak akan sama terlibat mendapatkan kemampuan menghafal seperti ibunya.

4. Metode Zikir
Zikir adalah aktivitas sadar pada setiap waktu atau sewaktu-waktu. Aktivitas
ini suatu yang wajib bagi setiap orang-orang mukmin, yang berpegang teguh
pada tali agama Allah. Oleh karena itu, seorang ibu (muslimah) sebaiknya
memasukkan kegiatan ini dalam agenda program pendidikan anak dalam
kandungannya. Sebagaimana kita ketahui, metode zikir itu sendiri dapat berupa
zikir dalam arti umum atau khusus.

Zikir umum berarti ia waspada dan ingat bahwa ia berstatus sebagai hamba
Allah di mana setiap kegiatannya tiada lain adalah pengabdian diri kepada
Allah semata dalam keseluruhan waktunya. Ia senantiasa menumbuhkan
kesadaran untuk menyandarkan hidup dan kehidupannya dalam naungan Allah,
menolak segala hal yang bukan dari pemberian Allah swt.. Termasuk di
dalamnya adalah penolakan dalam hal melakukan tindakan yang menyimpang
dari jalan Allah swt.. Dengan bekal kesadaran semacam ini, si ibu hamil akan
berupaya keras untuk melibatkan anak dalam kandungannya secara terus-
menerus sepanjang ia terjaga.

Kemudian zikir secara khusus berarti ia melakukan zikir khusus, seperti dengan
lafal-lafal khusus, tahmid, tahlil, takbir, doa-doa istighatsah, istighfar, dan
zikir-zikir lainnya yang dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi yang
menyertainya. Cara melakukan dengan metode ini sangat mudah, yaitu tatkala
sadar, ingat, dan berzikir kepada Allah swt., usaplah perut si ibu sambil
mengatakan kepada anak dalam kandungannya, “Nak, mari berzikir.…

Subhanallah wal hamdu lillah wala illahaillah wallahu Akbar! Atau
membacakan kalimat-kalimat thayyibah lainnya sambil terus melibatkan
aktivitas zikir tersebut dengan anak dalam kandungannya.

5. Metode Instruktif
Metode ini dimaksudkan tidak saja menyuruh menginstruksi anak dalam
kandungan melakukan aktivitas sebagaimana yang diserukan, tetapi juga untuk
memberi instruksi kepada bayi melakukan sesuatu perbuatan yang lebih kreatif
dan mandiri. Metode ini sangat bagus sekali, terutama untuk memberikan
tekanan pada anak dalam kandungan untuk lebih aktif dan kreatif, bahkan
mampu melakukan tindakan-tindakan instruktif lainnya penuh dengan ketaatan
terhadap orang tuanya. Metode ini bersifat luwes, bisa digunakan ke berbagai
langkah pendidikan dan bagi si ibu lebih mudah untuk menggunakan metode
ini.

6. Metode Dialog
Metode ini bisa disebut sebagai metode interaktif antara anak dalam
kandungan dan orang-orang di luar rahim, seperti ibu, ayah, saudara-saudara
bayi, dan atau anggota keluarga lainnya. Dengan metode ini, diharapkan
seluruh unsur anggota keluarga dapat dilibatkan untuk melakukan interaksi,
yakni menjalin dan mengajak berkomunikasi secara dialogis dengan anak
dalam kandungannya. Metode ini sangat bermanfaat sekali bagi sang bayi,
karena selain dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik dan saling
mengenal dengan mereka yang ada di luar rahim. Jauh lebih dari itu, sang
bayi akan tumbuh dan berkembang akan menjadi anak yang penuh percaya diri
dan merasakan pertalian rasa cinta, kasih dan sayang dengan mereka.

7. Metode Aktivitas Bersama
Metode ini dimaksudkan sebagai suatu cara di mana si ibu setiap langkah dan
tindakannya hendaklah mengikutsertakan dan megajak anak dalam kandungan
bersama-sama untuk beraktivitas juga. Misalnya saja, seperti apa yang
ucapkan si ibu kepada bayinya, sambil si ibu melakukan tindakan-tindakan
normal alamiah.

Metode aktivitas bersama ini menekankan pada kegiatan yang mengajak anak
dalam kandungan sesuai dengan kata-kata yang dikondisikan dengan kegiatan
alamiah ibunya, kemudian secara bersama-sama (ibu dan bayi pralahir)
melakukan perbuatan yang dilakukan ibunya, seperti amal saleh, ibadah-
ibadah, atau aktivitas lainnya.

Metode ini lebih fleksibel dan efektif, bahkan lebih mudah diterapkan di setiap
keadaan dan waktu, terutama bagi seorang ibu muslimah penggunaan metode
ini sangat praktis dan efisien. Yakni apa saja yang dilakukan oleh si ibu
muslimah bisa menautkan aktivitasnya kepada bayinya, sambil mengajaknya
bersama-sama berbuat. Tentu saja ucapan dan ajakan tersebut bukan hal sia-
sia, melainkan lebih bersifat edukatif, bernuansa orientatif lingkungan yang
baik dan bermanfaat serta menguatkan sendi-sendi tauhidiyah dan syar’iyah,
seperti ajakan ibadah shalat, qira’atul qur’an, wudhu, bersedekah, sillaturrahim,
belanja, memasak, tidur istirahat, berjalan-jalan santai, dan lain-lain.

8. Metode Bermain dan Bernyanyi
Anak dalam kandungan sering kali melakukan aksi positif, seperti menendang-
nendang atau berputar-putar di sekitar perut ibunya. Keadaan ini menunjukkan
bahwa ia tidak saja melakukan aksi, akan tetapi ia juga ingin aksinya itu
mendapat sambutan, jawaban, respons dari luar rahim, yakni dari ibu atau
ayahnya bahkan dari anggota keluarga lainnya. Jika dimanfaatkan untuk
melakukan interaksi yang lebih harmonis, lebih baik dengan melakukan
permainan-permainan edukatif, yang bersifat menghibur.

Hal ini selain memberikan manfaat agar si anak dalam kandungan terhibur
juga akan menambah erat jalinan hubungan yang indah antara orang-orang
yang berada di luar rahim si ibu dan anak dalam kandungannya. Dan, ia akan
merasa nyaman dan tenang. Sebab, pada umumnya anak-anak akan merasa
tenang dan nyaman bila diberi sentuhan-sentuhan yang menyenangkan dan
mengembirakan.

Metode ini cukup dilakukan sederhana saja, seperti langkah-langkah berikut
ini. Ketika anak dalam kandungan mulai menendang perut atau berputar-putar
di sekitar perut, maka si ibu hendaknya menyambut dengan kata-kata yang
manis penuh kasih sayang. Misalnya, “Adik sayang, ada apa Nak?

Mari bermain-main dengan ibu,” sambil ibu menepuk perut atau membalas
tepat di sekitar tendangan bayi tersebut, sambil katakan sesuatu perkataan
manis, atau paling tidak bahasa tertawa, tersenyum, riang, dan bahagia.
Kemudian tepuk atau tekan lagi dengan lembut perut ibu dengan satu tangan
di tempat bayi menendang, kemudian tepuk sebentar hingga ia balik
menendang. Lakukan beberapa kali hingga ia berhenti menendang perut si ibu.

Kemudian, si ibu hendaklah mengakhiri permainan ini dengan memberikan
alunan suara merdu, berupa lagu-lagu indah, syair-syair yang bernuansa
riang–gembira hingga si bayi betul-betul tertidur atau tidak menendang lagi.

9. Metode Kondusif Alamiah
Setiap gejala alamiah, seperti perubahan cuaca dingin, panas, terang, gelap
gulita, suara gemuruh ombak, petir, dan suara-suara radikal keras lainnya,
merupakan kondisi alam yang dapat dijadikan suatu cara edukasi untuk
pendidikan anak dalam kandungan. Metode ini dimaksudkan untuk
mengenalkan suasana dan kondisi alam yang berubah-ubah yang tujuannya
agar si anak dalam kandungan tidak terkejut oleh perubahan-perubahan yang
terjadi karena ia telah mengenal dan merasakan suasana-suasana tersebut
dengan kondisi sikap yang tenang.

Sumber : http://www,namaislami,com/200756-metode-pendidikan-anak-d
alam-kandungan.html

11/20/2012 08:00:00 AM | 0 komentar | Read More

Bila Resah Membuncah

Written By Unknown on Sunday, November 4, 2012 | 11/04/2012 12:15:00 PM

Bila resah membuncah
Bila hati teruji
Pasrahkan pada Ilahi
Bukankah tiada duka yang abadi?

Semua kan indah pada waktunya
Mentari merekah di awal hari
Membawa janji cahaya penghibur hati
Menghapus kering harapan yang seolah abadi

Maka jangan pernah berhenti meminta
Karena DIA yang Maha Kaya
Tak pernah kekurangan tuk sekedar mengabulkan doa-doa
Ya, DIA lah Sang Maha Cinta
yang luas ampunanNya sungguh tak terkira

Kembali, kembalilah
Bergerak, bergeraklah
Karena pergi adalah penista diri
Karena diam adalah mati di atas mati

Mari berserah,
Mari berpasrah,
Pada Sang Maha pereda resah,
Dalam ruku dan sujud yang khusyuk
Memadu kasih di sepertiga malam yang penuh kantuk.

Sugar Rolays
http://rolays.blogspot.com/

11/04/2012 12:15:00 PM | 0 komentar | Read More

Keutamaan Makkah dan Madinah

Oleh: Dr Muhammad Hariyadi, MA

Makkah dengan Masjid Al-Haram dan Madinah dengan
Masjid Nabawi merupakan dua wilayah yang memiliki keutamaan tertinggi
di banding tempat mana pun di dunia.

Hal itu karena Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian melakukan
bepergian kecuali ke tiga masjid; Masjid Al-Haram, Masjidku ini, dan Masjid
Al-Aqsha." (HR. Bukhari-Muslim).

Namun keutamaan dua kota tersebut tidak semata-mata karena sabda
Rasulullah SAW, melainkan karena di kedua wilayah tersebut terdapat
"tanah haram" dengan status wilayah aman dan diharamkan peperangan di
dalamnya.

Keharaman Makkah ditegaskan oleh Nabi Ibrahin AS dan keharaman
Madinah ditegaskan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana sabdanya,
"Sungguh Ibrahim telah mengharamkan Makkah, dan aku mengharamkan
Madinah, di antara tepinya, janganlah ditebang kayu berdurinya dan diburu
binatang buruannya." (HR. Muslim).

Keutamaan Makkah juga terletak pada keutamaan Masjid Al-Haram
khususnya tidak terputusnya manusia yang melakukan thawaf di sekitar
Ka'bah hingga hari kiamat dan thawafnya jutaan malaikat di Bait Al-
Makmur, tepat di atas Ka'bah. (QS. At-Thur: 1-4). Sedangkan keutamaan
Madinah terletak pada keutamaan Masjid Nabawi khususnya kemuliaan
Raudhah yang menjadi taman-taman surga.

Keutamaan Makkah dan Madinah terletak pula pada bebasnya kedua
wilayah tersebut dari pengaruh Dajjal, sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
"Tidaklah setiap negeri melainkan Dajjal akan menginjakkan kakinya di
sana kecuali Makkah dan Madinah." (QS. Bukhari-Muslim).

Lebih jauh lagi, keutamaan Makkah dan Madinah juga terletak pada
banyaknya keberkahan yang terdapat di dalamnya. Rasulullah SAW
bersabda, "Madinah banyak menyimpan kebaikan dan menghilangkan
keburukan sebagaimana api menghilangkan kotoran pada perak." (HR.
Muslim).

Bahkan di dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa orang-orang yang
menanggung kesusahan di kedua wilayah tersebut atau meninggal di
dalamnya akan mendapat jaminan syafaat dari Rasulullah SAW. (HR.
Muslim).

Penelitian Yassin al-Syauk tahun 2008 dengan gagasan pemunculan "Jam
Makkah" menyebutkan bahwa wilayah Makkah merupakan pusat poros
bumi. Oleh karenanya, waktu Makkah merupakan patokan waktu
internasional yang tepat secara ilmiah, sehingga gagasan "Jam Makkah"
yang arah jarumnya bergerak ke kiri disesuaikan dengan gerakan orang-
orang yang melakukan thawaf yang disinyalir sejalan dengan fitrah
perputaran gerakan seluruh planet.

Atas dasar berbagai keuatamaan kedua kota tersebut, maka sebagian ahli
fikih mensyaratkan ihram dari Miqat setiap kali memasuki Kota Makkah.
Tindakan tersebut dilandasi oleh sikap penghormatan dan pemuliaan
terhadap Masjid Al-Haram. Tentu sikap tersebut merupakan tindakan mulia
pada tempat yang istimewa.

Namun yang perlu dipahami adalah bahwa syarat ihram tersebut tidak
bersifat mutlak karena di dalam hadis riwayat Imam Muslim diceritakan
bahwa Rasulullah SAW pernah memasuki Makkah dengan tanpa ihram.
Terlebih lagi tidak ada satu hadis pun apalagi ayat Alquran yang
mensyaratkan ihram dari miqat, kecuali bagi mereka yag hendak melakukan
ibadah haji maupun umrah.

Dengan demikian pandangan mayoritas ulama fikih yang membolehkan
masuk Makkah tanpa ihram bagi yang tidak berniat haji maupun umrah
merupakan pandangan umum dan diikuti serta memberi kemudahan bagi
semua pihak, sebab banyak orang masuk Makkah untuk keperluan
berdagang, menyopir, mengantarkan kerabat, bekerja dan lain sebagainya.
Namun mereka yang masuk Makkah dengan ihram dari miqat berarti
memuliakan posisi Masjid Al-Haram dan tentunya berhak mendapat pahala
yang besar dari Allah SWT. Wallahu a'lam.

Red: Chairul Akhmad

Sumber: http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/11/02/mcunxv-keutamaan-makkah-dan-madinah

11/04/2012 02:35:00 AM | 0 komentar | Read More

Trust Me, Please !

Written By Unknown on Saturday, November 3, 2012 | 11/03/2012 08:35:00 PM

Persepsi apa yang anda tangkap dari judul diatas? Saya menangkapnya sebagai sebuah permohonan untuk dipercaya. Sebuah permohonan untuk menjadi seseorang
yang mendapat kepercayaan dari orang lain.

Pertanyaannya, mengapa harus memohon untuk mendapat kepercayaan
orang lain? Meski tak mutlak, bukankah kalimat judul diatas mengandung
‘aroma’ ketidakpercayaan? Atau paling tidak, seseorang yang mengucapkan
itu bukan seseorang yang sudah mendapat legitimasi kepercayaan.

Mari bicara kepercayaan

Kepercayaan, dalam bidang kehidupan apapun, tampaknya punya peran
yang cukup signifikan. Kepercayaan menunjukkan SIAPA kita dalam
pandangan orang lain.

Jika anda memiliki pembantu rumah tangga, apa yang membuat anda
yakin meninggalkan rumah dan anak-anak bersama pembantu anda itu?
Bukankah tingkat “kepercayaan” pada sang pembantu yang membuat anda
yakin atau ragu kepada sang pembantu? Jika anda percaya pada baiknya
kepribadian sang pembantu, tentu saja tak sedikitpun anda ragu
meninggalkan rumah dan anak-anak kepadanya.

Jika anda adalah seorang direktur sebuah perusahaan. Apa yang membuat
anda yakin mendelegasikan sebuah tugas kepada bawahan anda? Ya, tentu
saja kepercayaan. Jika anda yakin dengan kapasitasnya, dengan kualitas
kerjanya, maka anda pun akan sangat yakin mendelegasikan sebuah tugas
kepada bawahan anda itu. Begitu sebaliknya. Jika anda tak percaya, maka
anda pun akan ragu memberikan sebuah tugas kepadanya.

Begitupun jika posisi kita sebagai orang yang memerlukan kepercayaan dari
orang lain. Jika anda adalah seorang pengusaha,maka mendapat
kepercayaan dari konsumen, ataupun investor adalah modal utama anda. Itu
mengapa, dalam banyak pelatihan dan seminar bisnis, sang pembicara
selalu berbicara, “anda tak terlalu membutuhkan modal uang..” atau “anda
tak perlu berbisnis dengan uang anda sendiri!”

Jika anda adalah seorang karyawan, maka membangun kepercayaan orang-
orang di sekitar anda pun adalah sebuah keniscayaan. Bukan hanya atasan
anda. Tapi semua orang di lingkungan anda! Membangun kepercayaan itu
berbanding lurus dengan membangun kapasitas pribadi. Kapasitas pribadi
yang anda miliki, akan memengaruhi seberapa besar kepercayaan yang
anda akan dapatkan.

Salah satu indikatornya agaknya cukup sederhana. Seberapa nyaman dan
yakin orang-orang disekitar anda bercerita mengenai masalah mereka yang
cukup pribadi? Semakin banyak orang yang “curhat” pada anda mengenai
masalah pribadinya, kemungkinan besar anda telah mendapatkan cukup
kepercayaan dari mereka. Tentu saja ada banyak indikator lain yang
menunjukkan tingkat kepercayaan orang terhadap anda.

Sebagai seorang wirausahawan, saya belajar banyak dari orang-orang yang
pernah berinteraksi bisnis dengan saya. Saya belajar profesional dari
kawan-kawan yang memang sangat memandang pentingnya profesionalitas
dalam bisnisnya. Saya belajar menjaga kepercayaan konsumen dari mereka
yang bagus dalam menjaga kepercayaan konsumen. Saya pun belajar dari
mereka yang menipu, menelikung, mencurangi, dan merusak kepercayaan
saya.

Meski, saya pun sangat menyadari belum bisa 100% membuat orang-orang
yang berinteraksi bisnis dengan saya sepenuhnya puas, saya berusaha
mati-matian menjaga kepercayaan mereka. Bagi saya, lebih baik tak dapat
untung daripada konsumen atau orang-orang yang berjasa dalam bisnis
saya harus kecewa.

Jika mau bercermin dari kehidupan karir Rasulullah SAW, maka kita bisa
mengerti tentang arti sebuah kepercayaan. Beliau SAW, dengan segala
karakter mulia dan segudang keunggulannya, begitu memukau siapapun
yang berada di sekitarnya. Salah satu yang begitu memukau dan
menakjubkan itu adalah besarnya kepercayaan orang-orang kepadanya.

Bahkan, orang-orang yang begitu membenci Rasulullah, bisa sangat
memercayai Rasulullah dalam hal human relationship . Wajar sekali jika
beliau mendapat legitimasi kepercayaan dari orang-orang yang
mengenalnya dengan sebutan “Al-Amin”. Orang yang dipercaya.
Jika saja saat itu sudah ada majalah Fortune atau Forbes, maka dua
majalah ini mungkin akan menobatkan Rasulullah sebagai “The Most
Trusted Man in Business”.

Suatu hari, saya dan tim mendapat kepercayaan mengelola sebuah event
“corporate family gathering” . Nilai proyeknya cukup fantastis. Disana kami
harus menyiapkan pementasan drama musikal untuk hiburan para
peserta gathering . Rencana dan strategi digodok. Saya menarik beberapa
orang teman yang saya anggap cukup kompeten untuk mengurusi beberapa
hal.

Persiapan terus dimatangkan. Hingga suatu hari saya mendapat kabar dari
salah satu anggota tim saya. Ada indikasi bahwa dua orang berusaha
melakukan kecurangan. Yang bikin kepala saya mendidih, orang yang
terindikasi melakukan kecurangan ini, adalah orang-orang yang saya rekrut
sendiri untuk mengurusi beberapa hal di proyek ini.

Saya mencoba tetap tenang. Saya panggil kedua orang yang terindikasi
melakukan kecurangan ini. Toh,masih indikasi pikir saya. Belum terbukti
sampai saya sendiri yang membuktikan. Setelah saya panggil, saya coba
“interogasi” kedua orang ini dengan bertanya beberapa hal yang penting.
Tentu dengan sangat halus.

Alhamdulillah saya cukup menguasai Neuro Linguistic Programming (NLP),
sehingga saya bisa bertanya lebih taktis dan mencoba menggali kejadian
yang sebenarnya. Dari hasil interogasi itu, dengan beberapa teknik NLP
yang saya kuasai, ternyata kedua orang ini memang terbukti melakukan
kecurangan. Untungnya masih bisa mendapat toleransi. Sehingga saya tak
langsung mengeluarkan mereka dari tim. Saya hanya memindahkan mereka
ke urusan yang tak strategis.

Singkat cerita, “corporate family gathering” itu berlangsung sukses. Klien
puas dengan acara yang kami garap itu. Meski ternyata, saya menemukan
insiden lain di dalam tim. Kedua orang yang di awal tadi melakukan
kecurangan, berhasil melakukan kecurangan lagi. Mereka tak mau
menyerahkan laporan belanja properti yang digunakan. Lalu kabur entah
kemana. Setelah di hitung-hitung, mereka berhasil mengambil beberapa
puluh juta dari proyek yang kami garap itu. Tentu dengan cara yang tak
halal.

Maka, mari terus belajar.
Mari terus membangun kepercayaan orang-orang yang ada di sekitar kita.
Sehebat apapun posisi anda saat ini, menjaga kepercayaan orang-orang
agaknya sesuatu yang tak boleh berkurang sedikitpun.

Mari berusaha mati-matian menjadi “The Most Trusted Man in Business”
selanjutnya!
Salam..

Jendral Nasution
-Creative Business Coach-

http://www.kukuruyuuk.com/trust-me-please/

11/03/2012 08:35:00 PM | 0 komentar | Read More

Edisi Ngomporin Nikah

Written By Unknown on Tuesday, October 30, 2012 | 10/30/2012 09:42:00 PM

Kata Mutiara Bijak Islami Harian

#Edisi Ngomporin Nikah Muda#

"Mau nikah tapi belum ada modal mas?"
Nikah kok pake nunggu ngumpulin modal, emang mau buka toko!. Nikah kok nunggu mapan, nunggu kaya, nunggu sejahtera. Kebalik tuh. Segera nikah, biar segera dimapankan, dikayakan, disejahterakan :)

"Tapi saya masih belum lulus kuliah mas?"
 Emang sejak kapan rukun nikah pake ijasah?

"Saya belum punya kerjaan tetap mas?".
Nggak penting itu punya pekerjaan tetap, yg penting tetap punya penghasilan :)

"Padahal rencana saya nikah umur 30-an gitu mas"
Coba deh diitung2, umpama cowok nikah usia 30. Anaknya lulus kuliah udah berapa tuh usia sang bapak?. Yup, lebih dari 50 taun. Kalo nikahnya umur 20?. Usia 40-an sudah bisa gendong cucu tuh :)

"Apa sih mas perbedaan besar antara pacaran dg nikah?"
Pacaran? Rawan maksiat. Nikah? Rawan rahmat :)

"Nikah muda itu bahaya lho mas, psikis pasangan muda kan labil?".
Mangkanya buruan nikah, biar segera stabil :)

"Masak putus? Pacar saya udah sayang banget ma saya mas".
Buat kalian yg masih melihara pacar, katakan pada pacar kalian, "Bukti cinta sejati bukan "I love you", tapi "qobiltu" :)

"Mas, saya nunda nikah karena belum siap dari segi finansial?".
Lho, kenapa nikahnya yg ditunda, kenapa nggak finansialnya aja yg dipercepat? :)

Status ngomporin nikah ntar lagi dilanjut ya. Istri ngajak jalan2 lagi nih :)
Oh ya, jalan2 sama istri itu ngoleksi pahala, lho. Kalo sama pacar? Jawab sendiri dah :)
"Cieee, si mas mentang2 udah nikaaah :)"
Cieee, mentang2 yg belum berani nikaaah :)

"Apa sih mas enaknya nikah muda?"
Bocoran nih ya, ibu saya dulu nikah usia 17 taun, sekarang di usia beliau yg baru 42 taun, beliau udah tenang, karena anak2nya dah lulus kuliah, bahkan anaknya yg paling imut nih dah berani berumahtangga, hehe :)

"Nikah muda itu bahaya lho mas. Rawan perceraian, karena kondisi emosional, finansial, psikis, anak muda masih labil. Nikah muda itu rawan lho mas. Bayi yg lahir oleh pasangan muda itu bla bla bla".
Udahlah, jangan banyak alesan, diketawain sama ibu saya tuh :)

"Saya sering liat ada orang dewasa yg nggak nikah2?"
Lelaki dewasa yg belum juga berani nikah kemungkinannya hanya 2: terlalu banyak maksiat, atau kejantanannya perlu dipertanyakan :). Udahlah, daripada tersinggung, mending berubah :)

"Jangankan nafkahin istri, nafkahin diri sendiri saja belum bisa!".
Hah? Usia mudanya dipake ngapain aja tuh?.

"Mas, saya pingin membahagiakan ortu dulu. Masak baru lulus, baru kerja, langsung minta nikah?"
 Hey, bukankah lebih keren kalo kita membahagiakan ortu, istri, juga mertua sekaligus?

"Saya mau fokus di karir dulu mas".
Astaghfirullah,masih nggak percaya juga dg firman Tuhan?. Nikah itu ngundang rezeki, bukan malah menghambatnya. Udahlah, pokoknya orang keren adalah orang yg nggak suka cari2 alasan :)

"Mas, modal nikah itu berapa sih?"
Seringan mungkin. Sesederhana mungkin. Muslimah mulia adalah yg ringan maharnya. Resepsi, sesederhana mungkin. Undangan, sehemat mungkin. Jangan boroskan duit di resepsi.

"Mas, adakah penelitian yg membuktikan nikah bikin kaya?"
Buanyak. Mangkanya sempetin baca buku, nggak baca status doank :)

"Kenapa ada yg usai nikah tapi hidupnya malah berantakan?"
Yg usai nikah dan lebih bahagia juga membludak. Jadi yg salah bukan nikahnya, tapi faktor orangnya :)

"Kenapa kita lebih disaranin nikah muda?"
Biar agama kita disempurnakan oleh Tuhan di usia kita yg semuda mungkin :)

"Kalo belum ketemu jodoh gimana, mas?"
sebagamana rezeki, begitulah jodoh. Rezeki memang ditangan Tuhan, tapi kalo nggak dijemput ya bakal ditangan Tuhan teruuus :)

"Lha cara jemput jodoh itu gimana mas?"
Gitu masih ditanyain? Ckckckck.. katanya udah gedhe :)

"Kenapa sih mas dari kemaren ngomporin nikah muda?".
Karena saya pingin anak2 muda sebahagia kami, hehe.

"Boro2 nikah, kuliah aja nggak lulus2. Boro2 nikah, kerja aja nggak dapet2. Boro2 nikah, usaha aja nggak jalan2. Boro2 nikah, ortu aja belum ngizinin. Boro2 nikah, jodoh aja nggak dapet2".

Ini nih pikiran anak muda yg pesimis. Asal tahu saja nih ya, di luar sana ada banyak banget yg nikah tapi kuliahnya makin lancar, yg nikah dan karirnya makin cepat, yg nikah dan usahanya makin melejit, yg masih muda tapi dapat jodoh yg hebat, yg masih muda tapi udah diizinin ortunya nikah. Kira2 apa yg bedain kalian dg mereka?. Bener, mereka kreatif cari solusi, bukan cuma kreatif cari alesan :). Mereka semangat cari jalan keluar, bukan cuma bisa ngeluh sambil fb-an :)

"Aduh, mas, puasa2 gini ngomporin nikah :)"
Karena puasa itu nikmat banget. Yg dah nikah, sahur dibangunin istri. Yg belom nikah? Betah amat bertaun2 dibangunin alarm :). Yg dah nikah, terawih berjalan ke mesjid bareng istri. Yg belom? Kaciiiaaan :). Yg dah nikah, buka masakan istri. Yg belom? Betah amat seumur2 nasi bungkusan :). Yg dah nikah, pas tilawah, ada yg dengerin, ada yg nyimak, ada yg benerin. Pas tidur, ada yg nemenin. Pas sedih, ada yg dicurhatin. Pas nangis, ada pundak tempat bersandar. *Ciyeee.. :) Daripada pingin, buruan berbenah, dan segera nikah muda :)

Nikah ituuuu, menenangkan. Juga menyenangkan. Beneran. Apalagi nikah muda, beuuh, serasa kayak pacaran. Tapi ini pacarannya keren, pacaran setelah pernikahan :)

Daripada protes, daripada tersinggung, daripada panas, daripada pingin, mending berbenah, mending berubah, mending berdoa, semoga bisa tergapai cita-cita nikah muda :)

created by : Ahmad Rifa'i Rif'an (Penulis buku Allah Inilah Proposal Cintaku)
share, copas tolong cantumkan sumber atau penulisnya :)

facebook.com/pages/Izinkan-Aku-Menikah-Tanpa-Pacaran/124803064261837?ref=stream
10/30/2012 09:42:00 PM | 0 komentar | Read More

25 Manfaat Istighfar

Written By Unknown on Friday, October 26, 2012 | 10/26/2012 02:54:00 PM

25 Manfaat Istighfar (dan sebenarnya masih banyak lagi)

Oleh Sofi Sholeh Hp

Dijaman yang serba tidak menentu ini ada baiknya kita menjadikan Istighfar
sebagai salah satu amalan kita, untuk lebih membuat kita semangat
melakukannya berikut uraian manfaat dari ber Istighfar.

1. MENGGEMBIRAKAN ALLAH

Rasulullah bersabda, "Sungguh, Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya
daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan ontanya
yang hilang di padang pasir." (HR.Bukhari dan Muslim).

2. DICINTAI ALLAH

Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat
dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri." (QS.al-Baqarah: 222).
Rasulullah bersabda, "Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah. Orang yang
bertaubat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa."(HR.Ibnu Majah).

3. DOSA-DOSANYA DIAMPUNI

Rasulullah bersabda, "Allah telah berkata,'Wahai hamba-hamba-Ku, setiap
kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian
kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa
Aku punya kemampuan untuk mengamouni dosa-dosanya, maka Aku akan
mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa banyak dosanya)."(HR.Ibnu
Majah, Tirmidzi).

Imam Qatadah berkata,"Al-Qur'an telah menunjukkan penyakit dan obat kalian.
Adapun penyakit kalian adalah dosa, dan obat kalian adalah istighfar." (Kitab
Ihya'Ulumiddin: 1/410).

4. SELAMAT DARI API NERAKA

Hudzaifah pernah berkata, "Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap
keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan ku
masuk neraka'. Rasulullah bersabda,'Dimana posisimu terhadap istighfar?
Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali
dalam sehari semalam'." (HR.Nasa'i, Ibnu Majah, al-Hakim dan
dishahihkannya).

5. MENDAPAT BALASAN SURGA

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang
mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka
dan surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal
didalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal."(QS.Al
i'Imran: 135-136).

6. MENGECEWAKAN SYETAN

Sesungguhnya syetan telah berkata,"Demi kemulian-Mu ya Allah, aku terus-
menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam
badan mereka (masih hidup). Maka Allah menimpalinya,"Dan demi kemuliaan
dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka
memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku."(HR.Ahmad dan al-Hakim).

7. MEMBUAT SYETAN PUTUS ASA

Ali bin Abi thalib pernah didatangi oleh seseorang,"Saya telah melakukan
dosa'.'Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi',kata Ali. Orang itu
menjawab,'Saya telah bertaubat, tapi setelah itu saya berdosa lagi'. Ali berkata,
'Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi'. Orang itu bertanya
lagi,'Sampai kapan?' Ali menjawab,'Sampai syetan berputus asa dan merasa
rugi."(Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).

8. MEREDAM ADZAB

Allah berfirman,"Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang
kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab
mereka, sedang mereka meminta ampun."(QS.al-Anfal: 33).

9. MENGUSIR KESEDIHAN

Rasulullah bersabda,"Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah
akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi
setiap kesempitannya, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-
sangka."(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).

10.MELAPANGKAN KESEMPITAN

Rasulullah bersabda,"Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah
akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi
setiap kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-
sangka,"(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).

11. MELANCARKAN RIZKI

Rasulullah bersabda,"Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rizkinya
karena dosa yang dilakukannya."(HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).

12. MEMBERSIHKAN HATI

Rasulullah bersabda,"Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka
tercoretlah noda hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan
beristighfar, maka bersihlah hatinya."(HR.Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban,
Tirmidzi).

13. MENGANGKAT DERAJATNYA DISURGA

Rasulullah bersabda,"Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang
hamba di surga. Hamba itu berkata,'Wahai Allah, dari mana saya dapat
kemuliaan ini?' Allah berkata,'Karena istighfar anakmu untukmu'."(HR.Ahmad
dengan sanad hasan).

14. MENGIKUTI SUNNAH RASULULLAH

Abu Hurairah berkata,"Saya telah mendengar Rasulullah bersabda,'Demi Allah,
Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat
kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali'."(HR.Bukhari).

15. MENJADI SEBAIK-BAIK ORANG YANG BERSALAH

Rasulullah bersabda,"Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik
orang yang bersalah adalah yang segera bertaubat."(HR.Tirmidzi, Ibnu Majah,
al-Hakim).

16. BERSIFAT SEBAGAI HAMBA ALLAH YANG SEJATI

Allah berfirman,"Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu)
orang-orang yang berdo'a:"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman,
maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa
neraka,"(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta'at, yang
menafkahkan hartanya (dijalan Allah), dan yang memohon ampun
(beristighfar) di waktu sahur."(QS.Ali'Imran: 15-17).

17. TERHINDAR DARI STEMPEL KEZHALIMAN

Allah berfirman,"...Barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah
orang-orang yang zhalim."(QS.al-Hujurat: 11).

18. MUDAH MENDAPATKAN ANAK

Allah berfirman,"Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun
(istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,
niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
memperbanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-
kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS.Nuh:
10-12).

19. MUDAH MENDAPATKAN AIR HUJAN

Ibnu Shabih berkata,"Hasan al-Bashri pernah didatangi seseorang dan
mengadu bahwa lahannya tandus, ia berkata, 'Perbanyaklah istighfar'. Lalu ada
orang lain yang mengadu bahwa kebunnya kering, ia berkata, 'Perbanyaklah
istighfar'. Lalu ada orang lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya anak,
ia berkata,'Perbanyaklah istighfar'.(Kitab Fathul Bari: 11/98).

20. BERTAMBAH KEKUATANNYA

Allah berfirman,"Dan (dia berkata):"Hai kaumku, mohonlah ampun kepada
Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang
sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada
kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa."(QS.Hud:
52).

21. BERTAMBAH KESEJAHTERAANNYA

Allah berfirman,"Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun kepada
Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan
anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula
di dalamnya) untukmu sungai-sungai."(QS.Nuh: 10-12).

22. MENJADI ORANG YANG BERUNTUNG

Allah berfirman,"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-
orang yang beriman supaya kamu beruntung."(QS.an-Nur: 31).
Aisyah berkata,"Beruntunglah, orang-orang yang menemukan istighfar yang
banyak pada setiap lembar catatan harian amal mereka."(HR.Bukhari).

23. KEBURUKANNYA DIGANTI DENGAN KEBAIKAN

Allah berfirman,"Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan
mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan
kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS.al-
Furqan: 70).

"Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan
pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbu
atan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.
Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat."(QS.Hud: 114).

24. BERCITRA SEBAGAI ORANG MUKMIN

Rasulullah bersabda,"Tidak seorangpun dari umatku, yang apabila ia berbuat
baik dan ia menyadari bahwa yang diperbuat adalah kebaikan, maka Allah
akan membalasnya dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu yang
tercela, dan ia sadar sepenuhnya bahwa perbuatannya itu salah, lalu ia mohon
ampun (beristighfar) kepada Allah, dan hatinya yakin bahwa tiada Tuhan yang
bisa mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang Mukmin."(HR.Ahm
ad).

25. BERKEPRIBADIAN SEBAGAI ORANG BIJAK

Seorang ulama berkata,"Tanda orang yang arif (bijak) itu ada enam. Apabila ia
menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Apabila menyebut dirinya, ia merasa
hina. Apabila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Apabila
muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya. Apabila
disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan apabila mengingat
dosanya, ia segera beristighfar." (Kitab Tanbihul Ghafilin: 67).
10/26/2012 02:54:00 PM | 0 komentar | Read More

Cara Debat Menurut Islam

Written By Unknown on Wednesday, October 24, 2012 | 10/24/2012 06:39:00 PM

DEBAT MENURUT ISLAM

Oleh : Rizki Sopiyandi

Dakwah adalah suatu kewajiban yang telah Allah pesankan pada seluruh
manusia. Tidak terbagi apakah dia laki-laki ataupun perempuan.

Dakwah juga tidak terbatas oleh tempat dan waktu. Dakwah juga tidak
dibatasi oleh wasilah yang digunakan untuk menyampaikan seruan
Allah. Dakwah adalah kewajiban mulia yang dijalankan oleh para Nabi
dan Rasul, lalu dilanjutkan oleh para pewarisnya dari kalangan para
ulama dan kaum muslim semuanya.

Salah satunya adalah metode dakwah yang disebut dengan debat (jidal),
yang tak lain adalah suatu cara untuk berdakwah dan itu diperbolehkan
Allah swt, sebagaimana yang disampaikan-Nya dalam al-Qur’an,

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik” (QS
an-Nahl [16]: 125)

Selain memperbolehkan wasilah debat atau diskusi ini, Allah dan rasul-
Nya pun telah menentukan aturan-aturan dalam melakukan debat ini.

Secara garis besar anjuran debat dalam Islam ini adalah :

1. Debat dilakukan dalam tataran ide yang sedang diperdebatkan

Debat dilakukan dengan menyerang dan menjatuhkan argumentasi-
argumentasi yang batil, lalu memberikan argumentasi-argumentasi yang
jitu dan benar, berdasarkan kajian hingga sampai pada suatu
kebenaran. Karena itu, seperti telah disebut, debat mengandung dua
sifat, yaitu merobohkan dan membangun; menjatuhkan dan menegakkan
argumentasi-argumentasi. Di antara teladan cara debat yang diajarkan
al-Quran adalah:

Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim
tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang
itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: “Tuhanku
ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata: “Saya
dapat menghidupkan dan mematikan”. Ibrahim berkata: “Sesungguhnya
Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari
barat,” lalu heran terdiamlah orang kafir itu; (QS al-Baqarah [2]: 258)

2. Debat dilakukan dengan cara yang baik (ahsan) sebagaimana yang
diperintahkan Allah

Maksudnya dilakukan dengan menggunakan patokan yang sama, yaitu
al-Qur’an dan al-Hadits. Bukan berpatokan pada “pokok”nya, atau
“kata”nya, ataupun dengan akal pikiran. Kalaupun menggunakan akal,
maka haruslah dengan menggunakan pemikiran yang rasional, bukan
persangkaan ataupun filsafat.

“Barangsiapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah
berkata baik atau lebih baik diam” (HR. Bukhari Muslim)
“Amma ba’du: ‘sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah
kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk, adalah petunjuk Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam ‘(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)”

3. Menghindari berkata yang buruk, keji, mencaci atau memaki individu

Ketika berdebat, kita benar-benar harus mengingat bahwa yang kita
debat adalah ide yang disampaikan, bukan individu yang menyampaikan,
sehingga kita tidak boleh menyerang secara individual dan
menggunakan kata-kata yang tidak mencerminkan keimanan kepada
Allah. “Bukanlah seorang mukmin jika suka mencela, melaknat dan
berkata-kata keji” (HR. Tirmidzi)

4. Tidak mencari-cari perdebatan atau senang dengan perdebatan

Al-Qur’an telah menjadikan debat sebagai salah satu cara dalam
menyampaikan kebenaran Islam, tapi bukan berarti al-Qur’an
memerintahkan kita untuk senang dalam berdebat atau mencari-cari
perdebatan. Seorang mukmin seharusnya memahami bahwa perdebatan
adalah salah satu bagian dari dakwah dan jalan terakhir dalam dakwah,
bukan malah mengawali dakwah dengan perdebatan.

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu
berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan
hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-
orang yang sabar” (QS al-Anfaal [8]: 46)

5. Perhatikan siapa yang menjadi partner debat/diskusi

Pertama-tama kali yang harus diperhatikan adalah siapa partner debat
atau diskusi kita, karena partner debat/diskusi seharusnya seseorang
yang memang menginginkan dan mencari kebenaran, bukan hanya
menyenangi debat atau menjadikan debat untuk memperolok-olok
agama Islam.

“Tidak ada satu kaum yang tersesat setelah mendapat petunjuk,
melainkan karena mereka suka berdebat” Kemudian Rasulullah saw
membaca ayat: “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu
melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah
kaum yang suka bertengkar. [QS Az-Zukhruf [43]: 58]” (HR. Tirmidzi,
Ibnu Majah dan Ahmad)

Selain itu, tidak semua manusia yang diseru dengan ayat-ayat al-
Qur’an akan bertambah keimanannya, Allah memperingatkan bahwa ada
juga yang justru bertambah kekafirannya ketika dibacakan ayat-ayat
Allah. Maka ayat Allah tidak layak dibacakan untuk orang setipe ini.

Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka
dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya
(yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir (QS at-Taubah
[9]: 125)

Dan bila sudah kita pastikan bahwa partner diskusi kita adalah
termasuk orang munafik ataupun kafir yang memang bukan mencari
kebenaran dalam debat dan diskusi, maka segeralah meninggalkan
orang yang semacam ini lalu beristighfar pada Allah karena kita telah
melakukan hal yang tidak bermanfaat.

“Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat
Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan
pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan
larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang
lalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)” (QS al-An’am [6]: 68)

“Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam
Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan
diperolok-olokkan, maka janganlah kamu duduk beserta mereka,
sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena
sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa
dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-
orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam” ( QS an-
Nisaa [4]: 140)

Maksud “duduk bersama/beserta” adalah berada dalam suatu forum,
sehingga seolah-olah dengan adanya kita disitu menjadi legitimasi
dalam proses memperolok ayat-ayat Allah.

Imam asy-Syafi’i sendiri berkata perihal berdebat dengan orang
semacam ini; “Aku tidak mendebat ahli kalam kecuali sekali. Dan
setelah itupun aku beristighfar kepada Allah dari hal itu”. Sedangkan
Imam Malik berkata; “Termasuk merendahkan dan meremehkan ilmu
jika seseorang membicarakan ilmu di hadapan orang yang tidak
mentaati ilmu itu”.Dan al-Auza’i juga menyampaikan; “Jika Allah
menginginkan kejelekan pada satu kaum, maka Allah akan membuka
atas mereka jidal, dan menghalangi mereka dari beramal.”

6. Perhatikan apa yang akan diperdebatkan/didiskusikan

Seorang mukmin tidak akan menceburkan dirinya dalam perkara-
perkara yang seharusnya tidak didiskusikan, dalam perkara yang tidak
bermanfaat, dan juga dalam perkara-perkara yang tidak akan
meningkatkan keimanan ketika mendebat/mendiskusikannya.

Dalam berdiskusi, kita hanya boleh membahas hal-hal yang telah Allah
perbolehkan untuk mendiskusikannya, dan menjauhi perkara yang telah
dilarang atau dimakruhkan untuk mendiskusikannya. Termasuk perkara
ini adalah mendebat Allah dan ayat-ayat-Nya.

“dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan
Yang Maha keras siksa-Nya.”(QS ar-Ra’du [13]: 13)

Sumber : rizqisme dot wordpress dot com
10/24/2012 06:39:00 PM | 0 komentar | Read More

Arisan Kurban, Bolehkah ?

Written By Unknown on Saturday, October 20, 2012 | 10/20/2012 10:13:00 AM

ARISAN QURBAN; BOLEHKAH ?

oleh: Ahmad Sarwat, Lc

Ada lagi pola berqurban yang banyak dilakukan oleh sebagian masyarakat,
yaitu arisan qurban. Fenomena ini cukup banyak terjadi akhir-akhir ini.
Tujuannya tentu untuk ibadah, tetapi bagaimana dengan hukumnya, tentu
harus dibahas dengan lebih teliti.

Setidaknya ada dua hal yang perlu dibahas. Pertama, hukum arisan itu
sendiri, ada yang halal dan ada yang haram. Kedua, hukum menyembelih hewan
qurban dengan uang hutang.

1. Hukum Arisan

Prinsipnya, kalau sistem dan tata cara arisan itu halal, maka hukumnya
cenderung jadi halal juga. Sebaliknya, bila sistem arisannya haram, karena
mengandung unsur yang bertentangan dengan syariat Islam, maka arisan
Qurban pun hukumnya haram juga.

Ada begitu banyak sistem dan tata cara arisan, kita tidak bisa langsung
mengeluarkan vonis bahwa semua arisan itu halal atau sebaliknya.
Tetapi harus kita bedah terlebih dahulu satu per satu pada masing-masing
kasus.

a. Semua Harus Dapat Giliran Menang

Untuk membedakan antara arisan dengan perjudian, dalam arisan yang
halal, prinsipnya semua anggota harus dapat giliran menang. Sehingga pada
akhirnya tidak ada anggota yang untung atau rugi secara finansial,
karena uang mereka tidak bertambah dan tidak berkurang.

Untuk memudahkannya, mari kita buat ilustrasi sederhana. Anggaplah
ada sebuah permainan yang melibatkan tiga anggota. Hak dan kewajiban
anggota permainan adalah membayar sejumlah uang tertentu pada tiap
pengocokan.

Setelah dikocok, maka yang namanya keluar adalah pemenang dan dia
berhak mendapat uang dari ketiga anggota yang telah disetorkan.
Sampai disini, belum ada bedanya antara arisan dan perjudian. Dan
kalau hanya sekali saja pengocokan itu dilakukan, maka arisan ini tidak lain
adalah perjudian yang diharamkan.

Agar tidak haram, maka pengocokan itu harus berjalan sebanyak jumlah
anggota permainan, dimana sistem dan tata caranya memastikan bahwa
tiga orang pemain satu per satu harus mendapat giliran menang.
Maka yang namanya sudah keluar dan jadi pemenang, tidak boleh lagi
diikutkan dalam pengocokan. Sehingga dari tiga kali pengocokan,
keluarlah tiga pemenang yang berbeda.

Artinya dalam hal ini, fungsi pengocokan hanya sekedar menetapkan
siapa yang berhak mengambil hadiah duluan, dan bila sudah pernah menang,
dia tidak lagi berhak.

Sedangkan dalam sebuah perjudian, pemenang ditentukan dari hasil
pengocokan, namun si pemenang dimungkinkan untuk menang berkali-
kali. Maka disitulah letak titik perbedaan utama antara arisan yang halal dan
perjudian yang haram.

b. Nilai Setoran Tidak Boleh Berbeda Kemenangan

Arisan yang haram hukumnya adalah bila jumlah total uang yang
disetorkan berbeda dengan nilai yang didapat ketika menang.
Sebagai contoh misalnya, hadiah buat pemenang arisan nilainya
berubah-ubah pada tiap pengocokan. Pada pengocokan pertama, jumlah nilai bagi
pemenang ditetapkan sebesar 30 ribu rupiah, maka masing-masing anggota
dharuskan mengeluarkan uang 10 ribu rupiah.

Tiba-tiba pada pengocokan kedua, disepakati bahwa jumlah uang buat
pemenang diubah menjadi 45 ribu rupiah, sehingga masing-masing
anggota harus mengeluarkan uang 15 ribu rupiah. Dan pada pengocokan ketiga, disepakati bahwa uang buat pemenang ditetapkan hanya 24 ribu rupiah saja, sehingga masing-masing anggota cukup mengeluarkan uang sebesar 8 ribu.

Cara ini jelas haram hukumnya. Karena kalau kita kalkulasi secara total
dari awal hingga akhir, ada pihak yang untung dan ada yang rugi. Selama
tiga kali pengocokan, masing-masing anggota harus menyetorkan uang sebesar
10 ribu, ditambah 15 ribu dan 8 ribu, sama dengan 33 ribu. Tetapi uang yang diterima oleh masing-masing pemenang ternyata berbeda.

Pemenang yang mendapat giliran pertama mendapat 30 ribu, sedangkan
pemenang giliran kedua mendapat 45 ribu dan pemenang giliran ketiga
hanya mendapat 24 ribu. Cara ini 100% sama persis dengan perjudian, bahkan
sesungguhnya ini adalah perjudian itu sendiri. Dan hukumnya jelas
haram.

Maka hukum arisan qurban itu menjadi haram, bila pemenangnya
dipastikan mendapatkan kambing, yang harganya tiap tahun selalu berubah. Tahun
ini harganya 1,5 juta, boleh jadi tahun depan harganya naik menjadi 2 juta.
Dan tahun-tahun ke depan, harganya mungkin mencapai 3 juta.
Kalau mau halal, yang dijadikan hadiah bukan kambingnya, melainkan
uangnya. Dimana nilai uang itu tidak akan berubah tiap tahun.

Walau pun sebenarnya tetap saja arisan kambing qurban ini dirasa
riskan dan beresiko. Sebab arisan ini pastinya hanya dikosong setahun sekali, kalau
anggotanya ada 10 orang, maka akan terjadi hutang piutang yang jangka
waktunya cukup lama.

Walau pun nilai uangnya tiap tahun sama, 2 juta rupiah misalnya, tetapi
nilai 2 juta rupiah di tahun akan berbeda pada 10 tahun lagi. Dua juta ruiah di
tahun ini bisa untuk membeli kambing, sedangkan 10 tahun lagi, uang 2 juta
rupiah itu hanya bisa untuk membeli anak kambing.

Maka kalau mau aman, jangan arisan jangka panjang dengan menggunaka uang rupiah, tetap gunakan saja emas, atau mata uang asing yang lebih stabil seperti riyal atau dolar.

2. Berkurban Dengan Uang Hutang

Berquban dengan cara ikut arisan pada prinsipnya tidak lain adalah
berkurban tetapi dengan uang yang didapat dari hutang. Dengan pengecualian buat
pemenang giliran terakhir, dia tidak termasuk. Namun selain si pemenang
terakhir, mulai dari pemenang pertama, kedua dan seterusnya, masuk
hukumnya pada orang yang berkurban dengan uang hutang dari orang lain.
Pertanyaannya, bolehkah berkurban dengan uang hasil dari berhutang?
Jawabnya bahwa para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini. Ada
pihak yang membolehkan dan ada yang tidak membolehkan.

a. Membolehkan

Di antara pihak yang membolehkan berqurban dengan uang hasil hutang
adalah Imam Abu Hatim sebagaimana dinukil oleh Ibn Katsir dari Sufyan At
Tsauri. Sufyan al-Tsauri rahimahullah mengatakan: “Dulu Abu Hatim
pernah berhutang untuk membeli unta kurban. Beliau ditanya: “Apakah kamu
berhutang untuk membeli unta kurban?” beliau jawab: “Saya mendengar Allah
berfirman:

ﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺧَﻴْﺮ

“Kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya (unta-unta kurban tersebut).” (QS. Al Hajj: 36)

b. Tidak Membolehkan

Sebagian ulama lain menyarankan untuk mendahulukan pelunasan
hutang dari pada berkurban. Artinya, tidak dianjurkan berhutang demi sekedar
melaksanakan penyembelihan hewan qurban yang hukumnya sunnah.
Syaikh Ibn Utsaimin mengatakan, “Jika orang punya hutang maka
selayaknya mendahulukan pelunasan hutangnya daripada berkurban.” [1]

Bahkan Beliau pernah ditanya tentang hukum orang yang tidak jadi
kurban karena uangnya diserahkan kepada temannya yang sedang terlilit hutang,
dan beliau jawab, “Jika dihadapkan dua permasalahan antara berkurban atau
melunasi hutang orang yang faqir maka lebih utama melunasi hutang
tersebut, lebih-lebih jika orang yang sedang terlilit hutang tersebut adalah kerabat
dekat.” [2]

Sejatinya, pernyataan-pernyataan ulama di atas tidaklah saling bertentangan.
Karena perbedaan ini didasari oleh perbedaan dalam memandang keadaan
orang yang berhutang. Sikap ulama yang menyarankan untuk berhutang ketika
berqurban adalah untuk orang yang keadaanya mudah dalam melunasi hutang
atau untuk hutang yang jatuh temponya masih panjang.

Sedangkan anjuran sebagian ulama untuk mendahulukan pelunasan hutang
daripada kurban adalah untuk orang yang kesulitan melunasi hutang atau pemiliknya meminta agar segera dilunasi.

Dengan demikian, jika arisan kurban kita golongkan sebagai hutang yang
jatuh temponya panjang atau hutang yang mudah dilunasi maka berkurban
dengan arisan adalah satu hal yang baik.

-----------------------------------------------------
[1] Syarhu-l Mumti’, jilid 7 hal. 455
[2] Majmu’ fatawa & Risalah Ibn Utsaimin, jilid 18 hal. 144
10/20/2012 10:13:00 AM | 0 komentar | Read More