Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kehebatan Hikmah DNA

Written By Unknown on Friday, February 17, 2012 | 2/17/2012 03:24:00 PM

DNA adalah sumber segala sumber hayati sekaligus cetak biru seorang manusia


"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah dan sudah Islam). Ayah dan ibunya (lingkungannya)-lah yang kelak menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi (penyembah api dan berhala)." HR Bukhari

Ada satu modal dasar terpenting yang dikaruniakan Allah swt kepada setiap manusia yaitu DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) atau untaian asam nukleat. Siapapun orangnya , sejak zaman nabi Adam as hingga datangnya hari kiamat nanti, memiliki sesuatu didalam tubuhnya yang bernama DNA nukleat.

Andaikan tubuh manusia itu sebuah bangunan, perencanaan dan proyek lengkapnya hingga ke detail terhalus ada didalam DNA.



Semua tahapan perkembangan manusia dalam rahim ibu dan setelah kelahiran berlangsung dalam kerangka program yang telah ditentukan sebelumnya. Ialah "kode-kode rahasia" yang akan memprogram apa dan bagaimana seorang manusia, termasuk tampilan fisiknya, mulai dari rambut beserta warnanya, hidung beserta panjang pendeknya,kulit beserta warnanya, sampai telapak kaki dengan ukurannya.



DNA adalah sumber segala sumber hayati sekaligus cetak biru seorang manusia.  Pembentukan kecerdasan intelektual, motorik, dan emosi sangat bergantung kepada kualitas DNA. Demikian kualitas kesehatan manusia sangat bergantung pada kualitas DNA nya. 

Sifat biologispun diturunkan atau diwariskan melalui DNA dan struktur gabungannya yang bernama kromosom. Dengan kata lain, bentuk informasi didalam DNA akan mengendalikan ribuan operasi dan sistem yang berjalan didalam sel dan tubuh.



Pada manusia, kerja DNA terbilang sangat unik. Apabila jalur kebahagiaan, kedermawanan, syukur nikmat, dan jalur-jalur kebaikan lainnya menjadi jalur yang sering kita pakai, jalur-jalur itupun akan menjadi kuat, aktif dan terlatih.


Andaipun kebahagiaan yang didapatnya kecil, dia bisa ditingkatkan intensitasnya. Namun sebaliknya, apabila jalur ketakutan, ketidakbahagiaan, keluh kesah, dan kufur nikmatnya yang mendomi nasi dan senantiasa diaktifkan gen yang aktifpun adalah gen yang akan diproduksinya hormon-hormon kecemasan, ketakutan, dan sifat agresif.



Oleh karena itu disini ada kesatuan, dimana pada orang-orang culas dan gemar maksiat, gen yang aktifnya pun adalah gen culas dan gen maksiat juga. Adapun pada otak ahli syukur dan ahli kebaikan, gen yang aktifnya pun gen cinta dan rasa syukur.

Sekali lagi semua potensi luar biasa ini ada didalam DNA. Akan tetapi, pembawaan yang terlatih dan paling sering diapakailah yang akan aktif. Ketika sedikit saja sinyal diberikan, dia akan langsung diekspresikan. Adapaun yang jarang dipakai, perlahan tapi pasti akan menjadi lemah, aus, rusak dan tidak aktif. Memang, gen-gen yang aus dan jarang diapakaipun bisa saja digunakan. Akan tetapi, dia memerlukan waktu yang lebih lama dan lebih keras untuk mengaktifkannya kembali.



Dengan demikian, untuk membentuk akhlak yang mulia pembiasaan, penguatan, ataupun interalisasi nilai-nilai kebaikan harus terus dilakukan sehingga dari sebuah fikiran bisa menjadi sebuah kebiasaan dan tabiat.



Disinilah peranan lingkungan, khususnya orangtua dan guru menjadi sangat penting, itulah sebabnya Rasulullah saw mengingatkan bahwa setiap manusia terlahir dalam keadaan suci dan membawa beragam potensi yang bisa diaktifkan, akan tetapi, lingkungan lah yang berpengaruh besar dalam membentuk karakter dan kepribadian seseorang kelak dikemudian hari, apakah menjadi beriman atau tidak, apakah berprestasi atau malah prustasi.

Setidaknya ada enam hal positif  yang bisa ditumbuhkan pada setiap individu manusia :
1. Membuka diri untuk menyerap wawasan yang luas.
2. Memiliki keinginan atau dreams yang bisa membangkitkan energi positif dalam diri.
3. Bergaul dengan lingkungan yang baik yang dapat menstimulus dan menghidupkan gen-gen positif yang ada dalam diri kita.
4. Menginspirasi momen yang dijumpai.
5. Berusahalah untuk senantiasa berpikit positif.
6. Selalu melakukan latihan terus menerus sehingga pengaktifan DNA akan bisa dimunculkan secara spontan berimplikasi positif bagi potensi diri.

Satu hal lagi Sobat!..Jadi, badan kita ini memang akan menjadi saksi di akherat kelak (Lihat QS.Yasiin:65). Jika mulut mencoba mengingkari suatu tuduhan dalam pengadilan Allah nanti, maka yang akan membantah adalah tangan kita sendiri, dan kaki kita akan menjadi saksi. Ini adalah peringatan yang sangat kuat yang harus selalu kita renungkan.



Secara ilmiah kita bisa mengatakan bahwa badan kita ini memang bisa menjadi saksi dari seluruh perbuatan kita. Sebuah teori mengatakan bahwa sebenarnya segala kejadian di alam raya ini tidak ada yang hilang tanpa terekam.



Kejadian-kejadian itu terekam di angkasa juga di dalam diri kita sendiri. Sebagai contohnya  dari proses perekaman ini adalah fungsi DNA dan gen. DNA dan gen berfungsi sebagai perekam semua bentuk dan karakter/watak kita. DNA terdapat di dalam gen, gen ada di dalam kromosom, dan kromosom terdapat di dalam sel. Dan perlu kita tahu bahwa semua makhluk hidup memiliki sel. Baik DNA, gen, kromosom, dan sel, semuanya adalah benda-benda mikroskopis (yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop).



Tetapi justru di dalam DNA itulah terekam seluruh informasi mengenai diri kita. Apakah rambut kita ikal atau lurus, hidung kita pesek atau mancung, watak kita penggembira atau gampang sedih, watak kita supel atau tertutup, semuanya ada di dalam benda-benda yang tak terlihat oleh mata telanjang kita.


Oleh karenanya, jika Al-Quran mengatakan bahwa badan kita menjadi perekam dari seluruh perbuatan kita, adalah suatu hal yang benar adanya. Karena di dalam tubuh kita ini terdapat milyaran DNA dan gen. Dan semuanya itu kelak akan berbicara pada Allah SWT melalui tangan dan kaki kita seperti dilukiskan di dalam surat Yasin ayat 65 tsb.


Maka dari itu, semua ini harus menjadi peringatan bagi kita. Hidup di dunia hanya satu kali. Setiap kejadian yang kita alami hanya terjadi sekali. Bahkan setiap detik, menit, dan jam, tidak mungkin terulang lagi. Maka hendaknya kita terus berupaya meningkatkan kulaitas hidup kita secara SERIUS. Sebelum semuanya terlambat, yakni menyesal hebat karena tidak bisa menggunakan apa yang di dunia dengan benar sesuai tuntunan dan petunjuk Allah melalui Rasul-Nya.


Demikian semoga bermanfaat.


Referensi : Dr. Tauhid Nur Azhar
Sumber : http://www.percikaniman.org/category/artikel-islam/kehebatan-hikmah-dna
2/17/2012 03:24:00 PM | 0 komentar | Read More

Bergeraklah agar tak Berkarat

Written By Unknown on Tuesday, February 14, 2012 | 2/14/2012 10:08:00 PM

"Hidup dengan melakukan kesalahan akan tampak lebih terhormat daripada selalu benar tapi tidak melakukan apa-apa." 
George Bernard Shaw

Dear Amazing ROLAYS, Jangan berhenti. Bukan karena berhenti akan menghambat laju kemajuan anda. Tapi Teruskan…! karena sesungguhnya alam mengajarkan anda tak akan pernah bisa berhenti. Meski anda berdiam diri di situ, namun bumi tetap mengajak anda mengelilingi matahari. Waktu terus bergulir, hari
kemarin akan selalu meninggalkan kita. So whattt??  Maka, Bergeraklah, Bekerjalah dan Berkaryalah. Bekerja bukan sekedar untuk meraih sesuatu. Bekerja untuk berusaha memberi kebahagiaan diri. Itulah yang diharapkan oleh “alam” dari anda.
Tahukah Anda?? Air yang tak bergerak lebih cepat busuk. 
kunci yang tak pernah di buka lebih mudah serat dan sulit dibuka lagi. 
Mesin yang tak dinyalakan lebih gampang berkarat. 
Hanya perkakas yang tak digunakanlah yang selalu disimpan dalam laci berdebu atau di gudang penyimpanan di belakang rumah, terbuang dan menyampah. Maka ‘alam’ telah mengajarkan ini; Jangan berhenti berkarya, atau anda segera menjadi tua dan tak berguna.

Sahabat…  mau Berhenti atau terus?
Ternyata Tikus yang mengaum bagai singa tetap saja lari menghindari terkaman kucing. Dan… Dua petinju yang saling bertatapan tajam harus mengalahkan kegentaran hatinya terlebih dahulu. Bukan soal kerasnya otot, namun tegarnya hati yang mampu mengalahkan kegentaran anda.

Jangan takut untuk menghadapi tantangan yang terbentang menghadang Anda. Sesulit apapun masalah, ia takkan melebihi kemampuan anda untuk memikulnya,
Bukankah hal ini sudah dijanjikan ALLAH untuk Kita? Ayo, selesaikan semua persoalan. Beranikan diri untuk bergerak. Apakah anda tau, Untuk itulah anda berada di sini. 
Be AMAZING… because u are AMAZING…! SEMANGAT..!!
Be Amazing, Amazing You!
dr.Andhyka P Sedyawan
-#1 Amazing Life Coach in ASIA-
Coaching-Training-Clinical Therapy
www.andhykasedyawan.com

2/14/2012 10:08:00 PM | 0 komentar | Read More

Cara Taaruf Dashyat

Islamedia - Sahabat, saya ingin berbagi tips Ta'aruf bagi kalian para jomblowan dan jomblowati, catatan bahwa tips ini harus dipraktekan dengan seizin pendamping/murobbi/mak comblang.
Ada yang tanya, apa yg harus dilakukan saat ta'aruf? Pertama niatnya dong, kudu lurus, lalu pastikan si 'dia' sudah terima biodata kamu, tapi pastikan bahwa biodata kamu itu bisa meyakinkan si 'dia' dan keluarganya, lampirkan yang memang diperlukan seperti KTP, Transkrip Nilai, KTA Parpol, Surat Tanah, Slip gaji, dll, yang perlu diperhatikan jangan sampai kasih lampiran surat keterangan tidak mampu dari kelurahan, emangnya mau ambil BLT??

Berikutnya saat proses ketemuan, bersikap sewajarnya aja tapi buat si 'dia' berkesan dengan kehadiranmu, ini penting lho dan menentukan proses selanjutnya. contohnya paska perkenalan coba deh berdiri tegap lalu nyanyi .. Padamu Negri, Kami berjanji... sangat yakin kalau si 'dia' pasti akan teringat terus padamu..
Kalau masih belum yakin bahwa 'si dia' terkesan denganmu, mintalah izin ke Murobbi lalu lakukanlah hal yang romantis lampu agak digelapin, nyalakan lilin, pegang bunga mawar trus nyanyi : Telaaah gugur pahlawankuuu... #duh ini mau ta'aruf atau upacara sih?
Oh iya please banget jaga hati ya paska ta'aruf, gak jaminan lho kalau kamu udah ta'arufan trus bakalan jadian, kasih kesempatan kamu dan si 'dia' untuk berfikir, bertaqarrub dengan Allah SWT, trus musyawarah sama keluarga, minta pertimbangan ke mereka, tapi pastikan bahwa pertimbangannya adalah dalam kerangka Dakwah dan Ibadah,
Kalau dalam rangka Ibadah, Dakwah dan Tarbiyah InsyaAllah Pernikahannya nanti berkah dan jadi keluarga SAMARADA Sakinah, Mawaddah, waRahmah dan Dakwah.. Bukankah itu Indah? Setelah itu ikut deh program pemerintah KB (Keluarga Berencana) Maksudnya Rencanakan Keluarga Sebanyak-Banyaknya...
2/14/2012 04:49:00 PM | 0 komentar | Read More

Menolong Diri Sendiri

Written By Unknown on Monday, February 13, 2012 | 2/13/2012 02:53:00 PM

Saat sukses tidak perlu berebut pengakuan, karena pasti ada peran orang lain pula. Sementara saat gagal, tidak perlu melempar kesalahan; mungkin karena kita juga. Ingat, hidup adalah pembelajaran!
-Andri Wongso-

Sesungguhnya hanya kita yang bisa menolong diri sendiri! Tanpa berani memulai dari diri sendiri untuk berusaha dan berjuang, maka kita tidak akan meraih sukses!
Sukses bukanlah sekedar teori, sukses butuh action! Sebagai manusia yang telah dikaruniai oleh Tuhan dengan segenap kelebihan-kelebihannya, kita harus berani mengembangkan diri untuk berpikir, bertindak, belajar, dan berjuang.

Kalau mental kemandirian telah kita miliki, dan tidak cengeng dalam menghadapi kesulitan hidup, serta berani belajar dalam setiap tindakan yang kita ambil, maka nasib kita pasti akan berubah dan mampu meraih sukses yang membanggakan!

 
"I don’t believe in failure. It’s not failure if you enjoyed the process."

Ungkapan Oprah Winfrey ini begitu berharga. Tak ada kegagalan jika kita menikmati prosesnya. Kegagalan adalah proses untuk mencapai kesuksesan selama kita mau belajar dari kegagalan yang dialami dan menikmati pekerjaan yang kita lakukan.

Kegagalan hanya batu loncatan untuk menapaki tahap berikutnya dari proses yang dilalui. Sebagai contoh dari olahraga. Para bintang-bintang top olahraga dunia pada awalnya pasti mengalami kegagalan demi kegagalan. Namun mereka selalu bangkit, belajar dan berlatih lagi dengan lebih keras hingga mencapai prestasi terbaiknya.

Demikian juga dengan para pengusaha kenamaan dunia. Mereka pasti mengalami kegagalan demi kegagalan. Namun tak ada kata menyerah karena mereka begitu menyukai bidang yang dijalaninya. Gagal bangkit lagi. Gagal lagi, bangkit lagi!

Karena itu, pelajari kegagalan, cari cara, dan belajar lagi. “I don’t believe in failure. It’s not failure if you enjoyed the process,” kata Oprah Winfrey. Setuju?

Salam sukses luar biasa! 
ANDRIWONGSO DOT COM
-----------------------------
http://rolays.blogspot.com/
-----------------------------
2/13/2012 02:53:00 PM | 2 komentar | Read More

Kajian Ta'aruf Seri 5 ; Yang Dilakukan Akhwat Ketika Ta'aruf

Written By Unknown on Sunday, February 12, 2012 | 2/12/2012 03:59:00 PM

Pertanyaan assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. apa yang harus dilakukan akhwat ketika ada seorang laki-laki yang datang ke rumahnya hendak ta'aruf? apakah diam saja di kamar dan membiarkan sang ikhwan berbicara dengan orang tua si akhwat?

Jawaban Assalamu alaikum wr.wb. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Ta'aruf sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan. Ta'aruf sangat berbeda dengan pacaran. Ta`aruf secara syar`i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin nikah. Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta'aruf adalah dari segi tujuan dan manfaat.

Jika tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat. Sedang ta'aruf jelas sekali tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasangan.

Karena itu, dalam sebuah taaruf kedua calon boleh saling bertemu untuk mengetahui wajahnya, suaranya, pribadinya, serta untuk saling bertanya  tentang sesuatu yang dianggap penting seperti tentang penyakit, kebiasaan buruk dan baik, sifat dan lainnya. Tentu dalam hal ini kedua belah pihak harus jujur dalam menyampaikannya. Karena bila tidak jujur, bisa berakibat fatal nantinya.

Jadi pihak laki dan wanita dipersilahkan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau keluarganya. Jadi ta`aruf bukanlah bermesraan berdua, tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang berdua.

Hanya saja, hal ini tidak boleh dilakukan secara terus-menerus, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. 

http://www.syariahonline.com/ 

Artikel terkait : 
- Kajian Ta'aruf Seri 1 ; Pengertian Ta'aruf
- Kajian Ta'aruf Seri 2 ; Beda Pacaran dan Ta'aruf
- Kajian Ta'aruf Seri 3 ; Memilih Calon Istri Yang Cantik

- Kajian Ta'aruf Seri 4 ; Tidak Meneruskan Proses Setelah Ta'aruf
2/12/2012 03:59:00 PM | 0 komentar | Read More

Lemak : Haruskah Selalu Dihindari?

Kita biasanya akan merasa risih jika tubuh kita dihiasi lemak. Karena itu kita akan segera sigap mencari cara untuk mengenyahkan lemak. Akan tetapi, menjaga lemak tubuh tetap dalam kadar yang normal juga diperlukan. Jadi, apakah lemak harus selalu dihindari? Mari kita menngenalnya lebih dekat!
Lemak merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang membentuk membran semua jenis sel. Fungsi lemak umumnya yaitu sebagai sumber energi, bahan baku hormon, membantu transport vitamin yang larut lemak, sebagai bahan insulasi terhadap perubahan suhu, serta pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.
Begitu banyak fungsi lemak yang diperlukan sehingga lemak tidaklah sepenuhnya harus kita hindari melainkan kita perlu pertahankan dalam kadar yang normal. Pada wanita, lemak memberikan kontur khas feminism seperti jaringan lemak di bagian bokong dan dada. Lemak juga memiliki fungsi memelihara kesehatan kulit. Kekurangan lemak dapat mengakibatkan kulit kering dan bersisik. Selain itu, lemak tubuh dalam jaringan lemak juga berperan sebagai bantalan yang ,melindungi organ-organ seperti bola mata, ginjal, dan organ lainnya.

Kadar rendah lemak makanan adalah penting untuk memfasilitasi penyerapan vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak. Vitamin- vitamin yang larut dalam lemak tersebut adalah vitamin A, D, E, K dan karotenoid. Lemak juga merupakan zat yang digunakan tubuh untuk memproduksi prostaglandin yaitu hormon yang berperan dalam mengatur tekanan darah, sistem saraf, denyut jantung, konstriksi pembuluh darah, dan pembekuan darah.
Lemak juga merupakan penyumbang kalori terbesar dibandingkan karbohidrat dan protein dimana 1 g lemak sama dengan 9 kalori energi. Akan tetapi, Makanan yang digoreng dapat memperlambat proses pencernaan sehingga membuat lemak menumpuk di dalam tubuh. Dalam pencernaan, lemak dan minyak akan lebih lama berada di dalam lambung dibandingkan karbohidrat dan protein.

Terdapat beberapa jenis lemak yang terkandung dalam makanan yang di santap yaitu ada kolesterol, lemak jenuh, lemak trans, lemak tak jenuh ganda, dan lemak tak jenuh tunggal. Lemak trans dan lemak jenuh dikenal sebagai lemak jahat dan sebaiknya dihindari masyarakat karena dapat meningkatkan kolesterol dan trigliserida sehingga berefek pada penyakit jantung. Sebaliknya, lemak tidak jenuh ganda dan lemak tidak jenuh tunggal dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Namun, Lemak yang paling baik untuk dikonsumsi adalah asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) karena Asam lemak ini bekerja melawan lemak visceral abdominal (lemak perut).
Lemak tak jenuh pada umumnya berwujud cair pada suhu ruangan dan di dalam lemari pendingin. Salah satu jenis lemak tak jenuh ganda adalah golongan asam lemak omega 3. Golongan asam lemak omega 3 yang terkenal adalah asam dokosaheksaenoat (DHA) dan asam eikosapentaenoat (EPA).
Jadi, Apakah Lemak harus selalu dihindari?

2/12/2012 03:15:00 PM | 0 komentar | Read More

APA ITU PSIKOSOMATIS ????

APA ITU PSIKOSOMATIS ????

Gangguan fisik yang diyakini disebabkan atau dipengaruhi oleh faktor psikologis pada masa lalu disebut psikosomatis (psychosomatic) atau psikofisiologis. Istilah psikosomatis berasal dari bahasa Yunani psyche, yang artinya “jiwa” atau “intelek,” dan “soma” yang berarti “tubuh”.

Gangguan fisik yang menyangkut unsur psikologis bentuknya mulai dari asma dan sakit kepala sampai sakit jantung. Tukak lambung (maag) juga merupakan penyakit disebabkan gangguan psikosomatis, tetapi telah dievaluasi kembali dalam penelitian yang mendapatkan bahwa suatu bakteri, H. Pylori, dan bukan stres atau diet, penyebab sebagian besar penyakit maag. Peneliti-peneliti mencurigai bahwa maag terjadi karena bakteri merusak lapisan pelindung perut atau usus. Pengobatan dengan antibiotik dapat membantu menyembuhkan maag dengan cara menyerang bakteri secara langsung, belum diketahui mengapa sebagian orang yang memiliki bakteri didalam tubuhnya ada yang mengalami maag dan ada yang tidak. Keganasan jenis H pylori mungkin berperan dalam menentukan apakah orang yang terinfeksi H. Pylori tersebut kemudian terkena maag. Selain itu ada kemungkinan pula bahwa stres psikologis berperan juga.

Demikian pula sakit kepala yang terjadi tidak bersamaan dengan gejala-gejala yang lain, maka sakit kepala ini dapat dikelompokkan sebagai gangguan fisik yang berhubungan dengan stres, yang dapat menyebabkan kontraksi kuat terhadap kulit kepala, muka, leher dan bahu sehingga muncul sakit kepala yang periodik dan kronis. Sakit kepala seperti itu secara beransur-ansur berkembang dan biasanya ditandai dengan rasa sakit yang terus-menerus di kedua sisi kepala, disertai dengan tekanan yang menghimpit.

Sebuah survei di daerah Baltimore menunjukkan bahwa 38% responden mengeluh kadang-kadang mengalami sakit kepala karena tegang. Survei ini menunjukkan bahwa wanita akan mengalami tingkat sakit kepala16% lebih tinggi dari pada laki-laki. Kebanyakan sakit kepala yang lain, termasuk sakit kepala sebelah (migren) yang parah, diyakini melibatkan perubahan aliran darah ke kepala.

Migren diderita oleh lebih dari 28 juta orang Amerika. Biasanya migren berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari. Sakit ini dapat muncul setiap hari atau sering kali setiap bulannya. Sakit ini ditandai dengan rasa yang menusuk disebelah sisi kepala atau di belakang mata. Sakit ini dapat menjadi begitu intensnya sehingga tidak tertahankan. Upaya mengatasi sakit migren yang parah malah dapat menimbulkan rendahnya kualitas hidup dan menimbulkan gangguan pada tidur, dan proses berpikir (Lipton dkk., 2000).

Menurut Olesen (1994). Ada dua tipe utama migren yaitu tanpa aura (disebut migren biasa) dan migren dengan aura (disebut dengan migren klasik). Aura adalah sekelompok tanda peringatan sebelum terjadinya serangan migrein. Aura dicirikan dengan distorsi persepsi seperti kilatan cahaya, gangguan pandangan, atau pandangan gelap gulita. Kira-kira 1 sampai 5 penderita migren mengalami aura ini. Ada dan tidaknya aura ini, kedua migren ini dapat dikatakan sama.

Sumber : http://www.ademati.org/2009/04/apa-itu-psikosomatis.html 

==============================================
Mau SWAKONSUMSI PULSA MURAH klik di sini !
Mau BONUS PULSA GRATIS klik di sini !
==============================================
2/12/2012 12:34:00 AM | 0 komentar | Read More

Kajian Ta'aruf Seri 4 ; Tidak Meneruskan Proses Setelah Taaruf

Written By Unknown on Saturday, February 11, 2012 | 2/11/2012 03:58:00 PM

Hamzah

Pertanyaan:

Assalamualaikum wr. wb. Ustdaz, bagamaimana hukumnya seseorang yang melakukan ta'aruf, sewaktu taaruf pihak wanitanya langsung menerima tetapi harus menunggu selasai kuliahnya selama 4tahun, pihak laki-laki pin menyanggupi. Mungkin karena waktunya yang terlalu lama, pihak laki2 ini melihat bahwa wanita yang menjadi calonnya ini sering boncengan dengan teman laki2nya yang satu sekolah waktu SMA. Akhirnya laki-laki tersebut ingin memutuskan hubungan mereka tetapi ia takut karena sudah terlanjur menyanggupinya pada saat ta'aruf dan juga sama orang tua wanita tersebut. kira2 seperti apa solusinya dan bagaimana jawaban yang harus di sampaikan pada pihak wanita tersebut? Syukron Jazakallah.

Jawaban:

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Taa'ruf baru merupakan penjajakan untuk saling mengenal antar masing-masing calon. Kalau memang cocok bisa dilanjutkan pada proses khitbah (lamaran). Belum ada ikatan sama sekali kecuali sekedar kesepakatan tertentu. Karena itu, jika ternyata salah satu pihak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan ketentuan syariat, maka menjadi hak pihak lain untuk menelaah kembali taaruf yang telah dilakukan atau bahkan menghentikan proses selanjutnya.

Namun, kami berharap agar Anda melakukan tabayyun terlebih dahulu, apa benar wanita tersebut berboncengan dengan pria ‘asing’? apakah itu dilakukan karena ketidaktahuannya atau bagaimana? sehingga sebaiknya si calon diminta klarifikasi dan diberi nasihat. Jika menunjukkan tanda yang kurang baik, maka hak Anda untuk memutus proses tentu dengan cara yang baik.
Wallahu a'lam bish-shawab. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

 http://www.syariahonline.com/

Artikel terkait : 
- Kajian Ta'aruf Seri 1 ; Pengertian Ta'aruf
- Kajian Ta'aruf Seri 2 ; Beda Pacaran dan Ta'aruf
- Kajian Ta'aruf Seri 3 ; Memilih Calon Istri Yang Cantik
- Kajian Ta'aruf Seri 5 ; Yang Dilakukan Akhwat Ketika Ta'aruf
2/11/2012 03:58:00 PM | 0 komentar | Read More

Perlukah Pemeriksaan Rutin Menjelang Persalinan?

Pemeriksaan Antenatal, nama lain dari pemeriksaan rutin menjelang persalinan, adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.  Pemeriksaan ini  diharapkandapat menurunkan angka kematian ibu melahirkan, menurunkan angka kematian bayi, dan mendeteksi dini seandainya terdapat gangguan, agar segera dapat diatasi.

Mengapa penting dilakukan pemeriksaan rutin menjelang persalinan?
Mengklasifikasikan ibu hamil dalam status risiko ringan, sedang, dan berat, tidak dapat dijadikan patokan lagi. Karena ternyata semua ibu hamil memiliki risiko untuk terjadinya komplikasi, walaupun dalam kehamilan yang berjalan normal. Oleh karena itu, setiap ibu hamil harus memeriksakan diri secara teratur dan mendapatkan pelayanan kebidanan yang optimal. Idealnya, ibu hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal.
  • Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu)
  • Satu kali kunjungan selama trimester ke-dua (antara 14 – 28 minggu)
  • Dua kali kunjungan selama trimester ke-tiga (antara 28 – 36 minggu)
  • Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dirasakan ada gangguan atau bila janin tidak bergerak lebih dari 12 jam.

Kegiatan apa saja yang diberikan pada pemeriksaan kehamilan?
  1. Pada trimester pertama kehamilan, pemeriksaan kehamilan ditujukan terutama untuk mendata faktor risiko utama ibu hamil. Contoh beberapa faktor resiko yakni :  usia ibu yang terlalu muda (di bawah 20 tahun) atau usia ibu yang terlalu tua (di atas 35 tahun), penyakit yang diderita ibu (jantung, asma, hipertensi, dll), paritas (jumlah anak yang telah dilahirkan ibu hamil tersebut), dll.
  2. Pada trimester ke-dua kehamilan, dilakukan pemberian imunisasi tetanus (TT) beserta suplemen vitamin dan zat besi kepada ibu hamil. Dilakukan juga pemantauan secara lebih ketat terhadap tekanan darah ibu hamil, dan gejala lainnya.
  3. Pada trimester ke-tiga kehamilan, dilakukan sedikitnya 2x pemeriksaan untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan letak pada janin (Misal. janin letak sungsang), ataukah kondisi lainnya yang memerlukan penanganan khusus.

Tanda bahaya pada kehamilan
Kapanpun ibu hamil mengalami gejala – gejala seperti perdarahan yang keluar dari jalan lahir, bengkak pada muka atau kaki, nyeri kepala berat atau lama, penglihatan kabur, muntah terus – menerus, demam, maka ibu hamil harus segera menghubungi fasilitas kesehatan yang ada.
Di samping tujuan yang telah dijelaskan di atas, pemeriksaan rutin menjelang persalinan juga bertujuan untuk mempersiapkan psikis ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, masa nifas dan pemberian ASI eksklusif. Dengan demikian,  ibu hamil dapat berperan secara optimal dalam  memberikan kesehatan dan tumbuh kembang yang baik pada bayinya.

Sumber:
  • Sylvia Verrals. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan. 2005: Jakarta.
  • Helen Farer. Perawatan Maternitas. 1999: Yogyakarta.
  • Prof.Dr.Ida Bagus Gede Manuaba. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk pendidikan Kebidanan. 2000: Jakarta.


2/11/2012 03:14:00 PM | 0 komentar | Read More

Kajian Ta'aruf Seri 3 ; Memilih Calon Istri Yang Cantik

Written By Unknown on Friday, February 10, 2012 | 2/10/2012 03:57:00 PM

Abu Azwa
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Ustadz, saya punya teman yang sudah ingin menikah secepatnya. Tapi sepengetahuan saya dia sering berproses dengan beberapa akhwat tapi sering gagal dengan sebab yang macam-macam. Belakangan ini saya coba bantu dia untuk mencarikan akhwat, tapi dia ternyata tidak berkenan. Dengan alasan sejak istihoroh tidak ada kemantapan dalam dirinya. Yang saya tangkap dari dia adalah dia sangat mengharapkan akhwat dengan penampilan fisik yang ideal disamping akhlak, kafaah yang baik pula, salah satu persyaratan fisik yang dia kemukakan antara lain: tidak gemuk (berat ideal), kulit kuning bersih, wajah tidak atraktif (mis. Gigi maju, hidung pesek dan lain-lain), tiggi 160 cm keatas. Jadi walau ada akhwat dengan kafaah syariah baik, tapi secara fisik belum memenuhi kreteria diatas diapun sepertinya tetap menolak. Apalagi ortunya punya wanita pembanding tetangganya yang konon katanya juara putri minang (tentunya cantik).
Pertanyaan saya sebagai berikut: 1. Bolehkah kita punya detail persyaratan (fisik) seperti itu, dan sebatas mana kreteria fisik itu bisa kita tolelir? 2. Benarkah sikap ikhwah tersebut jika dia tetap bertahan pada prinsip/kreteria diatas dan alasannya? 3. Bagaimana saya sebagai temannya menasehati dia? 4. Menurut ustad kecendrungan sikap apa yang ada pada diri ikhwan tersebut? Syukron saya tunggu jawaban ustad secepatnya.
Jawaban:
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Rasulullah SAW memang telah memberikan beberapa kriteria dalam menikahi wanita. Selain yang paling pokok masalah diennya, memang disebutkan masalah lainnya yaitu harta, nasab dan kecantikan. Sebenarnya masalah ini manusiawi sekali dan merupakan fithrah manusia. Dan pada dasarnya tidak ada larangan bagi siapapun untuk menikah dengan wanita yang cantik menurut ukurannya. Hanya saja jangan sampai kriteria kecantikan itu lebih dominan dari agamanya sehingga sampai pada titik “yang penting cantik, agama nomor dua”. Itu yang tidak boleh. Tapi bila agamanya bagus dalam arti yang sesungguhnya, ditambah lagi dengan kecantikan, maka tentu saja lebih utama. Mengapa? Karena Rasulullah SAW pun dalam masalah ini memberi isyarat meski tidak langsung.
Misalnya, beliau sering menyebutkan kriteria istri yang baik adalah bila kamu memandangnya, maka kamu gembira. Gembira karena banyak hal dan jelas salah satunya adalah kecantikannya. Di lain waktu, Rasulullah SAW didatangi oleh salah seorang shahabat yang mengabarkan bahwa dia akan segera menikah. Rasulullah SAW bertanya apakah dia sudah melihat calon istrinya. Belum jawabnya. Maka Rasulullah SAW perintahkan agar melihat dulu calon istri itu. Melihat disini jelas sekali terkait dengan penampilan pisik atau kecantikan. Dan dalam taaruf, memang salah satu yang disyariatkan adalah melihat calon istri pada wajah dan tangannya. Di saat lain, Rasulullah SAW pun pernah mengoreksi shahabat karena menikah tapi dengan janda, seolah-olah beliau ingin mengatakan bahwa sebaiknya menikahlah dengan perawan karena disitu ada kelebihan dan kesenangan yang halal.
Kesemua itu menunjukkan bahwa pada dasarnya keinginan untuk menikah dengan wanita yang cantik itu manusiawi dan dalam batas tertentu dibenarkan dalam Islam. Namun bila karena semata-mata mengejar kecantikan tapi mengorbankan hal-hal lain seperti akhlaq, agama, gaya hidup dan sebagainya, tentu saja tidak dapat dibenarkan. Dalam hal ini, ada satu riwayat dimana Umar bin Al-Khatab pernah memerintahkan kepada Huzaifah bin Yaman untuk menceraikan istrinya yang baru dinikahinya di Madain dan juga kepada Thalhah bin Ubaidillah. Mereka menikahi wanita Yahudi yang cantik yang sebenarnya dibolehkan dalam syariat Islam. Namun Umar khawatir bahwa kecantikan para wanita yahudi itu akan menjerumuskan kedua shahabatnya dan menimbulkan fitnah.
Kekhawatiran ini bisa cukup beralasan karena bisa saja karena sekedar mengejar kecantikan, hal-hal lain yang lebih urgen terlupakan. Padahal kecantikan itu sendiri sifatnya fana dan tidak abadi. Jadi sungguh rugilah mereka yang hanya semata-mata mengejar kecantikan tanpa pertimbangan lainnya. Tapi bila mendapatkan empat kriteria sekaligus, punya istri agamanya baik dan ahli ibadah, nasabnya berasal dari keturunan orang mulia dan terhormat, hartanya cukup untuk tujuh turunan dan cantik lagi (punya rumah bagus, mobil terbaru, tabungan banyak), maka itu merupakan karunia dari Allah yang wajib disyukuri.
Wallahu A‘lam Bish-Showab, Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb.

2/10/2012 03:57:00 PM | 0 komentar | Read More

Panduan Memilih Suplemen yang Tepat!

Suplemen! Sekarang ini banyak sekali iklan produk yang mengimingi tentang kelebihan produknya masing-masing. Biarpun berbeda-beda, satu yang mereka katakan : makanan pokok saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi, apalagi dengan keadaan lingkungan modern dan lifestyle yang tidak menunjang gaya hidup sehat. Disinilah suplemen mulai berperan. Tetapi, suplemen manakah yang harus kita pilih? Artikel ini akan membahas tentang panduan memilih suplemen yang tepat.

Suplemen sebenarnya adalah asupan TAMBAHAN dari makanan. Keberadaan suplemen tidak dapat menggantikan makanan pokok. Biarpun sudah mengkonsumsi suplemen, tetap saja kita harus menjaga gizi dari makanan pokok yang kita makan. Nah, suplemen banyak sekali jenisnya. Yuk, kita pelajari berbagai macam suplemen yang tersedia di pasaran.

Suplemen apa saja yang dapat kita temukan di pasaran?
  • Vitamins , merupakan micronutrien dan ko-enzim yang diperlukan untuk membentuk energi. Vitamin dibedakan menjadi 2 tipe berdasarkan kemampuan kelarutannya, yaitu yang larut di dalam air (vitamin C, dan B complex) dan yang dapat larut didalam minyak (vitamin A,D,E, dan K).
  • Minerals, dapat ditemukan dalam bentuk senyawa ataupun berdiri sendiri tanpa ikatan dengan mineral lain. Mineral digunakan untuk membangun tulang, otot. Selain itu, mineral diperlukan dalam reaksi kimia untuk siklus tubuh sehari-hari. Contoh  mineral antara lain tembaga, besi, zinc, dan chromium.
  • Asam amino, dibuat dari protein yang berguna untuk zat pembangun. Asam amino banyak digunakan oleh atlit binaraga dan olahragawan. Terdapat sekitar 28 jenis asam amino yang dapat saling dikombinasikan untuk keberlangsungan hidup sehari-hari. Contoh  asam amino antara lain L-arginine, L-carnitine, L-glutamine.
  • Antioxidants, merupakan kelompok vitamin, mineral dan enzim yang dapat membantu melawan oksida bebas dan radikal bebas yang berpotensi merusak sel. Contohnya adalah melatonin, zinc, vitamin C dan koenzim Q10.
  • Enzim, merupakan senyawa protein yang berperan untuk mencerna makanan, merangsang perkembangan otak, memperbaiki sel dan sebagai katalisator energi. Beberapa enzim yang terkenal adalah amilase, selulase, lipase, laktase dan protease.
  • Madu, lidah buaya, propolis dan bee pollen, yakni bahan dari alam yang dapat langsung dipakai
  •  Rempah-rempah, adalah tumbuhan yang memiliki khasiat untuk penyembuhan dan menjaga fungsi tubuh tetap prima. Rempah bisa dipakai sebagai obat dengan takaran yang sesuai. Contohnya adalah bawang putih, jahe, ginseng, mengkudu,kumis kucing.
  • Asam lemak esensial, biasa dikenal sebagai essential fat acid atau EFAs. Asam lemak jenis ini digunakan untuk menyediakan asam lemak dan zat pembangun karena EFA tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Contohnya adalah minyak ikan, minyak bunga matahari, minyak biji anggur, minyak borrage atau bunga bintang.
  • Bioflavinoids, berfungsi untuk meningkatkan penyerapan vitamin. Seringkali bioflavinoids diberikan bersamaan dengan vitamin C
  • Makanan hijau, digunakan untuk detoksifikasi tubuh dan sebagai sumber energi. Contohnya adalah : chlorella, spirulina, rumput barley, extract rumput gandum
  • Serat, digunakan untuk membantu menurunkan nilai kolesterol dan menjaga kadar gula darah agar tetap normal di dalam tubuh. Contohnya adalah : pectin/serat apel dan gandum

Apa yang biasanya menjadi pertimbangan ketika memilih suplement di outlet?
Selain fungsi dan kegunaan, promo, harga, dan merek menjadi pertimbangan tersendiri. Namun tidak dapat dipungkiri, promo yang gencar memiliki peranan besar dalam pertimbangan konsumen. Apakah ini salah? Sebetulnya tidak juga. Karena sampai sekarang tidak ada regulasi ataupun peraturan yang mengatur tentang janji- janji yang boleh tertera di label produk.

Bagaimana seharusnya memilih suplement yang baik?
Suplement yang baik adalah suplemen yang memiliki jumlah nutrisi paling mendekati Reference Daily Intake (RDI). RDI merupakan nilai rujukan gizi yang dipakai secara umum yang menggambarkan kebituhan gizi seseorang dalam 1 hari. Selain itu, patokan lain adalah Recommended Dietary Allowence (RDA). RDA adalah jumlah zat gizi yang diperkirakan dapat memenuhi 97%-98% kebutuhan gizi pada individu yang sehat berdasarkan umur dan jenis kelamin. Di sisi lain, nutrien biasanya di nilai dengan unit yang variatif yaitu : “mg” berarti milligram,“ug” berarti microgram, dan “IU” berarti International Units.
Berikut adalah tabel nutrisi RDI dan RDA

Bagaimana mengkonsumsi suplemen yang baik ?
  • Vitamin A, cukup dikonsumsi sesuai dengan RDI (1000 RE atau 3330 IU). Vitamin A yang dikonsumsi lebih dari 10,000 IU meningkatkan resiko bayi lahir cacat.
  • Beta-Carotene, merupakan senyawa yang akan dirubah didalam tubuh menjadi vitamin A, sehingga kemungkinan penumpukan vitamin A lebih sedikit. Hal ini juga menurunkan kemungkinan lahir bayi cacat. Disarankan untuk tidak mengkonsumsi vitamin ini lebih dari 15,000 IU, karena dapat meningkatkan kejadian kanker pada pasien perokok.
  • Folic Acid. Konsumsi asam folat sebanyak 0.4mg atau 400ug akan menurunkan resiko cacat bayi seperti gangguan pada saraf tulang belakang dan timbulnya bibir sumbing. Asam folat juga berfungsi untuk menurunkan resiko sakit jantung dan kanker usus besar.
  • Vitamin D, banyak terkandung dalam ikan, susu, dan kacang-kacangan. Untuk orang yang berusia diatas 50 tahun, disarankan untuk menambah suplemen vitamin D sebanyak 400 IU. Tujuan penambahan itu untuk mencegah osteoporosis.
  • Fosfor,  dikonsumsi dalam batas maksimal 500mg, karena fosfor banyak terkandung dalam makanan pokok.
  • Besi. 0-10mg zat besi sudah cukup bagi orang yang tidak mengalami anemia ataupun gangguan perdarahan. Untuk anak-anak dan wanita yang masih dalam usia subur, dianjurkan untuk mengkonsumsi  10-14mg setiap hari, karena kelompok ini memiliki cadangan besi yang rendah Terlalu banyak konsumsi zat besi akan menyebabkan konstipasi atau sulit buang air besar.
  • Tembaga dan Zinc.  Mengkonsumsi 9 mg zinc dan 2mg tembaga dapat meningkatkan imunitas. Konsumsi zinc yang berberlebihan dapat menurunkan penyerapan tembaga dan bahkan dapat menekan imunitas tubuh.
  • Iodine, Manganese, Chloride, Molybdenum, Boron, Biotin, Asam Pantotenat, Nickel, Silicon, Tin, Vanadium. Sampai saat ini, belum ada penelitian yang berhasil membuktikan bahwa seseorang membutuhkan zat-zat ini dalam asupan makanan.

Panduan memilih produk suplemen yang tepat!
Bagaimana memilih produk suplement yang tepat? Tentunya yang paling berpengaruh selain fungsi, tentu harus mudah diserap dan juga aman dikonsumsi. Untuk itu kita dapat memilah produk dari :
  • Pilih produk yang telah di chelate- kan, yaitu produk yang telah di proses dengan pengikatan molekul sehingga penyerapan didalam usus menjadi lebih sempurna. Dengan proses ini dapat dipastikan zat-zat yang terbuang akan minimal.
  • Pilih suplemen multivitamin karena lebih efektif dan memudahkan anda dalam mengkonsumsinya.
  • Pilih produk yang telah melalui penelitian yang dapat dipercaya dan telah disetuju oleh FDA, bukan hanya dari kesaksian sejumlah orang.
  • Pilih bahan suplement yang diproduksi dari bahan yang natural seperti extract dari buah-buahan, tidak mengandung pewarna buatan, perasa buatan, dan pengawet.
  • Bila anda memiliki alergi terhadap zat tertentu, perhatikan pula zat tambahan yang biasa ditambahkan kedalam suplement.
  • Disarankan untuk memilih produk tablet enteric coat, karena tablet jenis ini baru mulai melepaskan zat- zat yang kita butuhkan tepat pada pusat penyerapan yaitu usus, sehingga zat-zat ini tidak akan dirusak oleh asam lambung.

Jadi, sudah siap untuk mengkonsumsi suplemen yang tepat?

Sumber :
  • Live longer live better; Chauchard, Claude; la clinique de paris; 1998; hal 131-140
  • The anti aging solution; Giampa, Vincent et.al; Jhon Wiley and sons,inc; 2004; hal 129-156
  • http://www.lindamackenzie.net/choosesupp.htm
  • http://powertochange.com/life/choosingvitamins/
  • http://www.nutritional-supplements-health-guide.com/nutritional-health-supplements.html
  • Courtesy of Fraser Valley Health Region Community Nutrition located in Abbotsford, BC Canada
  • http://fnic.nal.usda.gov/nal_display/index.php?info_center=4&tax_level=1&tax_subject=620
  • http://www.iom.edu/Activities/Nutrition/SummaryDRIs/~/media/Files/Activity%20Files/Nutrition/DRIs/5_Summary%20Table%20Tables%201-4.pdf
  • Baca artikel selengkapnya di http://www.tanyadokteranda.com/kesehatan/2012/02/panduan-memilih-suplemen-yang-tepat/
2/10/2012 03:13:00 PM | 0 komentar | Read More

Kajian Ta'aruf Seri 2 ; Beda Pacaran Dan Ta'aruf

Written By Unknown on Thursday, February 9, 2012 | 2/09/2012 03:56:00 PM

Pertanyaan:

Assalamualaikum wr. wb. Ana pernah dengar kalau nikah islami itu tanpa "pacaran", akan tetapi menurut ana yang dangkal ini, bagaimana bisa seseorang menikah jika si fulan tidak "mengenal" terlebih dahulu pasangannya? Bagaimana jadinya jika sewaktu dalam perjalanan bahtera rumah tangga si fulan tahu kekurangan dan kelemahan pasangannya dan kemudian berpengaruh besar terhadap kehidupan rumah tangganya? Yang menjadi bahan pertanyaan ana adalah: 

1. Apakah benar 100% dalam nikah islam itu tanpa didahului dengan ta‘aruf, jika ada, apa macamnya dan bagaimana caranya? 

2. Sebenarnya apa sih definisi "pacaran" itu sampai-sampai menjadikan penasaran bagi orang awam seperti saya yang notabene ingin menjadi seorang islam yang sejati tetapi masih dangkal terlepas dari sisi negatif "pacaran"? 

3. Apakah boleh kita mensyaratkan pasangan sampai sedetail-detailnya demi terjaganya dan kenyamanan batin baik rumah tangga maupun pribadi, kan rosullullah menjual dagangannya dengan menyebutkan kelemahannya sehingg BELIAU dijuluki "Al Amin" dan apakah "mensyaratkan" itu dibilang terlalu duniawi? Atas jawabannya ana ucapakan jazakumullah khoiran katsira. Wassalam.

Jawaban:

Assalamu‘alaikum Wr. Wb. Istilah pacaran sebenarnya tidak ada batasan bakunya, namun umumnya yang namanya pacaran itu – apalagi di zaman permisif dan hedonis sekarang ini - tidak lain adalah hubungan lain jenis non mahram dengan segala aktifitas maksiatnya dari khalwat, zina mata, zina telinga dan sampai zina kemaluan. Bahkan beberapa penelitian di berbagai tempat seperti di Yogyakarta beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa sebagian besar pasangan pacaran itu memang telah melakukan hubungan tidak senonoh mulai dari bercumbu, berpelukan, berciuman sampai persetubuhan. Parahnya, semua itu umumnya dilakukan oleh para mahasiswa yang notabene terpelajar dan calon pemimpin bangsa. Jadi hampir bisa dikatakan bahwa pacaran itu tidak lain adalah zina atau minimal mendekati wilayah zina yang memang haram dan dilarang oleh semua agama. 

Sedangkan taaruf justru sangat berbeda dengan pacaran. Ta‘aruf adalah sesuatu yang syar‘i dan memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin nikah. Perbedaan hakiki antara pacaran dengan taaruf adalah dari segi tujuan dan manfaat. Pacaran tujuannya lebih kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat. Sedang taaruf jelas sekali tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasangan. Dalam pacaran, mengenal dan mengetahui hal-hal tertentu calon pasangan dilakukan dengan cara yang sama sekali tidak memenuhi kriteria sebuah pengenalan. Ibarat seorang yang ingin membeli mobil second tapi tidak melakukan pemeriksaan, dia Cuma memegang atau mengelus mobil itu tanpa pernah tahu kondisi mesinnya. Bahkan dia tidak menyalakan mesin atau membuka kap mesinnya. Bagaimmana mungkin dia bisa tahu kelemahan dan kelebihan mobil itu. Sedangkan taaruf adalah seperti seorang montir mobil ahli yang memeriksa mesin, sistem kemudi, sistem rem, sistem lampu dan elektrik, roda dan sebagainya. Bila ternyata cocok, maka barulah dia melakukan tawar menawar. 

Ketika taaruf, seseorang baik pihak laki atau wanita berhak untuk bertanya yang mendetail, seperti tentang penyakit, kebiasaan buruk dan baik, sifat dan lainnya. Kedua belah pihak harus jujur dalam menyampaikannya. Karena bila tidak jujur, bisa berakibat fatal nantinya. Namun secara teknis, untuk melakukan pengecekan, calon pembeli tidak pernah boleh untuk membawa pergi mobil itu sendiri. Silahkan periksa dengan baik dan kalau tertarik, mari bicara harga. Dalam upaya taaruf dengan calon pasangan, pihak laki dan wanita dipersilahkan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau keluarganya, bukan guru atau ustadznya. 

Jadi ta‘aruf bukanlah bermesraan berdua, tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang berdua. Disinilah letak perbedaan antara pacaran dengan taaruf. Pacaran adalah jalan-jalan asyik berdua, jajan, nonton, bermesraan dan bercumbu. Sama sekali tidak ada porsi tentang persiapan real untuk hidup. Bahkan pacaran cenderung bohong dan menipu, karena umumnya masing-masing pihak ingin tampil wah di depan pasangannya. Bedak, gincu, parfum, pakaian bagus, mobil dan segala asesoris lainnya adalah sesuatu yang ditonjolkan. Semua sangat jauh dari kehidupan real nanti dalam keluarga. Padahal setelah menikah, justru semua itu akan ditinggalkan dan masing-masing baru akan tampil dengan wajah dan kelakuan aslinya. Padahal dahulu hal-hal seperti itu tidak pernah dibahas dalam masa pacaran, karena semua waktunya tersita untuk jatuh cinta. 

Wallahu A‘lam Bish-Showab, Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

2/09/2012 03:56:00 PM | 0 komentar | Read More

Benarkah Acai Berry Bermanfaat?


Buah kecil berwarna gelap ini sedang ramai dibicarakan. Ada yang mengklaim bahwa buah ini dapat mengobati kanker, gangguan ereksi, gangguan prostat, gangguan pada jantung. Salah satu khasiat paling terkenal dari buah ini adalah sebagai obat diet karena berkhasiat menurunkan berat badan. Mari kita mengenali lebih jauh buah yang berasal dari Amerika ini!

Acai Berry merupakan buah yang berasal dari pohon Euterpe oleracea. Pohon ini kebanyakan ditemui di Amerika Selatan, memiliki warna ungu gelap dan bentuk bulat kecil. Buah ini mulai popular di tahun 2008 setelah dibicarakan dalam salah satu acara talkshow dunia yang membahas tentang antioksidan, tetapi tidak pernah disebutkan khasiatnya untuk menurunkan berat badan.


Buah ini mengandung beberapa substansi yang disebut anthocyanins dan flavonoids. Anthocyanins dan flavonoids merupakan antioksidan yang baik untuk tubuh dan dapat melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas. Karena dapat melawan radikal bebas, maka antioksidan dipercaya dapat menurunkan risiko kanker dan sakit jantung. Antocyanins sendiri dapat juga ditemukan pada buah, sayur dan bunga yang berwarna merah, biru dan ungu sebagai contohnya adalah anggur, strawberry dan blueberry. Penelitian mengenai kandungan antioksidan pada Acai Berry masih terus dilakukan. Sampai saat ini, belum dapat dipastikan apakah antioksidan yang dikandung oleh buah ini lebih baik daripada antioksidan yang didapat di buah lainnya.

Dipasaran sendiri sudah banyak beredar obat-obat penurun berat badan yang mengandung Acai Berry. Tetapi, kebenaran khasiat dari buah ini dalam menurunkan berat badan masih diteliti. Belum ada hasil penelitian yang dapat membuktikan bahwa kunci dari penurunan berat badan adalah dengan mengkonsumsi Acai Berry.

Selain hal-hal yang disebutkan di atas, Acai Berry juga mulai digunakan sebagai salah satu bahan produk-produk kecantikan. Hal tersebut terjadi karena minyak yang berasal dari Acai Berry mengandung antioksidan. Studi menunjukan bahwa minyak Acai Berry aman digunakan pada produk-produk seperti shampo, kondisioner, krim muka dan badan bahkan sebagai terapi kecantikan anti-aging. Tetapi, bagi anda yang memiliki alergi terhadap buah ini atau buah berry yang lainnya, dianjurkan untuk tidak mencoba Acai Berry.
Sampai saat ini, penelitian mengenai khasiat Acai Berry sendiri sangat terbatas. Klaim-klaim mengenai keuntungan setelah mengkonsumsi buah ini belum dapat dibuktikan, sehingga sebagai konsumen ada baiknya Anda jeli dalam memakai produk yang mengandung Acai Berry.

Sumber :
  1. Discover the amazing health benefits of the fruit from the Amazon’s "tree of life" the Acai. Judy Douglas. Diunduh dari : http://www.health-report.co.uk/acai_health_benefits.htm
  2. Acai Berries and Acai Berry Juice -- What Are the Health Benefits? Diunduh dari : http://www.webmd.com/diet/guide/acai-berries-and-acai-berry-juice-what-are-the-health-benefits
  3. What are acai berries and what are their possible health benefits? Diunduh dari : http://www.mayoclinic.com/health/acai/AN01836
 Baca artikel selengkapnya di http://www.tanyadokteranda.com/kesehatan/2012/02/benarkah-acai-berry-bermanfaat/
2/09/2012 03:12:00 PM | 0 komentar | Read More

Kajian Ta'aruf Seri 1 ; PENGERTIAN TA'ARUF

Written By Unknown on Wednesday, February 8, 2012 | 2/08/2012 03:53:00 PM

Pertanyaan :

Ta'aruf itu apaan sih?

Jawaban:

Assalamu alaikum wr.wb.
Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Ta'aruf proses perkenalan dan pendekatan antara laki-laki dan wanita yang hendak menikah. Ta'aruf sangat berbeda dengan pacaran. Ta`aruf secara syar`i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin nikah. Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta'aruf adalah dari segi tujuan, cara, dan manfaat.

Jika tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat. Sedang ta'aruf jelas sekali tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasangan.

Dalam pacaran, mengenal dan mengetahui hal-hal tertentu calon pasangan dilakukan dengan cara yang sama sekali tidak memenuhi kriteria sebuah pengenalan. Ibarat seorang yang ingin membeli mobil second tapi tidak melakukan pemeriksaan, dia cuma memegang atau mengelus mobil itu tanpa pernah tahu kondisi mesinnya. Bahkan dia tidak menyalakan mesin atau membuka kap mesinnya. Bagaimana mungkin dia bisa tahu kelemahan dan kelebihan mobil itu.

Sedangkan taaruf adalah seperti seorang montir mobil ahli yang memeriksa mesin, sistem kemudi, sistem rem, sistem lampu dan elektrik, roda dan sebagainya. Bila ternyata cocok, maka barulah dia melakukan tawar menawar.

Ketika melakukan ta'aruf, seseorang baik pihak laki atau wanita berhak untuk bertanya yang mendetail, seperti tentang penyakit, kebiasaan buruk dan baik, sifat dan lainnya. Kedua belah pihak harus jujur dalam menyampaikannya. Karena bila tidak jujur, bisa berakibat fatal nantinya.

Namun secara teknis, untuk melakukan pengecekan, calon pembeli tidak pernah boleh untuk membawa pergi mobil itu sendiri. Silahkan periksa dengan baik dan kalau tertarik, mari bicara harga.

Dalam upaya ta'aruf dengan calon pasangan, pihak laki dan wanita dipersilahkan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau keluarganya. Jadi ta`aruf bukanlah bermesraan berdua, tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang berdua.

Taaruf adalah media syar`i yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap calon pasangan. Sisi yang dijadikan pengenalan tidak hanya terkait dengan data global, melainkan juga termasuk hal-hal kecil yang menurut masing-masing pihak cukup penting.

Misalnya masalah kecantikan calon istri, dibolehkan untuk melihat langsung wajahnya dengan cara yang seksama, bukan cuma sekedar curi-curi pandang atau ngintip fotonya. Justru Islam telah memerintahkan seorang calon suami untuk mendatangi calon istrinya secara langsung face to face, bukan melalui media foto, lukisan atau video.

Karena pada hakikatnya wajah seorang wanita itu bukan aurat, jadi tidak ada salahnya untuk dilihat. Dan khusus dalam kasus ta`aruf, yang namanya melihat wajah itu bukan cuma melirik-melirik sekilas, tapi kalau perlu dipelototi dengan seksama. Periksalah apakah ada jerawat numpang tumbuh disana. Begitu juga dia boleh meminta diperlihatkan kedua tapak tangan calon istrinya. Juga bukan melihat sekilas, tapi melihat dengan seksama. Karena tapak tangan wanita pun bukan termasuk aurat.

Lalu bagaimana dengan keharusan ghadhdhul bashar ? Bab ghadhdhul bashar tempatnya bukan saat ta`aruf, karena pada saat ta`aruf, secara khusus Rasulullah SAW memang memerintahkan untuk melihat dengan seksama dan teliti.

Selain urusan melihat fisik, taaruf juga harus menghasilkan data yang berkaitan dengan sikap, perilaku, pengalaman, cara kehidupan dan lain-lainnya. Hanya semua itu harus dilakukan dengan cara yang benar dan dalam koridor syari`ah Islam. Minimal harus ditemani orang lain baik dari keluarga calon istri atau dari calon suami. Sehingga tidak dibenarkan untuk pergi jalan-jalan berdua, nonton, boncengan, kencan, ngedate dan seterusnya dengan menggunakan alasan ta`aruf. Janganlah ta`aruf menjadi pacaran. Sehingga tidak terjadi khalwat (berdua-duaan) dan ikhtilath antara pasangan yang belum jadi suami istri ini.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Wassalamu alaikum wr.wb.

Sumber : http://www.syariahonline.com/ 

Artikel terkait : 
- Kajian Ta'aruf Seri 2 ; Beda Pacaran Dan Ta'aruf
- Kajian Ta'aruf Seri 3 ; Memilih Calon Istri Yang Cantik
- Kajian Ta'aruf Seri 4 ; Tidak Meneruskan Proses Setelah Taaruf
- Kajian Ta'aruf Seri 5 ; Yang Dilakukan Akhwat Ketika Ta'aruf
2/08/2012 03:53:00 PM | 0 komentar | Read More

Bisa Karena Terbiasa

Written By Unknown on Tuesday, February 7, 2012 | 2/07/2012 09:41:00 AM


"Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan sebuah kebiasaan." -Aristoteles, filsuf Yunani 

Semua orang tentu ingin menjadi orang sukses. Namun, menjadi sukses adalah sebuah perjalanan panjang di mana kita harus banyak berkorban untuk meraihnya. Akan ada banyak rintangan yang harus kita hadapi untuk menuju ke sana. Tapi, lagi-lagi rintangan itu justru banyak yang berasal dari diri kita sendiri, terutama kebiasaan-kebiasaan kita. Karena memang pada dasarnya, musuh terbesar kita dalam mencapai kesuksesan adalah diri kita sendiri.

Sebagaimana kata Brian Tracy, "Orang sukses adalah mereka yang memiliki kebiasaan sukses." Mungkin itulah yang bisa menjadi gambaran besar dari video di bawah ini.


Anda bisa lihat, si Pemain Hebat ini menampilkan keahliannya memasukkan bola ping pong dengan pengendalian lemparan tangan yang sangat bagus dan akurasi yang sangat tinggi.

Kebisaan si Pemain ini yang memukau dan seolah "tanpa cacat" ini, tentunya harus melewati proses yang tidak gampang dan memakan waktu yang tidak sedikit. Awalnya pasti akan ada kegagalan dan kegagalan. Tapi karena Pemain ini sudah bertekad untuk bisa menguasai suatu "keahlian" ini, ia berusaha keras memelihara kebiasaan-kebiasaan berupa pantang menyerah dan terus berjuang hingga akhirnya ia mampu memiliki keterampilan sehebat itu.

Ingat, SUKSES adalah sebuah kebiasaan!

Salam sukses, luar biasa!

Sumber : http://www dot andriewongso dot com/
2/07/2012 09:41:00 AM | 0 komentar | Read More

Kriteria Calon Istri Idaman (seri 5), "Jauh Dari Kekerabatan, Berasal Dari Keluarga Baik-Baik, Cerdas, dll"

Written By Unknown on Sunday, February 5, 2012 | 2/05/2012 02:23:00 PM

rose
Sambungan dari seri 4

5. Hendaknya sang wanita jauh dari kerabat lelaki, karena jika semakin jauh kekerabatan maka anaknya kelak semakin pintar.

Karena jika ia menikahi wanita dari kerabatnya maka bisa jadi suatu saat ia menceraikannya dan akhirnya terputus silaturrahmi dengan kerabatnya tersebut, padahal ia diperintahkan untuk menyambung silaturrahmi.[1]

Berkata Ibnu Hajar, “Adapun pendapat sebagian penganut madzhab syafi’iah bahwasanya disunnahkan agar sang wanita (calon istri) bukan dari karib kerabat dekat. Maka jika landasan pendapat ini adalah hadits maka sama sekali tidak ada, dan jika landasannya kepada pengalaman yaitu kebanyakan anak dari pasangan suami istri yang dekat hubungan kekerabatan mereka berdua adalah anak yang bodoh, maka bisa dijadikan landasan (jika memang terbukti pengalaman tersebut)…”[2]

Penulis Zaadul Mustaqni’ (dari madzhab Hanabilah) juga mengisyaratkan akan hal ini dengan perkataannya, “Disunnahkan menikahi…wanita yang taat beragama, ajanabiah (jauh dari kerabat), …”

Syaikh Bin Baaz mengomentari perkataan ini, “Ini adalah perkataan yang keliru, meskipun mereka mengatakan demikian…yang menjadi patokan dalam menikahi wanita yang masih ada hubungan kerabat adalah perkara-perkara yang dituntut kecuali ada penghalang syar’i yang melarang”[3]

Berkata Syaikh Utsaimin, “Selama perkaranya tidak ada dalil syar’i yang wajib untuk diambil maka seseorang hendaknya menjejaki kemaslahatan-kemaslahatan (yang mungkin diperoleh) dalam hal ini”[4]

Adapun hadits

لاَ تَنْكِحُوا الْقَرَابَةَ الْقَرِيْبَةَ فَإِنَّ الْوَلَدَ يُخْلَقُ ضَاوِيًا

“Janganlah kalian menikah dengan kerabat yang dekat (nasabnya) karena sang anak akan lahir dalam keadaan lemah”[5]

Berkata Ibnu As-Solah mengomentari hadits ini, “Aku tidak menemukan bagi hadits ini asal yang bisa dijadikan pegangan”[6]


6. Hendaknya wanita tersebut berasal dari keluarga baik-baik dan dikenal dengan sifat qona’ah, karena rumah yang demikian biasanya merupakan tempat tumbuh wanita yang baik dan qona’ah.
[7]

Kondisi yang baik dari keluarga pihak wanita (mertua) cukup memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan akhlak sang wanita, dan bisa jadi merupkan tolak ukur akhlak seorang wanita. Wanita yang tumbuh di keluarga yang dikenal taat beragama maka biasanya iapun akan mewarisi sifat tersebut –meskipun hal ini bukanlah kelaziman-.

Mertua yang taat beragama biasanya memahami kondisi seorang suami sholeh dan pengertian terhadapnya. Kondisi seperti ini menjadikan sang suami mudah untuk berkomunikasi dengan mertua dan ringan baginya untuk mengutarakan unek-uneknya yang berkaitan dengan lika-liku kehidupan rumah tangganya. Jika keadaannya demikian maka sangatlah mendukung diraihnya kebahagiaan yang diharapkan sang suami. Betapa banyak permasalahan rumah tangga suami istri yang bisa terselesaikan karena campur tangan keluarga istrinya yang mengenal agama. Sebaliknya betapa banyak permasalahan suami istri yang timbul disebabkan karena campur tangan keluarga istri yang kurang mengenal agama, bahkan tidak jarang sampai pada tahapan perceraian.

Kemudian jika sang wanita meskipun merupakan wanita yang shalihah namun jika ia tumbuh di keluarga yang tidak dikenal dengan sifat qona’ah (nerima dan bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Allah walaupun sedikit) maka bisa jadi ia memiliki sifat yang royal dalam mengatur keuangan suaminya, dan ini adalah musibah tersendiri bagi suami.

Namun wanita yang shalihah yang tumbuh di keluarga yang qona’ah di zaman ini mungkin agak sulit dicari. Karenanya jika ia tidak menemukan wanita yang demikian sifatnya maka tidak mengapa ia memilih wanita yang shalihah meskipun ia berasal dari keluarga yang boros, karena bisa jadi wanita tersebut menyelisihi sifat keluarganya yang boros


Peringatan

Merupakan harapan semua pemuda jika mereka mendapatkan seorang wanita yang shalihah dan juga wali sang wanita (seperti ayahnya atau pamannya) yang juga sholeh. Namun merupakan permasalahan yang sering dihadapi oleh sebagian para pemuda adalah jika ia telah terpikat dengan salah seorang wanita yang sholihah, kemudian sang wanita juga telah terpikat dengannya, namun ternyata ayah sang wanita tidak setuju dan menolak lamaran sang lelaki dengan alasan yang tidak diterima oleh syari’at. Misalnya karena sang lelaki kurang kaya…, atau karena sang lelaki penampilannya terlalu fanatik…, dan alasan-alasan yang lainnya. Yang menjadi pertanyaan apakah perwalian sang ayah berpindah kepada wali lain yang terdekat kepada sang wanita??

Marilah kita simak penjelasan Syaikh Utsaimin tatkala beliau ditanya dengan pertanyaan yang semisal ini.

Beliau ditanya, “Apakah perwalian seorang putri berpindah dari tangan ayah ke anak laki-lakinya (saudara laki-laki sang putri) jika sang ayah tidak serius memilihkan suami yang sholeh. Jika datang seseorang yang melamar sang putri maka sang ayah tidak memberi perhatian kepada orang tersebut dan tidak bertanya tentang orang tersebut, atau sang ayah menjelek-jelekan putrinya tersebut dihadapan sang pelamar agar mencegah putrinya untuk menikah.”

Syaikh Utsaimin berkata, ((Sesungguhnya wali seorang wanita baik ayah, atau saudara laki-laki, atau paman akan dimintai pertanggungjawaban kelak di hadapan Allah pada hari kiamat. Wajib bagi sang wali untuk menunaikan amanah ini, maka jika ada seseorang yang taat beragama dan berakhlak mulia dan sang wanita ridho dengan pria tersebut maka wajib bagi sang wali untuk menikahinya. Tidak boleh sang wali mengakhirkan pernikahan sang wanita karena hal itu adalah menyelisihi amanah (yang diembankan Allah kepadanya-pen).Bahkan hal ini merupakan khianat. Allah berfirman

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَخُونُواْ اللّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُواْ أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ َاعْلَمُواْ أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللّهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu,mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanya sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS. 8:27-28)

Maka wajib bagi seseorang -yang telah Allah jadikan dia sebagai wali seorang wanita- jika ada seorang lelaki yang taat beragama dan berakhlak mulia maju melamar sang wanita untuk segera menikahkannya jika sang wanita ridho dengan pria tersebut.

Hendaknya dia mengetahui bahwasanya wanita itu juga memiliki dan merasakan syahwat sebagaimana yang dirasakannya. Dan saya tidak tahu, jika ada seseorang melarangnya (melarang wali sang wanita) untuk menikah padahal dia adalah seorang pemuda yang memiliki syahwat, maka saya tidak tahu apakah ia akan menganggap orang yang melarangnya ini telah berbuat dzolim kepadanya atau tidak??. Saya yakin ia akan berkata, “Orang ini telah berbuat dzolim kepadaku”. Jika ia mengucapkan hal ini terhadap orang yang melarangnya untuk menikah maka bagaimana ia mensikapi wanita yang lemah ini yang tidak mampu untuk menikahkan dirinya sendiri (dengan melarangnya menikah)??. Dan tidak mungkin kerabat sang wanita yang lain menikahkan sang wanita padahal masih ada wali yang terdekat. Terlalu banyak wanita yang akhirnya mencapai usia tua dan tidak menikah disebabkan perbuatan para wali yang dzolim. Telah diceritakan kepadaku tentang seorang wanita muda yang ayahnya melarang para pelamar yang datang untuk menikahi wanita tersebut, maka akhirnya sang wanitapun sedih dan sakit. Hingga parah dan tatkala ia akan meninggal dan telah datang kepadanya sakaratul maut maka iapun berkata kepada para wanita yang ada disekitarnya, “Sampaikanlah salam kepada ayahku dan katakanlah kepadanya bahwa aku akan mempermasalahkan hal ini dihadapan Allah pada hari kiamat”. Yaitu dia akan menuntut ayahnya di hadapan Allah atas perbuatan ayahnya yang telah melarang para pelamar untuk menikahinya, dan bisa jadi sebab kematiannya adalah karena hal ini juga.

Karena itu kami katakan bahwa barangsiapa yang melarang seorang wanita (yang dibawah perwaliannya) untuk menikah dengan seorang lelaki yang sekufu’ dengannya dan telah diridhoi oleh sang wanita, maka boleh bagi sang wanita untuk menuntut hal ini kepada hakim. Dan wajib bagi hakim untuk memenuhi permintaan sang wanita untuk menikahkannya dengan lelaki yang telah diridhoinya. Bisa dengan mewakilkan pernikahan tersebut kepada wali sang wanita yang terdekat setelah wali yang melarang pernikahan sang wanita, atau ia bertindak dengan tindakan yang menurutnya sesuai dengan syari’at.

Akan tetapi terkadang sang wanita tidak mampu untuk mengangkat permasalahannya ke hadapan hakim karena malu, atau karena takut menyelisihi adat yang berlaku, atau karena hal-hal yang semisalnya. Jika saat itu tidak ada yang tersisa kecuali kemarahan Allah yang sangat keras siksaannya. Maka hendaknya sang wali takut kepada Allah dan hendaknya ia bertakwa kepada Robnya.

Dan aku katakan sebagaimana perkataan para ulama –semoga Allah merahmati mereka- sesungguhnya seorang wali jika berulang-ulang menolak para pelamar yang datang maka ia menjadi seorang yang fasik, hilang ‘adaalah-nya dan tidak bisa menjalankan segala amalan yang disyaratkan ada ‘adaalah dalam amal tersebut. Kemudian perwaliannya berpindah darinya kepada wali yang setelahnya.))[8]


7. Hendaknya wanita tersebut cerdas

Berkata Ibnu Qudamah, “Hendaknya ia memilih wanita yang pandai dan menjauhi wanita yang bodoh (telat mikir) karena nikah itu tujuannya untuk tumbuh pergaulan dan kedekatan antara dua sejoli dan pergaulan itu tidak mantap jika dengan wanita yang bodoh, serta perjalanan hidup jadi kurang indah jika bersama dengan wanita yang bodoh. Bahkan bisa jadi kebodohan wanita itu menular ke anak-anaknya. Dikatakan

اِجْتَنِبُوْا الْحَمْقَاءَ فَإِنَّ وَلَدَهَا ضَيَاعٌ وَصُحْبَتُهَا بَلاَءٌ

Hindarilah wanita yang bodoh karena anaknya sia-sia dan bergaul dengannya adalah bencana”[9]

8. Jika sang pria bernasab tinggi maka hendaknya ia mencari wanita yang nasabnya tinggi juga.[10]
Berkata Ibnu Hajar, “Dan disunnahkan bagi pria yang berasal dari nasab yang tinggi untuk menikahi wanita yang bernasab yang tinggi pula, kecuali jika bertentangan antara wanita yang memiliki nasab yang tinggi namun tidak beragama baik dengan wanita yang tidak bernasab tinggi namun memiliki agama yang baik maka didahulukan wanita yang beragama, demikian juga pada seluruh sifat-sifat yang lain (jika bertentangan dengan agama yang baik maka didahulukan sifat ini)”[11]

Setelah menelaah sifat-sifat di atas maka hendaknya seorang yang sedang berkelana mencari belahan jiwanya agar berusaha menerapkan sifat-sifat tersebut kepada calon istrinya sebelum ia melangkah lebih lanjut melamar sang wanita, semakin banyak sifat-sifat tersebut pada seorang wanita maka semakin baiklah wanita tersebut. Namun ingatlah bahwasanya mencari wanita yang bernilai sembilan koma lima yang memenuhi seluruh sifat-sifat tersebut adalah sesuatu yang sangat sulit sekali bahkan hampir-hampir merupakan perkara yang mustahil apalagi di zaman kita sekarang ini, namun bukan berarti tidak ada. Sungguh beruntung orang yang bisa menemukan bidadari dunia sebelum bertemu dengan bidadari akhirat. Yang sering kita jumpai adalah wanita yang memiliki sebagian sifat-sifat tersebut namun ia tidak memiliki sifat yang lain. Contohnya banyak wanita yang cantik namun ternyata tidak pintar, banyak yang wanita yang shalihah namun ternyata tidak cantik, ada wanita yang shalihah yang berakhlak mulia, cantik, kaya, sejuk jika dipandang, pintar, namun…mandul, dan demikianlah kebanyakan wanita dunia tidak bisa mengumpulkan sifat-sifat di atas seluruhnya. Namun perlu diingat tentunya setiap sifat-sifat tersebut tidak bernilai sama, sifat yang pertama yaitu keshalihan sang wanita memiliki porsi yang sangat tinggi dibandingkan sifat-sifat yang lainnya. Demikian pula kecantikan tentunya lebih diutamakan daripada nasab dan harta. Jika seseorang dihadapkan dengan pilihan antara wanita yang cantik namun kurang baik agamanya dengan wanita yang baik agamanya namun kurang cantik, maka siapakah yang dipilihnya??[12]

Jika bertentangan sifat-sifat tersebut maka yang lebih diutamakan adalah wanita yang shalihah, sebagaimana dalam riwayat yang lain (dari hadits Jabir) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamberkata kepadanya

فََعَلَيْكَ بِذَاتِ الدِّيْنِ

“Wajib bagimu untuk memilih wanita yang shalihah”[13]

Berkata Ibnu Hajar, “Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “karena kecantikannya” merupakan dalil akan mustahabnya menikahi wanita yang jelita, kecuali jika berlawanan antara wanita yang cantik jelita namun tidak shalihah dengan wanita yang shalihah namun tidak cantik jelita (maka diutamakan yang shalihah meskipun tidak cantik). Jika keduanya sama dalam keshalihan maka yang cantik jelita lebih utama (untuk dinikahi)…”[14]

Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الدُّنْيَا كُلَّهَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

“Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah barang dan sebaik-baik barang adalah wanita yang shalihah”[15]

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَلَيْسَ مِنْ مَتَاعِ الدُّنْيَا شَيْءٌ أَفْضَلُ مِنَ الْمَرْأَةِ الصَّالِحَةِ

“Sesungguhnya dunia adalah mataa’ (barang) dan tidak ada barang di dunia ini yang lebih baik dari wanita yang shalihah” [16]

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ لَمَّا نَزَلَ فِي الْفِضَّةِ وَالذَّهَبِ مَا نَزَلَ قَالُوْا فَأَيُّ الْمَالِ نَتَّخِذُ؟ قَالَ عُمَرُ فَأَنَا أُعْلِمُ لَكُمْ ذَلِكَ فَأَوْضَعَ عَلَى بَعِيْرِهِ فَأَدْرَكَ النَّبِيَّ r وَأَنَا فِي أَثَرِهِ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيُّ الْمَالِ نَتَّخِذُ؟ فَقَالَ لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِيْنُ أَحَدَكُمْ عَلَى أَمْرِ الآخِرَةِ

Dari Tsauban, tatkala turun firman Allah tentang perak dan emas (yaitu firman Allah وَالَّذِيْنَ يَكْنِزُوْنَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ ثُمَّ لاَ يُنْفِقُوْنَهَا... Adapun orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya…) (QS 9: 34), mereka (para sahabat) berkata, “Harta apa yang mestinya kita miliki?”, Umar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku akan mengabarkan kalian kepada kalian”, lalu beliau mempercepat ontanya hingga bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan aku (Tsauban) menyusulnya. Umar berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, harta apakah yang mestinya kita miliki?”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Hendaknya yang kalian cari sebagai harta adalah hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, dan istri yang shalihah yang membantu kalian untuk meraih akhirat”[17]

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنِ النَّبِيِّ صللى الله عليه و سبم أَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ ماَ اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ تَقْوَى اللهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ إِنْ أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِنْ نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتُْه وَإِنْ أَقْسَمَ عَلَيْهَا أَبَرَّتْهُ وَإِنْ غَابَ عَنْهَا نَصَحَـتْهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ

Dari Abu Umamah bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Tidaklah seorang mukmin memperoleh sasuatu kebaikan –setelah memperoleh ketakwaan kepada Allah[18]- melebihi istri yang shalihah, jika ia memerintahnya maka iapun taat, jika ia memandangnya maka menyenangkannya, jika ia bersumpah agar ia melakukan sesaatu maka ia melaksanakan sumpahnya, dan jika ia sedang tidak di rumah maka ia (sang istri) menjaga dirinya (untuk tidak melakukan hal-hal yang nista) dan menjaga hartanya (harta suaminya)” [19]
Dan merupakan musibah jika seseorang tetap nekat memilih wanita yang cantik jelita padahal ia telah mengetahui bahwa wanita tersebut agamanya dan akhlaknya tidak baik.
Berkata At-Thibi,
وَقُيِّدَ بِالصَّالِحَةِ إِيْذَانًا بِأَنَهَا شَرُّ الْمَتَاعِ لَوْ لَمْ تَكُنْ صَالِحَةً

“Dikhususkan pada wanita yang shalihah sebagai pemberitahuan bahwa wanita adalah sejelek-jelek barang yang ada di dunia ini jika ia tidak shalihah” [20]

Dari Sa’ad bin Abi Waqqosh radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ وَالْجَارُ الصَّالِحُ وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيْءُ وَأَرْبَعٌ مِنَ الشَّقَاوَةِ الْجَارُ السُّوْءُ وَالْمَرْأَةُ السُّوْءُ وَالْمَسْكَنُ الضَّـيِّقُ وَالْمَرْكَبُ السُّوْءُ

“Empat perkara yang merupakan kebahagiaan(yaitu) istri yang shalihah, rumah yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang enak dinaiki, dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan adalah tetangga yang jelek, istri yang buruk akhlaknya, rumah yang sempit, dan kendaraan yang tidak enak dinaiki” [21]

Sesungguhnya wanita yang sholihah dialah yang akan menunaikan kewajiban-kewajibannya dengan sesempurna mungkin baik kewajiban yang berkaitan dengan suaminya, anak-anaknya, keluarga suaminya, dan juga tetangganya. Dialah yang akan berusaha sekuat mungkin karena keimanannya untuk menjadikan engkau ridho kepadanya, karena itulah cita-cita dan tujuan hidupnya.

Dialah yang paham dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا

“Kalau seandainya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk sujud kepada seorang yang lain maka akan aku perintahkan seorang wanita untuk sujud kepada suaminya”[22]

Oleh karena itu wahai saudaraku janganlah engkau sampai terpedaya dengan keelokan tubuh, keranuman wajah, serta kata-kata manis…ketahuilah dan yakinlah bahwa wanita yang shalihah dialah yang memungkinkan untuk menjadikan rumahnya sebagai surga duniamu yang dipenuhi dengan kasih sayang dan kebahagiaan…

Peringatan

Berkata Syaikh Utsaimin, “Ada orang yang hatinya benar-benar terikat dengan kecantikan, tidak akan tentram hatinya jika dipilihkan baginya wanita yang sangat taat beragama namun kurang cantik. Maka apakah kita katakan hendaknya ia memaksa dirinya untuk memilih wanita tersebut meskipun hatinya tidak tentram dan tidak memilih wanita yang kurang taat namun cantik jelita??, ataukah kita katakan nikahilah wanita yang menentramkan hatimu (yang cantik jelita) yang penting ia tidak sampai derajat wanita yang fajir atau wanita yang fasiq??

Jawabannya, Yang lebih nampak (kebenarannya) adalah jawaban yang kedua kecuali jika wanita tersebut tidak taat dan fasiq serta fajir, karena wanita seperti ini tidak layak untuk ia nikahi”[23]


Renungan

Hendaknya seseorang yang ingin mencari istri membenarkan niatnya, bahwa niatnya ingin menikah adalah bukan sekedar untuk bersenang-senang dengan wanita yang cantik namun niat utamanya adalah untuk beribadah dan menjaga dirinya agar tidak terjatuh pada hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Dengan niat yang baik maka Allah akan memudahkannya mewujudkan apa yang ia harapkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللهِ عَوْنُهُمْ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَالْمُكَاتِبُ الَّذِي يُرِيْدُ الْأَدَاءَ وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيْدُ الْعَفَافَ

Tiga golongan yang pasti Allah menolong mereka, orang yang berjihad di jalan Allah, budak yang ingin membebaskan dirinya, dan orang yang menikah karena ingin menjaga dirinya (dari berbuat kenistaan).[24]
Allah berfirman,

وَأَنْكِحُوْا الأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُوْنُوْا فُقَرَاءَ يُغْنِهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (kawin) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. 24:32)

Semakin besar niat seseorang bahwa ia menikah adalah untuk beribadah kepada Allah, untuk menerapkan sunnah-sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam[25] maka pahala yang diperolehnya semakin besar, dan Allah akan semakin membantunya mencapai kebahagiaan. Perkaranya kembali kepada niat yang benar, seseorang bisa saja mengandalkan usaha yang ia lakukan, namun taufik hanyalah di tangan Allah, barangsiapa yang niatnya benar maka Allah akan memberi taufik kepadanya untuk memilih istri yang shalihah.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَزَوَّجَ امْرَأَةً بِعِزِّهَا لَمْ يَزِدْهُ اللهُ إِلاَّ ذُلاًّ وَمَنْ تَزَوَّجَهَا لِمَالِهَا لَمْ يَزِدْهُ اللهُ إِلاَّ فَقْرًا وَمَنْ تَزَوَّجَهَا لِحَسَبِهَا لَمْ يَزِدْهُ اللهُ إِلاَّ دَنَاءَةً وَمَنْ تَزَوَجَّ امْرَأَةً لَمْ يَتَزَوَّجْهَا إِلاَّ لِيَغُضَّ بَصَرَهُ أَوْ لِيَحْصُنَ فَرْجَهُ أَوْ يَصِلَ رَحِمَهُ بَارَكَ اللهُ لَهُ فِيْهَا وَبَارَكَ لَهَا فِيْهِ

“Barangsiapa yang menikahi wanita karena pamornya maka Allah tidak akan menambahkan kepadanya kecuali kehinaan, barangsiapa yang menikahi wanita karena menginginkan hartanya maka Allah tidak akan menambah baginya kecuali kemiskinan, barangsiapa yang menikahi wanita karena kedudukannya maka Allah tidak akan menambah baginya kecuali kerndahan, dan barangsiapa yang menikahi wanita agar bisa menjaga pandangannya atau untuk menjaga kemaluannya atau untuk menyambung silaturrahmi maka Allah akan memberikan barokah baginya pada istrinya dan memberikan barokah bagi istrinya padanya”[26]

Kisah menarik yang dialami oleh Muhaddits terkenal Sufyan bin ‘Uyainah semoga menjadi bahan renungan bagi para pencari istri.

قَالَ يَحْيَى بْنُ يَحْيَى النيسابوري كُنْتُ عِنْدَ سُفْيَانَ بْنِ عُيَيْنَةَ إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا أَبَا مُحَمَّدٍ أَشْكُوْ إِلَيْكَ مِنْ فُلاَنَةٍ يَعْنِي امْرَأَتَهُ. أَنَا أَذَلُّ الأَشْيَاءِ عِنْدَهَا وَأَحْقَرُهَا فَأَطْرَقَ سُفْيَانُ مَلِيًّا ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ لَعَلَّكَ رَغِبْتَ إِلَيْهَا لِتَزْدَادَ بِذَلِكَ عِزًا فَقَالَ نَعَمْ يَا أبَا مُحَمَّدٍ. فَقَالَ مَنْ ذَهَبَ إِلَى الْعِزِّ ابتُلِيَ بِالذُّلِّ وَمَنْ ذَهَبَ إِلَى الْمَالِ ابْتُلِيَ باِلْفَقْرِ وَمَنْ ذَهَبَ إِلَى الدِّيْنِ يَجْمَعُ اللهُ لَهُ الْعِزَّ وَالمْاَلَ مَعَ الدِّيْنِ

ثُمَّ أَنْشَأَ يُحَدِّثُهُ فَقَالَ كُنَّا إِخْوَةً أَرْبَعَةً مُحَمَّدٌ وَعِمْرَانُ وَإِبْرَاهِيْمُ وَأنَا، فَمُحَمَّدٌ أَكْبَرُنَا وَعِمْرَانُ أَصْغَرُنَا وَكُنْتُ أَوْسَطَهُمْ. فَلَمَّا أَرَادَ مُحَمَّدٌ أَنْ يَتَزَوَّجَ رَغِبَ فِي الْحَسَبِ فَتَزَوَّجَ مَنْ هِيَ أَكْبَرُ مِنْهُ حَسَبًا فَابْتَلاَهُ اللهُ بِالذُّلِّ وَعِمْرَانُ رَغِبَ فِي الْمَالِ فَتَزَوَّجَ مَنْ هِيَ أَكْبَرُ مَالاً مِنْهُ فَابْتَلاَهُ اللهُ بِالْفَقْرِ أَخَذُوْا مَا فِي يَدَيْهِ وَلَمْ يُعْطُوْهُ شَيْئًا فَنَقَّبْتُ فِي أَمْرِهِمَا فَقَدِمَ عَلَيْنَا مَعْمَرُ بْنُ رَاشِدٍ فَشَاوَرْتُهُ وَقَصَصْتُ عَلَيْهِ قِصَّةَ أَخَوَيَّ فَذَكَّرَنِي حَدِيْثَ يَحْيَى بْنِ جَعْدَة وَحَدِيْثَ عَائِشَةَ فَأَمَّا حَدِيْثُ يَحْيَى بْنِ جَعْدَةَ قَالَ النَّبِيُّ صللى الله عليه و سبم تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ عَلَى أَرْبَعٍ دِيْنِهَا وَحَسَبِهَا وَمَالِهَا وَجَمَالِها فَعَلَيْكَ بَذَاتِ الدَّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ، وَحَدِيْثُ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صللى الله عليه و سبم قَالَ أَعْظَمُ النِّسَاءَ بَرَكَةً أَيْسَرُهُنَّ مُؤْنَةً.

فَاخْتَرْتُ لِنَفْسِي الدِّيْنَ وَتَخْفِيْفَ الظَّهْرِ اقْتِدَاءً بِسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صللى الله عليه و سبم فَجَمَعَ اللهُ لِيَ الْعِزَّ وَالْمَالَ مَعَ الدِّيْنِ

Berkata Yahya bin Yahya An-Naisaburi ia berkata, “Aku duduk bersama Sufyan bin ‘Uyaiynah, lalu datanglah kepadanya seorang pria lalu berkata, “Wahai Abu Muhammad (kunyahnya) aku mengeluh kepadamu tentang si fulanah (yaitu istrinya), aku adalah sesuatu yang paling rendah dan yang paling hina di mata istriku”. Sufyanpun menundukkan kepalanya sesaat kemudian ia mengangkat kepalanya seraya berkata, “Mungkin engkau dahulu menikah dengannya karena engkau ingin derajat dan martabatmu naik?”, pria itu berkata, “Benar wahai Abu Muhammad”. Sufyan berkata, “Barangsiapa yang (menikah) karena menginginkan martabat maka ia ditimpa dengan kerendahan dan kehinaan, barangsiapa yang menghendaki harta maka akan ditimpa dengan kemiskinan dan barangsiapa yang menghendaki agama maka Allah akan mengumpulkan mertabat dan harta bersama dengan agama”. Kemudian Sufyanpun bercerita kepadanya, ia berkata, “Kami empat bersaudara yaitu Muhammad, Imran, Ibrahim, dan saya. Muhammad adalah yang tertua diantara kami dan Imran adalah yang paling muda diantara kami, adapun aku adalah anak yang tengah. Tatkala Muhammad ingin menikah maka ia ingin mencari pamor dan martabat, lalu iapun menikahi wanita yang lebih tinggi martabatnya daripada dia, maka Allah menimpakan kepadanya kerendahan, Imran menghendaki harta lalu ia menikahi dengan wanita yang lebih kaya darinya maka Allah menimpakan kemiskinan kepadanya, mereka (keluarga istrinya) mengambil harta Imran dan mereka sama sekali tidak memberikan sesuatupun kepadanya. Akupun meneliti kejadian mereka berdua, lalu datang di negeri kami Ma’mar bin Rasyid lalu akupun bermusyawarah dengannya, aku ceritakan kepadanya tentang kejadian yang dialami oleh dua saudaraku lalu iapun mengingatkan aku pada suatu hadits Yahya bin Ja’dah dan hadits ‘Aisyah. Adapun hadits Yahya bin Ja’dah “Wanita dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, karena martabatnya, karena kecantikannya, karena agamanya, maka hendaklah engkau mendapatkan wanita yang baik agamanya (jika tidak kau lakukan) maka tanganmu akan menempel dengan tanah”, dan hadits Aisyah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, أََعْظَمُ النِّسَاءِ بَرَكَةً أيْسَرُهُنَّ مُؤْنَةً “Wanita yang paling banyak barokahnya adalah yang paling ringan maharnya”. Akupun memilih untuk diriku wanita yang baik agamanya dan yang ringan maharnya dalam rangka mngamalkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam maka Allahpun mengumpulkan bagiku martabat, harta dan agama.” [27],


Doa merupakan senjata terampuh untuk memperoleh istri sholehah

Yang paling penting bagi seseorang yang hendak mengembara mencari pasangan hidup adalah ia berdoa kepada Allah, karena seperti kata pepatah “Manusia hanya bisa berusaha namun Allah-lah yang menentukan, jodoh di tangan Allah”. Diantara doa-doa yang berkaitan dengan hal ini adalah doa yang telah sering dibaca yaitu,

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(Ya Tuhan kami berikanlah bagi kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari adzab neraka)

Ali radhiallahu ‘anhu menafsirkan makna al-hasanah di dunia adalah wanita sholihah dan al-hasanah di akhirat adalah bidadari, adapun adzab neraka adalah wanita yang jelek agamanya[28].

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Muhammad bin Ka’ab menafsirkan ayat tersebut, beliau berkata, الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ مِنَ الْحَسَنَاتِ “Wanita shalihah termasuk al-hasanah”[29]


الْحَمْدُ للهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

وَصَلَى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Kota Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 30 Maret 2005

Selesai muroja’ah kembali 3 April 2006
Disusun oleh Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja
Artikel: www.firanda.com

Daftar Pustaka

1. Subulus Salam karya As-Shon’ani, tahqiq Muhammad Abdulaziz Al-Khouli terbitan Dar Ihya At-Turots
2. Khutuwat ilas Sa’adah, karya Abdulmuhsin Al-Qosimi
3. Syarh Muntahal Irodaat, karya Al-Bahuti, terbitan ‘Alamul kutub
4. Aunul ma’bud karya Nuhammad Syamsulhaq Al-‘Adzim Abadi, Darul Kutub Ilmiah
5. Faidul Qodir, karya Abdurrouf Al-Munawi, terbitan Al-Maktabah At-Tijariah
6. Umadatul Qori karya Al-‘Aini, terbitan Dar Ihyaut Turots
7. Ad-Dur Al-Mantsur, karya Abdurrohman Jalalluddin As-Suyuthi, tahqiq DR Basyar ‘Awwad, terbitan Dar Al-Fikr
8. Hasyiah As-Sindi (syarh sunan Ibnu Majah) tahqiq Abu Guddah, terbitan Maktab Al-Matbu’aat
9. Kasyful Qina’ karya Mansur bin yunus bin Idris Al-Bahuti, tahqiq Hilal Musthofa Hilal, terbitan Darul Fikr
10. Tuhfatul Ahwadzi, karya Al-Mubarokfuri, terbitan Darul Kutub Ilmiah
11. Al-Mugni, karya Ibnu Qudamah, terbitan Darul Fikr
12. Al-Muhalla, Ibnu Hazm, tahqiq Lajnah Ihyaa’ At-Turots Al-‘Arobi, Dar Al-Aafaaq Al-Jadiidah
13. At-Ta’liiqoot Ar-Rodhiyyah ‘ala Ar-Roudhoh An-Nadiyyah, Syaikh Al-Albani, tahqiq Ali Hasan, cetakan pertama Dar Ibnu ‘Affaan.
14. Tahdzibul Kamal karya Yusuf Abul Hajjaj Al-Mizzi, terbitan Muasasah Ar-Risalah
15. Al-Minhaj syarh shahih Muslim karya Imam An-Nawawi, Dar Ihyaut Turots Al-Arobi
16. Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al-Asqolani, Darul Ma’rifah
17. Fathul Wahhab, karya Zakariya bin Muhammad bin Zakariya Al-Anshari Abu Yahya, terbitan Darul Kutub Ilmiyah
18. Lisanul Arab, karya Ibnu Mandzur, terbitan Dar Shodir
19. An-Nihayah fi goribil hadits, karya Ibnul Atsir, terbitan Darul Ma’rifah
20. Bidayatul Mujtahid, karya Ibnu Rusyd, tahkik Hasan Hallaq, terbitan Maktabah Ibnu Taimiyah
21. Asy-Syarhul Mumti’, karya Syaikh Muhammad Sholeh Utsaimin, terbitan Dar Ibnul Jauzi
22. Zaadul Ma’aad fi Hadyi Khoiril ‘Ibaad, karya Ibnul Qoyyim, tahqiq Al-Arna’uth, terbitan Muassasah Ar-Risalah, cetakan ke 14
23. Tafsir As-Sa’di, Muassasah Ar-Risalah
24. At-Talkhis Al-Habir, Ibnu Hajar Al-Atsqolani, tahqiq As-Sayyid Abdullah Hasyim Al-Yamaani Al-Madani
25. Khulashotul Badr Al-Muniir, Ibnul Mulaqqin, tahqiq Hamdi Abdul Majid As-Salafi
26. Ahkaam Ar-Ru’yah ‘indal khithbah, DR Abdul Kariim bin Yusuf Al-Khudr, Daar Balansiah

Catatan Kaki:
----------------
[1] Kasyful Qina’ 9/5

[2] Fathul Bari 9/135

[3] Nuur ‘alaa Ad-Darb kaset no 567

[4] Asy-Syarhul Mumti’ XII/15

[5] Lihat makna hadits ini dalam Lisaanul ‘Arob XIV/489

[6] At-Talkhis Al-Habiir III/146, Khulashotul Badr Al-Muniir II/179 no 190

[7] Kasyful Qona’ 5/9

[8] Nuur ‘alaa Ad-Darb no 257 side B

[9] Al-Mugni 7/83

[10] Pendapat ini berdasarkan hadits Abu Hurairah, “Wanita itu dinikahi karena empat perkara…”, namun sebagaimana telah kita jelaskan bawha pendapat yang benar adalah pendapat yang dipilih oleh Imam An-Nawawi bahwa hadits ini adalah bukan mendorong seseorang menikah karena empat perkara tersebut, namun hanyalah menjelaskan kenyataan yang terjadi di masyarakat

[11] Fathul Bari 9/135

[12] Sebagian orang mungkin memilih wanita yang cantik walaupun agamanya kurang baik atau bahkan tidak baik dengan harapan ia akan mendidiknya, atau ia mengatakan insya Allah, Allah akan memberi petunjuk kepadanya. Namun kenyataannya banyak diantara mereka yang tidak berhasil dalam mendidiknya, hingga akhirnya kebahagiaan yang diharapkan dengan menikah wanita yang cantik hanya ia rasakan sebulan, dua bulan saja. Seorang wanita bagaimanapun canitknya ia jika tidak dihiasi dengan akhlak yang mulia maka kecantikan tersebut tidak akan terlihat indah, sebaliknya seorang wanita yang wajahnya pas-pasan saja namun jika dihiasi dengan akhlak yang mulia maka kebahagiaanpun akan datang dan ia akan nampak begitu cantik sekali dihadapan suaminya karena terhias dengan mahkota akhlak yang mulia.

Bahkan yang lebih parah dari itu, banyak pemuda yang shalih akhirnya berubah dikarenakan pengaruh istrinya yang tidak shalihah. Bukannya ia yang mendakwahi istrinya bahkan yang terjadi malah sebaliknya. Oleh karena itu hendaknya seseorang jangan sampai meremehkan sifat keshalihan seorang wanita.

Pentingnya sifat ini juga disadari oleh orang-orang yang suka berbuat fasad dan kemaksiatan. Betapa banyak orang yang suka bergaul dengan wanita-wanita jalanan berkata, “Aku ingin mencari wanita yang shalihah”, karena ia menyadari dengan pengalamannya bersama wanita-wanita jalanan bahwa mereka tidak akan mendatangkan kebahagiaan baginya di waktu mendatang dalam waktu yang lama.

[13] HR Muslim 2/1087

[14] Fathul Bari 9/135

[15] HR Muslim 2/1090 dan Ahmad 2/168

[16] HR Ibnu Majah 1/596, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam shahihul jami’ no 2049

[17] HR At-Thirmidzi no 3094, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani, lihat juga shahihul jami’ no 5355. Berkata Syaikh As-Sindi, “Kesimpulannya jawaban Nabi r adalah jawaban yang bijaksana untuk mengingatkan bahwasanya cita-cita seorang mukmin hendaknya bergantung kepada akhirat maka hendaknya ia meminta kepada Allah apa-apa yang bermanfaat bagi akhiratnya, dan harta yang ada di dunia ini seluruhnya tidak ada yang selamat dari kejelekan” (Syarh sunan Ibni Majah 2/413)

[18] Berkata As-Sindi, “Hal ini menunjukan bahwa takwa merupakan tujuan seorang mukmin dan memang asalnya tidak ada sesuatupun yang menyamai nilainya” (Syarh Sunan Ibni Majah 2/414)

[19] HR Ibnu Majah 1/596 no 1857 dan di dhoifkan oleh Syaikh Al-Albani, lihat Ad-Dha’ifah no 3553. Berkata Syaikh As-Sindi, “Pada isnadnya ada perawi yang lemah yang bernama Ali bin Zaid bin Jad’an, demikian juga Utsman bin Abi ‘Atikah yang diperselisihkan kredibilitaasnya oleh para ulama. Dan hadits ini juga diriwayatkan oleh An-Nasai dari hadits Abu Hurairah dan ia (An-Nasai) tidak mengomentarinya. Hadits ini juga memiliki syahid dari hadits Ibnu Umar, Wallahu A’lam.” (Syarh Sunan Ibni Majah 2/414)

[20] Fidhul Qodir 3/549

[21] HR Ahmad 1/168, Al-Bazzar 4/20, Ibnu Hibban dalam shahihnya 9/340, dan Al-Hakim 2/157 no 2640 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam shahihul jami’ no 887

[22] HR AT-Thirmidzi no 1159, Ibnu Majah no 1853 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani (Lihat As-Shahihah no 3366)

[23] Asy-Syarhul Mumti’ XII/14

[24] HR At-Thirmidzi 4/184, An-Nasai di Al-Kubro 3/194, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro 10/318 dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani (Misykat Al-Mashobih 2 no 3089, shahih targhib wat Tarhib 2 no 1308, goyatul marom no 210)

[25] Banyak sunnah-sunnah Nabi r yang tidak bisa diterapkan kecuali oleh oang-orang yang menikah, diantaranya adalah Sabda Nabi

مَنْ غسل وَاغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ ثُمَّ غَدَا وَابْتَكَرَ ثُمَّ جَلَسَ قَرِيْبًا مِنَ الإِمَامِ وَأَنْصَتَ وَلَمْ يَلْغُ حَتَّى يَنْصَرِفَ الإِمَامُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ يَخْطُوْهَا كَعَمَلِ سَنَةٍ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

Barangsiapa yang memandikan dan mandi pada hari jum’at kemudian pergi pagi-pagi (ke mesjid) dan bersegera kemudian duduk dekat dengan imam dan konsentrasi mendengarkan, tidak melakukan hal-hal yang sia-sia hingga imam selesai sholat maka baginya pahala puasa dan sholat malam selama setahun untuk setiap langkah kaki yang dilangkahkannya. (HR Ahmad 2/209, Ibnu Hibban 7/19, Ibnu Khuzaimah, An-Nasai di Al-Kubro 1/522, At-Thirmidzi 2/368 3/128 Ad-Darimi 1/437, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Sabda Nabi (غسل) diriwayatkan dengan mentasydid huruf sin ((غسَّل)) dan artinya adalah menjima’i istri sehingga menyebabkan istrinya mandi janabah. Dan ini adalah pendapat Abdurrahman bin Al-Aswad dab Hilal bin Yasaf dari kalangan tabi’in dan merupakan pendapat Imam Ahmad dan Al-Qurtubhi- sebagaimana dihikayatkan oleh Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni (II/73), lihat juga Fathul Baari (II/366)

Menurut pendapat ini seseorang yang hendak berangkat ke mesjid untuk melaksanakan sholat jum’at disunnahkan baginya untuk menjima’i istrinya karena hal itu menenangkan hatinya dan lebih menundukan pandangannya tatkala ia berjalan menuju mesjid. Adapun pendapat yang kedua yaitu yang memilih riwayat tanpa mentasydidi huruf siin (غسَل) maksudnya adalah ia mencuci (kepalanya) dan ini adalah pendapat Imam An-Nawawi. (Lihat Al-Fath 2/366 dan Al-Mughni 2/73).

[26] HR At-Thabrani dalam Al-Awshoth 3/21-22. dan hadits ini didhoifkan oleh Syaikh Al-Albani, lihat Ad-Dho’ifah 3/68 no 1055, demikian juga dalam Dho’if Targhib wat Tarhib no 1208

[27] Tahdzibul Kamal 11/194-195

[28] Fathul Bari 11/192, Umdatul Qori 18/113

[29] Ad-Dur Al-Mantsur 1/561
2/05/2012 02:23:00 PM | 0 komentar | Read More