Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Mendidik Anak Jauh Sebelum Lahir

Written By Unknown on Friday, May 25, 2012 | 5/25/2012 02:58:00 PM

Mendidik Anak Jauh Sebelum Lahir

Beri aku 10 orang pemuda, maka akan aku goncangkan dunia! Begitulah kalimat bombastis yang pernah diucapkan oleh Bapak Proklamator Republik Indonesia. Tentu ini merupakan sebuah gambaran bahwa masa depan bangsa terletak di pundak pemuda. Kalimat ini pula sering digaungkan oleh para aktivis pergerakan. Mereka melabeli diri sebagai pemuda yang bisa menggoncangkan dunia.

Tentu saja yang dimaksud Bung Karno bukanlah pemuda sembarangan yang bisa menggoncangkan dunia. Pemuda yang setiap hari hanya bisa memeluk lutut, bermalas-malasan, atau sering bertindak anarkis. Pemuda seperti ini tentu bukan tergolong pemuda yang bisa menggoncangkan dunia seperti yang dimaksud Bung Karno. Barangkali betul mereka bisa menggoncangkan dunia, tetapi goncangan yang terjadi lebih ke arah destruktif, bukan konstruktif. Naudzubillah.


Maka, menyiapkan pemuda yang bisa menggoncangkan dunia ke arah yang konstruktif bukan pekerjaan yang mudah. Bukan pula sesuatu yang instan. Mencetak pemuda-pemuda tangguh adalah sebuah proses yang mesti dijalani seorang ayah dan ibu, bahkan calon ayah dan ibu.


Di tangan orangtualah seorang anak akan menjelma menjadi pemuda yang berkontribusi positif untuk umat, atau justru sebaliknya. Makanya, menurut Ustad Tauhid Nur Azhar, orangtua atau calon orangtua harus sudah merencanakan pendidikan anaknya jauh sebelum anak itu lahir. “Dalilnya, setiap lelaki yang baik akan disediakan jodoh yang baik, demikian pula sebaliknya,” kata Ustad Tauhid.

Dengan dalil ini, maka merencanakan pendidikan anak dan mencetak pemuda yang bisa menggoncangkan dunia ke arah yang konstruktif harus dimulai ketika seorang lelaki memilih seorang perempuan untuk menjadi istri dan ibu bagi anak-anaknya. Mengapa? “Secara genetika, ada keistimewaan tertentu dari seorang ibu dalam hal pewarisan sifat pada anaknya.



Ibu mewariskan baik DNA inti maupun DNA mitokondria. Sedangkan, ayah hanya mewariskan DNA inti. DNA mitokondrialah yang bertanggung jawab dalam proses respirasi, metabolism, dan produksi energi,” ujar Ustad Tauhid yang juga seorang pakar kesehatan dan penulis beberapa buku ini.

Mencari jodoh yang baik adalah syarat awal untuk mendapatkan keturunan yang baik. Dari sinilah, proses mendidik anak sebenarnya sudah dimulai. Memperbaiki diri dan berupaya mendapatkan jodoh yang baik adalah tahap pertama dalam mencetak generasi yang hebat dan kelak akan menjayakan umat.



Mengapa memperbaiki diri dan mencari jodoh yang baik termasuk ke dalam tahap pertama mendidik anak? Ustad Tauhid memaparkan bahwa beberapa penelitian sudah menunjukkan, pribadi yang gemar melampaui batas, berkeluh kesah, serta kufur nikmat akan menunjukkan tingkat ekspresi gen yang terkonotasi dengan sikap reaktif emosional ataupun fatalis yang condong menjadi depresif.


Maka, idealnya calon suami dan istri yang baik adalah mereka yang telah mengoptimalkan kemuliaan dirinya melalui serangkaian proses pembelajaran. Proses ini menjamin bahwa pola-pola kecenderungan pengekspresian gen yang baik akan menjadi cetak biru si anak yang akan dikandung kelak. Wa fi anfusikum afala tubhsirun. “Konsep ini dalam ilmu biologi molekuler dan psikogenomik disebut sebagai epigenetik,” ujar Ustad Tauhid.

Ketika calon ayah dan calon ibu menikah, lalu terjadi proses pembuahan sel ovum oleh sel sperma, selanjutnya dalam kurun waktu 9 bulan 10 hari (atau 40 minggu), tahap kedua dalam mendidik anak sudah berlangsung. Seorang ibu yang sabar, kaffah, ikhlas, dan tawakal dalam kehamilannya adalah ibu yang cerdas sekaligus akan memiliki anak yang cerdas juga.



Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang stres atau gundah gulana dalam proses kehamilannya, kadar kortisolnya tinggi serta tidak berimbang kadar hormonnya. Akibatnya, anak akan mengalami berbagai kondisi yang tidak diinginkan. Seperti gangguan kognitif, disorientasi seksual, gangguan perilaku, dan kesulitan belajar.


Makanya, membiasakan banyak bertasbih, shalat malam, tahsin, murotal, akan sangat baik bagi pendidikan dalam rahim. “Saat mudghah telah berada di tempat yang kokoh, terciptalah hubungan struktural dan fungsional melalui jaringan ibu dan janin. Adanya plasenta dan tali pusatnya serta placental blood barrier memastikan bahwa sudah pasti terdapat biological exchange antara ibu dan janinnya,” kata Ustad Tauhid.

Selanjutnya, pola perilaku dan kebiasaan ibu serta ayah juga akan berdampak pada janin dalam rahim. Sikap ayah yang tak peduli atau pemarah akan memengaruhi ibu dan mengakibatkan perubahan di aksis HPA, hipotalamus, pituitary, dan adrenal yang akan berdampak sistemik pada anak. Habbit ibu yang gemar belajar akan merangsang anak mengembangkan area-area otak pembelajarnya melalui zat pertumbuhan dan hormon ibu. Jadi, ibu bisa menjadi semacam peta bagi pertumbuhan anaknya.


Proses melahirkan adalah “wisuda” pertama bagi seorang anak dan juga ibunya. Ibu ketika berjuang mengeluarkan bayi mendapat hadiah berupa banjir hormon oksitonin yang memenuhi reseptor-reseptor cintanya, demikian juga anak. “Maka, hubungan ibu dan anak adalah hubungan cinta yang memiliki sejarah biologis khusus.”


Pada usia batita, sentuhan, kehangatan, kehadiran, dan air susu adalah infrastruktur pendidikan utama. Gen GUSI alfa 1 yang merupakan penyandi reseptor dopamin yang mengatur mood dan perilaku akan terganggu jika anak kehilangan faktor-faktor yang disebutkan tadi. Anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang destruktif, perusak tanpa alasan yang dapat diterima. Berbeda dengan agresif, merusak tapi memiliki motif dan alasan khusus.


Dari beberapa uraian tadi, singkatnya, mendidik anak yang ideal sebenarnya adalah dengan meletakkan fondasinya pada tuntunan Al-Quran dan hadits agar kita paham sepenuhnya kriteria manusia yang dituju dalam koridor Islam. Dengan mengembalikan konsep mendidik anak berlandaskan Al-Quran dan hadits, kita akan memandang anak sesuai dengan potensi fitrahnya. 

Fitrah inilah yang kita kembangkan, bagaimana DNA-nya, bagaimana otaknya, bagaimana sistem motoriknya, bagaimana kecerdasan sosialnya sebagai tempat termaktubnya kemampuan komunikasi dan berempati.


Lalu, kalau mendidik anak mesti dilandasi oleh Al-Quran dan hadits, lantas bagaimana dengan konsep parenting yang dikembangkan oleh Barat.
Apakah boleh kita mengadopsinya? “Selama mengandung nilai-nilai kebenaran universal, metode mendidik anak dari Barat bisa dijadikan acuan. Dengan catatan, prioritaskan dulu rujukan utamanya, Al-Quran dan hadits.” Satu kelemahan dari metode parenting sekuler, kata Ustad Tauhid, adalah kecenderungan untuk menempatkan anak hanya sebagai biomaterial yang cukup tumbuh dengan pupuk psikologis dan biologis.

Nah, ternyata mendidik anak memang tidak bisa instan, bukan pula dadakan. Namun, mesti disiapkan jauh sebelum anak itu lahir, bahkan sejak calon orangtua masih lajang, dan dilakukan secara terus-menerus.


Semoga, kita sebagai orangtua atau calon orangtua diberi kekuatan untuk mendidik anak sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan hadits sehingga akan lahir generasi penerus Islam yang dapat mengguncang dunia ke arah yang jauh lebih baik. Amin.



Sumber : http://www.percikaniman.org/category/artikel-islam/mendidik-anak-jauh-sebelum-lahir
5/25/2012 02:58:00 PM | 0 komentar | Read More

SERAT SABDA JATI BY R.NG.RONGGOWARSITO

Written By Unknown on Thursday, May 24, 2012 | 5/24/2012 04:00:00 PM

Raden Ngabehi Ronggowarsito lahir di Surakarta pada tanggal 15 Maret 1802 dan wafat di Surakarta tanggal 24 Desember 1873 adalah pujangga besar budaya Jawa yang hidup di Kasunanan Surakarta. Ia termasuk pujangga besar di tanah Jawa. R.Ng.Ronggowarsito dimakamkan di Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.

Karya sastra terakhir R.Ng.Ronggowarsito adalah Serat Sabda Jati.
Serat Sabda Jati

1. Hawya pegat ngudiya RONGing budyayu;
MarGAne suka basuki;
Dimen luWAR kang kinayun;
Kalising panggawe SIsip;
Ingkang TAberi prihatos.

(Jangan berhenti selalulah berusaha berbuat kebajikan,agar mendapat kegembiraan serta keselamatan serta tercapai segala cita-cita,terhindar dari perbuatan yang bukan-bukan, caranya haruslah gemar prihatin).
 
2. Ulatna kang nganti bisane kepangguh;
Galedahen kang sayekti;
Talitinen awya kleru;
Larasen sajroning ati;
Tumanggap dimen tumanggon.

(Dalam hidup keprihatinan itu pandanglah dengan seksama,intropeksi, telitilah jangan sampai salah, endapkan didalam hati,agar mudah menanggapi sesuatu).

3. Pamanggone aneng pangesthi rahayu;
Angayomi ing tyas wening;
Eninging ati kang suwung;
Nanging sejatining isi;
Isine cipta sayektos.

(Dapatnya demikian kalau senantiasa mendambakan kebaikan,mengendapkan pikiran, dalam mawas diri sehingga seolah-olah hati ini kosong namun sebenarnya akan menemukan cipta yang sejati).

4. Lakonana klawan sabaraning;
Lamun obah niniwasi;
Kasusupan setan gundhul;
Ambebidung nggawa kendhi;
Isine rupiah kethon.

(Segalanya itu harus dijalankan dengan penuh kesabaran.Sebab jika bergeser (dari hidup yang penuh kebajikan) akan menderita kehancuran. Kemasukan setan gundul,yang menggoda membawa kendi berisi uang banyak).

5. Lamun nganti korup mring panggawe dudu;
Dadi panggonaning iblis;
Mlebu mring alam pakewuh;
Ewuh mring pananing ati;
Temah wuru kabesturon.

(Bila terpengaruh akan perbuatan yang bukan-bukan,sudah jelas akan menjadi sarang iblis, senantiasa mendapatkan kesulitas-kesulitan, kerepotan-kerepotan, tidak dapat berbuat dengan iktikad hati yang baik,seolah-olah mabuk kepayang).

6. Nora kengguh mring pamardi reh budyayu;
Hayuning tyas sipat kuping;
Kinepung panggawe rusuh;
Lali pasihaning Gusti;
Ginuntingan kaya mrenos.


(Bila sudah terlanjur demikian tidak tertarik terhadap perbuatan yang menuju kepada kebajikan. Segala yang baik-baik lari dari dirinya,sebab sudah diliputi perbuatan dan pikiran yang jelek.Sudah melupakan Tuhannya. Ajaran-Nya sudah musnah berkeping-keping).

7. Parandene kabeh kang samya andulu;
Ulap kalilipen wedhi;
Akeh ingkang padha sujut;
Kinira yen Jabarail;
Kautus dening Hyang Manon.
 
(Namun demikian yang melihat, bagaikan matanya kemasukan pasir, tidak dapat membedakan yang baik dan yang jahat, sehingga yang jahat disukai dianggap utusan Tuhan).

8. Yeng kang uning marang sejatining dawuh;
Kewuhan sajroning ati;
Yen tiniru ora urus;
Uripe kaesi-esi;
Yen niruwa dadi asor.
 
(Namun bagi yang bijaksana, sebenarnya repot didalam pikiran melihat contoh-contoh tersebut. Bila diikuti hidupnya akan tercela akhirnya menjadi sengsara).
 
9. Nora ngandel marang gaibing Hyang Agung;
Anggelar sakalir-kalir;
Kalamun temen tinemu;
Kabegjane anekani;
Kamurahane Hyang Manon.

(Itu artinya tidak percaya kepada Tuhan, yang menitahkan bumi dan langit, siapa yang berusaha dengan setekun-tekunnya akan mendapatkan kebahagiaan. Karena Tuhan itu Maha Pemurah adanya).

10. Hanuhoni kabeh kang duwe panuwun;
Yen temen-temen sayekti;
Dewa aparing pitulung;
Nora kurang sandhang bukti;
Saciptanira kelakon.
 
(Segala permintaan umatNya akan selalu diberi, bila dilakukan dengan setulus hati.Tuhan akan selalu memberi pertolongan, sandang pangan tercukupi segala cita-cita dan kehendaknya tercapai).

19. Cinitra ri budha kaping wolulikur;
Sawal ing tahun Jimakir;
Candraning warsa pinetung;
Sembah mukswa pujangga ji;
Ki Pujangga pamit layon.

(Karya ini ditulis di hari Rabu tanggal 28 Sawal tahun Jimakir 1802.(Sembah=2, Mukswa=0, Pujangga=8, Ji=1) bertepatan dengan tahun masehi 1873).
 
Karya sastra tulisan R.Ng.Ronggowarsito antara lain :
Bambang Dwihastha
Bausastra Kawi atau Kamus Kawi – Jawa,
Sajarah Pandhawa lan Korawa : miturut Mahabharata,
Sapta Dharma
Serat Aji Pamasa
Serat Candrarini
Serat Cemporet
Serat Jaka Lodang
Serat Jayengbaya
Serat Kalatidha
Serat Panitisastra
Serat Pandji Jayeng Tilam
Serat Paramasastra
Serat Paramayoga
Serat Pawarsakan
Serat Pustaka Raja
Suluk Saloka Jiwa
Serat Wedaraga
Serat Witaradya
Sri Kresna Barata
Wirid Hidayat Jati
Wirid Ma'lumat Jati
Serat Sabda Jati
5/24/2012 04:00:00 PM | 0 komentar | Read More

Lejitkan Potensi Anak, Ciptakan Orangtua Cerdas

Written By Unknown on Wednesday, May 23, 2012 | 5/23/2012 07:59:00 PM

Lejitkan Potensi Anak, Ciptakan Orangtua Cerdas
Oleh Ahmad Firdaus, S.Pd. MA

Pengantar

Puisi Kahlil Gibran, yang terdapat dalam sebuah buku yang berjudul “Cinta Keindahan Kesunyian” yang menggambarkan tentang pribadi anak sangat menaik untuk kita renungkan,

anak-anakmu bukanlah anak-anakmu, mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri, mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu, meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu, pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu, karena mereka memiliki pikiran mereka sendiri, engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh mereka, tapi bukan jiwa mereka, karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi, engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu, karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu, engkau adalah busur-busur tempat anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan, sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan Ia merenggangkanmu dengan kekuatannya, sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh. jadikanlah tarikan tangan Sang Pemanah itu sebagai kegembiraan, sebab ketika Ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka Ia juga mencintai busur yang telah meluncurkannya dengan sepenuh kekuatan

Pembahasan anak memang menarik dan tak akan ada habis-habisnya dan selesai untuk selalu dibicarakan, setiap anak memiliki karakter dan sifat yang berbeda, hatta sekalipun anak tersebut kembar yang memiliki banyak kesamaan. Namun demikian mempunyai anak dan ikut membesarkannya adalah sebuah hukum alam yang hampir setiap kita akan mengalaminya. Membesarkan anak dengan usaha terbaik adalah sebuah fitrah makhluk hidup yang tidak hanya akan dilakukan oleh manusia semata tetapi makhluk hidup lainnya.

Persoalan terbesar dari setiap orangtua dalam usaha mendidik anak adalah belum maksimalnya kita mengenal anak kita secara lebih mendalam, kita acapkali terjebak menjadikan diri kita sendiri selaku orangtua sebagai tolak ukur dalam mendidik anak-anak kita, padahal Khalil Gibran sudah mengingat hal ini. Sebelum kita melakukan model pendidikan kepada anak kita ada baiknya kita terlebih dahulu mengenal anak kita secara mendalam dengan berbagai pendekatan.

Kenali Anak Kita

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengenal lebih mendalam anak kita;

a. Kenali emosinya

Salah satu bentuk emosi adalah luapan perasaan, misalnya kegembiraan, ketakutan ataupun kecemasan, emosi merupakan bentuk komunikasi baik secara verbal maupun non verbal. Perubahan mimik wajah, bahasa tubuh, suara, dan sebagainya merupakan alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyatakan perasaan dan pikiran (komunikasi non verbal).

Emosi mewarnai pandangan anak terhadap kehidupan, peran-peran kehidupan yang akan ditampilkan anak dalam aktivitas sosial, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, sangat dipengaruhi oleh perkembangan emosi mereka, seperti rasa percaya diri, rasa aman, atau rasa takut. Sebagai orangtua, sebisa mungkin menghindari justifikasi terhadap anak, labeling anak sejak usia dini akan membentuk seperti apa anak kedepan. Tidak ada satupun anak yang nakal, yang adalah gagalnya orangtua mendidik anak.  

Secara umum sifat-sifat yang melekat pada anak adalah sebagai berikut:
- Selalu ingin meniru
- Tidak mengetahui mana yang benar dan yang salah
- Banyak bertanya
- Memiliki daya ingat sangat kuat
- Senang bila di puji
- Gemar bermain
- Senang berkhayal
- Cendrung mempunya skill dan keterampilan
- Cepat menguasai bahasa dan kosa kata
- Suka melakukan pembangkangan
- Sensitif
- Tidak Bisa Diam

Dengan mengetahui sifat-sifat umum yang dimiliki anak, diharapkan kita bisa memahami apa yang dilakukan oleh dalam aktifitas kesehariannya.

b. Kenali Gaya Kepribadian Anak Kita

Florence Littauer menulis buku yang sangat menarik tentang sisi kepribadian manusia, buku berjudul “personality plus” menggambarkan ada 4 karakter yang dimiliki manusia, yaitu; Sanguinis yang Populer, Melankolis yang Sempurna, Phlegmatis yang Damai, dan Koleris yang Kuat. Empat kepribadian ini berbeda satu sama lain, namun saling melengkapi. Seperti Sanguinis yang vokal, bisa menjadi pencetus ide atau promotor, membutuhkan sang Melankolis yang baik dalam hal perencanaan, membutuhkan pula Koleris dan Phlegmatis untuk merealisasikan ide-ide cemerlang tersebut dan mengamatinya.

Di dalam buku ini tertulis peta kekuatan dan kelemahan dari tiap kepribadian. Misalnya Sanguinis yang selalu bersemangat dan ceria, namun pelupa dan kurang peka dengan perasaan orang lain. Lalu Melankolis yang menginginkan semua hal berjalan dengan sempurna, sehingga ia merencanakannya sebaik dan sedetail mungkin, namun ia bersifat introvert dan sering tidak realistis. Kemudian sang Koleris yang berkemauan kuat, tegas, aktif, dan mandiri, namun suka egois, individual, dan tidak populer. Begitu pula dengan Phlegmatis yang tenang, rendah hati, dan konsisten, ia pun memiliki kelemahan, yaitu; terliht malas dan tidak ingin adanya perubahan.

Empat karakter yang digambarkan dalam buku ini hanya secara umum saja yang mungkin dimiliki anak kita, para orangtua juga dapat melakukan tes untuk melihat pada posisi mana kepribadian anak kita.

c. Kenali Gaya Belajar Anak Kita

Kemampuan seorang anak untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat. Karenanya, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Sebagian siswa lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menuliskan segalanya di papan tulis. Dengan begitu mereka bisa membaca untuk kemudian mencoba memahaminya. Tapi, sebagian siswa lain lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menyampaikannya secara lisan dan mereka mendengarkan untuk bisa memahaminya. Sementara itu, ada siswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut pelajaran tersebut. inilah yang disebut dengan gaya belajar.

Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, setidaknya ada 3 tipe anak dalam proses belajar, yaitu: Pertama, Gaya Belajar Visual (Visual Learners). Ada beberapa karakteristik yang khas bagai anak-anak tipe seperti ini (1) kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, (2) memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, (3) memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, (4) memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, (5) terlalu reaktif terhadap suara, (6) sulit mengikuti anjuran secara lisan, (7) seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.

Kedua, Gaya belajar Auditory Learners atau gaya belajar yang mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Karakter ini memiliki ciri-ciri (1) semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, (2) memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, (3) memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.

Ketiga, Gaya belajar Tactual Learners atau anak harus menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar bisa mengingatnya. Tentu saja, ada beberapa karekteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya, (1) menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar anak bisa terus mengingatnya. (2) hanya dengan memegang anak bisa menyerap informasinya tanpa harus membaca penjelasannya. (3) anak termasuk orang yang tidak bisa/tahan duduk terlalu lama untuk mendengarkan pelajaran. (4) anak merasa bisa belajar lebih baik bila disertai dengan kegiatan fisik. (5) anak-anak yang memiliki gaya belajar ini memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim dan kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability).

d. Kenali Kecerdasan Anak Kita

Howard Gardner dalam bukunya Frame of Mind: The Theory of Multiple intelegences, menggambarkan ada delapan jenis kecerdasan yang dimiliki setiap anak yaitu; pertama, kecerdasan linguistik, umumnya memiliki ciri antara lain (a) suka menulis kreatif, (b) suka mengarang kisah khayal atau menceritakan lelucon, (c) sangat hafal nama, tempat, tanggal atau hal-hal kecil, (d) membaca di waktu senggang, (e) mengeja kata dengan tepat dan mudah, (f) suka mengisi teka-teki silang, (f) menikmati dengan cara mendengarkan, (g) unggul dalam mata pelajaran bahasa (membaca, menulis dan berkomunikasi).

Kedua, kecerdasan matematika-logis, cirinya antara lain: (a) menghitung problem aritmatika dengan cepat di luar kepala, (b) suka mengajukan pertanyaan yang sifatnya analisis, misalnya mengapa hujan turun?, (c) ahli dalam permainan catur, halma dsb, (d) mampu menjelaskan masalah secara logis, (d) suka merancang eksperimen untuk membuktikan sesuatu, (e) menghabiskan waktu dengan permainan logika seperti teka-teki, berprestasi dalam Matematika dan IPA.

Ketiga, kecerdasan spasial dicirikan antara lain: (a) memberikan gambaran visual yang jelas ketika menjelaskan sesuatu, (b) mudah membaca peta atau diagram, (c) menggambar sosok orang atau benda persis aslinya, (d) senang melihat film, slide, foto, atau karya seni lainnya, (e) sangat menikmati kegiatan visual, seperti teka-teki atau sejenisnya, (f) suka melamun dan berfantasi, (g) mencoret-coret di atas kertas atau buku tugas sekolah, (h) lebih memahamai informasi lewat gambar daripada kata-kata atau uraian, (i) menonjol dalam mata pelajaran seni.

Keempat, kecerdasan kinestetik-jasmani, memiliki ciri: (a) banyak bergerak ketika duduk atau mendengarkan sesuatu, (b) aktif dalam kegiatan fisik seperti berenang, bersepeda, hiking atau skateboard, (c) perlu menyentuh sesuatu yang sedang dipelajarinya, (d) menikmati kegiatan melompat, lari, gulat atau kegiatan fisik lainnya, (e) memperlihatkan keterampilan dalam bidang kerajinan tangan seperti mengukir, menjahit, memahat, (f) pandai menirukan gerakan, kebiasaan atau prilaku orang lain, (g) bereaksi secara fisik terhadap jawaban masalah yang dihadapinya, (h) suka membongkar berbagai benda kemudian menyusunnya lagi, (i) berprestasi dalam mata pelajaran olahraga dan yang bersifat kompetitif.

Kelima, kecerdasan musikal memiliki ciri antara lain: (a) suka memainkan alat musik di rumah atau di sekolah, (b) mudah mengingat melodi suatu lagu, (c) lebih bisa belajar dengan iringan musik, (d) bernyanyi atau bersenandung untuk diri sendiri atau orang lain, (e) mudah mengikuti irama musik, (f) mempunyai suara bagus untuk bernyanyi, (g) berprestasi bagus dalam mata pelajaran musik.

Keenam, kecerdasan interpersonal memiliki ciri antara lain: (a) mempunyai banyak teman, (b) suka bersosialisasi di sekolah atau di lingkungan tempat tinggalnya, (c) banyak terlibat dalam kegiatan kelompok di luar jam sekolah, (d) berperan sebagai penengah ketika terjadi konflik antartemannya, (e) berempati besar terhadap perasaan atau penderitaan orang lain, (f) sangat menikmati pekerjaan mengajari orang lain, (g) berbakat menjadi pemimpin dan berperestasi dalam mata pelajaran ilmu sosial.

Ketujuh, kecerdasan Intrapersonal memiliki ciri antara lain: (a) memperlihatkan sikap independen dan kemauan kuat, (b) bekerja atau belajar dengan baik seorang diri, (c) memiliki rasa percaya diri yang tinggi, (d) banyak belajar dari kesalahan masa lalu, (e) berpikir fokus dan terarah pada pencapaian tujuan, (f) banyak terlibat dalam hobi atau proyek yang dikerjakan sendiri.

Kedelapan, kecerdasan naturalis, memiliki ciri antara lain: (a) suka dan akrab pada berbagai hewan peliharaan, (b) sangat menikmati berjalan-jalan di alam terbuka, (c) suka berkebun atau dekat dengan taman dan memelihara binatang, (d) menghabiskan waktu di dekat akuarium atau sistem kehidupan alam, (e) suka membawa pulang serangga, daun bunga atau benda alam lainnya, (f) berprestasi dalam mata pelajaran IPA, Biologi, dan lingkungan hidup.

Multi kecerdasan tersebut merupakan modalitas untuk melejitkan kemampuan setiap siswa dan menjadikan mereka sebagai sang juara, karena pada dasarnya setiap anak cerdas.

Arahkan dan Bimbing Anak Kita

Mengacu apa yang disampaikan oleh Khalil Gibran, maka peran utama yang dilakukan oleh orangtua adalah memberikan bimbingan dan arahan kepada anak untuk mencapai dan memaksimalkan apa yang dimilikinya, setiap anak adalah cerdas, bergantung orangtua yang mengarahkannya, oleh karena itu peran orangtua sangat strategis.

Orangtua sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak berinteraksi sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai suatu proses pendidikan.  Sehingga orangtua berperan sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Lingkungan keluarga juga dikatakan lingkungan yang paling utama, karena sebagian besar kehidupan anak di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga. Menurut Hasbullah dalam buku dasar-dasar ilmu pendidikan, bahwa keluarga sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi dalam perkembangan kepribadian anak  dan  mendidik anak dirumah.

Para orangtua, mempunyai fungsi dalam pembentukan kepribadian dan mendidik anak di rumah diantaranya adalah:
a. sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
b. menjamin kehidupan emosional anak
c. menanamkan dasar pendidikan moral anak
d. memberikan dasar pendidikan sosial
e. meletakan dasar-dasar pendidikan agama
f. bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak
g. memberikan kesempatan belajar dengan mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi   kehidupan kelak sehingga ia mampu menjadi manusia dewasa yang mandiri.
h. menjaga kesehatan anak sehingga ia dapat dengan nyaman menjalankan proses belajar yang utuh.
i. memberikan kebahagiaan anak sebagai pribadi
 
Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut secara maksimal, orangtua harus memiliki kualitas diri yang memadai, sehingga anak-anak akan berkembang sesuai dengan harapan. Artinya orang tua harus memahami hakikat dan peran mereka sebagai orangtua dalam membesarkan anak, membekali diri dengan ilmu tentang pola pengasuhan yang tepat, pengetahuan tentang pendidikan yang dijalani anak, dan ilmu tentang perkembangan anak, sehingga tidak salah dalam menerapkan suatu bentuk pola pendidikan terutama dalam pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan  apa yang diharapkan.

Pendampingan orangtua dalam pendidikan anak diwujudkan dalam suatu cara-cara orang tua mendidik anak. Cara orang tua mendidik anak inilah yang disebut sebagai pola asuh. Setiap orang tua berusaha menggunakan cara yang paling baik menurut mereka dalam mendidik anak dan pola asuh yang terbaik adalah dengan memberikan arah dan bimbingan sebaik mungkin kepada anak, bukan dengan kekerasan tetapi dengan kelembutan

Beberapa Alternatif Pembelajaran

Sebagai orangtua yang baik, tentunya kita ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak kita, agar anak-anak kita lahir sebagai pribadi terbaik yang siap menghadapi tagtangan jaman yang terus berubah.

Pemahaman yang utuh tentang proses pendidikan harus dimiliki semua orangtua, sehingga proses pendidikan yang kita lakukan akan berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan dan kita rencanakan. Pendidikan tidak harus berpaku pada apa yang sudah ada, tetapi kita bisa mengembangkan sesuai dengan karakteristik anak kita.

Banyak model pendidikan yang bisa kita berikan untuk kita selain model pendidikan yang sudah ada, seperti sekolah. Model pendidikan homeschooling bisa menjadi alternatif untuk pendidikan anak kita, secara umum homeschooling adalah model pendidikan dimana sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya. Ini merupakan jawaban atas kritik sistem sekolah yang dianggap “gagal”.

Pemilihan antara sistem pendidikan dengan model sekolah atau rumah harus berdasarkan pada kepentingan anak bukan pada kemauan orangtua, anak harus menjadi penentu utama dalam upaya kita memberikan bimbingan dan arahan dalam proses pendidikan ini, karena kedua sistem pendidikan ini memiliki kelebihan dan kekurangan.

* Ahmad Firdaus S.Pd. MA, Aktifis Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU

Sumber : http://www.pkpu.or.id/article/lejitkan-potensi-anak-ciptakan-orangtua-cerdas
5/23/2012 07:59:00 PM | 0 komentar | Read More

Materi 09: Kiat Mengelola Ide Tulisan

Materi 09
Newsletter Pintar Menulis dalam 9 Minggu

Kiat Mengelola Ide Tulisan
Oleh: Jonru
www.jonru.net

Ide tulisan itu seperti belut. Sulit dipegang. Kadang-kadang dia muncul di saat tak terduga. Tapi ketika dicari, justru tidak muncul. Serba misterius. Itulah ide!
Ya, mungkin Anda sependapat. Tapi sebenarnya, Anda akan segera tahu ITU KELIRU setelah memahami DUA RAHASIA BESAR mengenai ide tulisan.
RAHASIA I:
Terapkanlah kiat menulis bebas. Maka bahkan ketika tidak ada ide pun, Anda bisa langsung menulis secara spontan. Dan ide demi ide akan datang sendiri setelah itu.
Tidak percaya? Tentu! Karena Anda belum mempraktekkannya. Satu-satunya cara untuk mempercayai hal ini adalah dengan LANGSUNG MENCOBA. Dipersilahkan :)
Baca lagi modul “Kiat Menulis Bebas” untuk penjelasan detilnya.
RAHASIA II:
Jangan menunggu ide, karena sebenarnya dialah yang menunggu kita. Jadi kalau Anda menunggu ide, yang terjadi sesungguhnya adalah saling menunggu :-D
Tidak percaya juga? Tentu! Karena Anda belum mempraktekkannya. Satu-satunya cara untuk mempercayai hal ini adalah dengan LANGSUNG MENCOBA. Dipersilahkan :)
Baca lagi modul “Kiat Agar Punya Banyak Ide dan Produktif Menulis” untuk penjelasan detilnya.
* * *
Nah, begitulah cara untuk mencari, menemukan dan menuliskan ide tulisan.
“Lantas setelah ketemu, bagaimana cara menuliskannya?”
Tentu saja dengan cara kiat menulis bebas!
“Ya, saya tahu. Tapi bagaimana jika saya sudah menerapkan kiat menulis bebas, tapi idenya tidak berkembang? Dengan kata lain, bagaimana cara mengembangkan ide?”
Oke, baiklah. Berikut saya jelaskan, ya.

I. Asal Usul Ide
Ide bisa datang dengan cara-cara seperti berikut:
·Datang sendiri secara tak terduga.
·Datang setelah kita melakukan sesuatu (baca buku, nonton film, jalan-jalan, mengalami kejadian yang luar biasa, dan seterusnya).
·Sengaja dicari.
·Setelah kita mendengar ucapan ucapan atau pendapat orang lain.
·Dan masih banyak lagi.
II. Mencari dan Mengembangkan Ide Tulisan
Berikut saya paparkan LIMA contoh cara mencari dan mengembangkan ide tulisan.
Contoh I: Pikirkan sebuah objek (sebuah foto di kamar)
Susun pertanyaan:
·Kapan foto itu dibuat?
·Siapa yang memotret?
·Di mana lokasinya?
·Kejadian apa yang berlangsung ketika itu?
·Kenapa sampai ada foto itu? Adakah maksud tertentu? Dalam rangka apa?
·Bagaimana proses pembuatan foto itu? Bagaimana suasananya?
Nah, dari pertanyaan-pertanyaan di atas, Anda sudah mendapat sebuah ide yang lengkap! Tinggal dikembangkan saja menjadi tulisan!
Contoh II: Simak pendapat seorang tokoh.
Misalnya: “Kenaikan BBM itu Penting!”
Coba menganalisis pendapat ini. Bandingkan dengan pendapat kita.
Jika misalnya kita tak setuju, coba inventarisir alasan-alasan kita, disertai referensi yang kuat.
Maka jadilah sebuah tulisan OPINI!

Contoh III: Pikirkan sebuah kondisi masyarakat.
Misalnya: Masih banyak orang yang belum tahu apa itu forex.
Maka, buatlah sebuah penjelasan lengkap tentang pengertian dan seluk beluk forex, serta cara dan kiat bermain forex.
Maka jadilah sebuah tulisan “how to essay” atau technical writing.
Contoh IV: Ingatlah sebuah pengalaman hidup kita yang berkesan.
Misalnya: saya pernah kecopetan.
Ceritakan ulang pengalaman ini dengan gaya bahasa dan teknik bercerita yang baik. Ungkapkan bagaimana perasaan kita ketika mengalami kejadian tersebut.
Maka jadilah sebuah tulisan personal essay dengan judul “ketika aku kehilangan sesuatu”.
Contoh V: Anda punya pendapat.
Misalnya, “Jalan kaki ke kantor itu lebih menguntungkan dari pada naik mobil.”
Kemukakan ide ini dengan bahasa yang baik, disertai alasan-alasan yang kuat dan logis. Sampaikan dengan gaya bahasa yang membujuk dan provokatif, tapi tetap dalam batas kewajaran.
Maka Jadilah sebuah artikel PERSUASIF dengan judul, “Ayo jalan kaki ke kantor!”
* * *
Ide Anda Sudah Ditulis oleh Orang Lain?
·Percayalah! Setiap manusia itu unik. Jadi walau idenya sama, belum tentu hasil tulisannya juga sama (jika ditulis oleh orang yang berbeda).
·Kembangkan ide yang sama dengan teknik baru, sudut pandang yang berbeda, gaya bahasa yang unik, dan seterusnya.
·Tak ada ide yang benar-benar orisinal! Apapun ide yang muncul di kepala kita, pasti ada unsur pengaruh dari ide-ide yang sudah ada.

Ide Anda Sudah Klise?
·Kita sering membaca tulisan yang sebenarnya hanya pengulangan dari tema/ide yang sudah sering dibahas. Tapi kita tetap tertarik membacanya.
·IIde klise tetap bisa menjadi tulisan yang menarik jika dikemas dengan teknik baru, sudut pandang yang berbeda, gaya bahasa yang unik, dan sebagainya.
·Jadi, jangan takut menulis ide yang sudah klise!
III. Teknik Mengembangkan Ide Tulisan
Ada dua teknik jitu dalam mengembangkan ide tulisan, yaitu:
1.Rumus 5 W + 1 H
2.Mind Mapping
Kita bahas satu-persatu, ya.
1. Rumus 5W 1 H
Ini adalah sebuah rumus, namun bukan seperti rumus matematika yang sangat pelik dan rumit. Rumus ini sebenarnya berasal dari ilmu jurnalistik. Ia merupakan penjabaran dari enam pertanyaan mendasar dalam bahasa Inggris, yakni:
What
Who
When
Where
When
How
Gunakanlah 5W + 1H ini untuk mengembangkan ide tulisan. Ajukanlah pertanyaan sebanyak mungkin.
Katakanlah Anda hendak membuat tulisan dengan ide mengenai BISNIS ONLINE.
Maka, mari kita kembangkan ide ini dengan cara bertanya, pakai rumus 5W 1H:
1.What
a.Apa sih bisnis online itu?
b.Apa sajakah jenis bisnis online yang tersedia?
c.Apa perbedaan bisnis online dengan bisnis offline?
d.Apa saja yang berpotensi untuk kita dapatkan dari bisnis online?
e.Apakah syarat dan kemampuan yang harus saya penuhi untuk bisa terjun ke bisnis online?
f.Apa sajakah yang harus saya waspadai dalam bisnis online?
2.Who
a.Siapa saja pelaku bisnis online yang telah sukses?
b.Siapa sajakah yang boleh dan mampu berbisnis secara online? Apakah saya mampu dan diperbolehkan?
3.When
a.Kapan saat yang tepat untuk memulai bisnis online?
b.Kapankah saya akan mendapatkan laba bila saya memulai bisnis online sejak hari ini?
4.Where?
a.Di mana sajakah saya bisa mendapatkan referensi ilmu dan pengetahuan mengenai bisnis online?
b.Di situs mana sajakah peluang bisnis online tersebut tersedia?
5.Why
a.Mengapa saya harus berbisnis online? Apa urgensinya?
b.Mengapa bisnis online lebih menguntungkan ketimbang bisnis konvensional? Apa alasannya?
6.How
a.Bagaimana kiat jitu berbisnis online?
b.Bagaimana langkah-langkah awal dalam merintis bisnis online?
c.Bagaimana rasanya menjadi pebisnis online? Pengalaman menyengkan apa sajakah yang akan saya dapatkan?
Dengan bertanya seperti di atas, saya yakin Anda sudah memiliki demikian banyak bahan untuk ditulis. Bertanya dengan konsep 5W + 1H akan mempermudah kita dalam mengembangkan ide apapun!
Tapi ingat:
Yang saya tulis lewat pertanyaan-pertanyaan di atas bukanlah kerangka karangan. Itu baru sebatas potongan-potongan ide yang belum tersusun secara sistematis.
2. Mind Mapping
Penemu metode mind mapping adalah Tony Buzan. Menurut tulisan yang saya baca di pkab.wordpress.com:
“...Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang, yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon....”
Intinya, kita meletakkan sebuah ide di tengah “ruang kosong”. Lalu dari ide ini kita buatkan cabang-cabang idenya. Lalu dari tiap cabang kita buatkan lagi subcabang ide. Demikian seterusnya.
Hm, justru bingung setelah membaca penjelasan di atas? Baiklah, saya berikut dalam bentuk gambar saja. Ini dia:

Artikel terkait :
- Materi 01: Motivasi Menulis (Penyakit Internal Penulis Pemula)
- Materi 02: Rahasia Terbesar di Dunia Penulisan 
- Materi 03: Inilah CARA Menjadi Penulis
- Materi 04: Kapan Saat yang Tepat untuk Mulai Menulis?
- Materi 05: Status Penulis Pemula BUKAN Kutukan
- Materi 06: Kiat Mengatasi Penyakit Malas Menulis
- Materi 07: Cara Membuat Tulisan yang Berkualitas
- Materi 08: Kiat agar Punya Banyak Ide dan Produktif Menulis
5/23/2012 07:28:00 PM | 0 komentar | Read More

Lokasi Black Box Sukhoi sudah terdeteksi

Written By Unknown on Monday, May 14, 2012 | 5/14/2012 08:59:00 AM

Tim SAR yang mencapai titik jatuhnya Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, sudah berhasil mendeteksi keberadaan kotak hitam (Black Box) pesawat buatan Rusia itu. Namun, tim bisa melakukan evakuasi.

"Sudah diketahui tempatnya, namun belum bisa di-rescue," kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi di Posko Cijeruk, Bogor, Minggu (13/5).

Tatang menjelaskan, pihaknya baru saja berkoordinasi dengan Tim SAR asal Rusia. Menurutnya tidak ada yang salah dengan kedatangan Tim Rusia asalkan dalam kegiatan mereka di bawah pengawasan Basarnas. Termasuk jika tim SAR Rusia yang menemukan kotak hitam pesawat nahas tersebut.

"Posisi pesawat mereka di bawah Lanud Atang Sanjaya, search and rescue di bawah kendali dan pengawasan Kabasarnas, dan soal Black Box, kalau dia dapat tetap dalam penguasaan Basarnas, kalau mereka temukan lebih dulu diserahkan ke basarnas," jelasnya.

"Tapi mereka juga punya hak (ikut membantu) karena ini merupakan standar internasional mengenai kerja sama adanya investigasi seperti itu," tambah Tatang.

Sejauh ini, lanjutnya, kendala terberat yang dihadapi tim evakuasi adalah kondisi medan dan cuaca yang kurang bersahabat.

"Tebing yang terlalu curam, membuat pesawat ketika evakuasi dalam keadaan goyang-goyang, jadi harus dipertimbangkan dengan baik-baik. Sementara itu," tegasnya.
[lia]

Sumber : www dot merdeka dot com
5/14/2012 08:59:00 AM | 0 komentar | Read More

Materi 08: Kiat agar Punya Banyak Ide dan Produktif Menulis

Materi 08
Newsletter Pintar Menulis dalam 9 Minggu

Kiat agar Punya Banyak Ide dan
Produktif Menulis
Oleh: Jonru
www.jonru.net

Apa resepnya agar kita bisa produktif menulis? Bagaimana caranya agar kita selalu banyak ide untuk menulis?
Sastrawan Maman S. Mahayana – dalam sebuah diskusi sastra di Universitas Indonesia beberapa tahun lalu – pernah menjawab pertanyaan ini dengan sangat baik.

Katanya, “Rajin-rajinlah menulis. Lama-kelamaan di otak kamu akan terbentuk sebuah ’sistem menulis’.”
Hm, sistem menulis. Apa maksudnya?

Kalau kita amati, setiap manusia memang punya kecenderungan yang berbeda-beda. Cobalah amati perilaku seorang pebisnis MLM. Setiap kali ketemu orang, bawaannya selalu ngajak ikutan, merayu setiap orang agar mau jadi downline-nya, atau minimal membeli produk-produknya. Sepertinya, ia selalu melihat semua orang sebagai mesin uang yang siap untuk dikeruk.

Kenapa bisa seperti itu? Sebab, pada otak si pebisnis telah terbentuk sebuah “sistem MLM”. Sistem ini menyebabkan dia selalu melakukan hal-hal yang berhubungan dengan MLM: mencari downline, merayu orang, memuji-muji produk yang ia jual, dan sebagainya.

* * *

Nah, hal seperti ini pun berlaku pada dunia penulisan.
Kenapa kita tidak bisa produktif menulis? Kenapa kita sulit menemukan ide tulisan? Bisa jadi, ini karena di dalam otak kita belum terbentuk “sistem menulis”. Otak kita belum menjadi “writing oriented”.
Karena itulah, kita harus melatih otak kita agar menjadi “writing oriented”, agar di dalamnya terbentuk sebuah “sistem menulis”.

Caranya:

1.Jadikan kegiatan menulis sebagai pilihan hidup, bukan hobi semata yang dikerjakan hanya ketika ada mood, atau hanya ketika ada sisa waktu. Dengan kata lain, jadikanlah kegiatan menulis menjadi bagian dari gaya hidup anda (Inilah sebabnya, saya sekarang pakai motto “Writing is not my hobby. It’s a part of my life“).

2.Rajin-rajinlah menulis.
Tulislah apa saja yang bisa ditulis. Hari ini kamu telat bangun? Tulis! Kemarin kamu menyenggol kucing tetannga? Tulis! Kamu ingat pada seorang teman di masa lalu yang sangat lucu? Tulis! Kamu ingin mendebat ucapan seseorang? Tulis! Kamu bosan melihat perilaku para politisi? Tulis! Pokoknya tulislah apa saja. Cara menulisnya bisa dibaca pada tulisan pertama di atas.
Intinya, kita harus membiasakan diri untuk menulis. Semakin sering menulis, insya Allah keahlian kita makin baik, dan otak kita akan semakin sering mengeluarkan ide-ide cemerlang.

Apakah ini hanya teori semata? Tidak! Sebab saya sudah pernah membuktikannya.
Antara tahun 1996 hingga 2004, saya vakum menulis, bahkan melupakan dunia penulisan. Saat itu, sulit sekali rasanya bagi saya untuk menemukan ide tulisan.
Sejak 2004, saya kembali rajin menulis. Saya juga mulai rajin ngeblog. Dan subhanallah…. Di luar dugaan, hampir setiap saat selalu muncul ide-ide baru di pikiran saya. Saking banyaknya, saya kewalahan sehingga banyak ide tersebut yang belum sempat ditulis.

Penulis terkenal Stephen King dalam bukunya On Writing pun menceritakan hal yang mirip. Ia pernah kecelakaan sehingga harus istirahat selama tiga bulan. Selama itu, dia tidak menulis sama sekali. Ketika ia sudah baikan dan mulai menulis lagi, Stephen King merasa amat sulit menulis. “Saya seperti seorang penulis pemula yang belum tahu bagaimana cara menulis,” ujarnya.
Lalu ketika memaksakan diri dan terus berlatih menulis, Stephen King pun merasakan hal yang luar biasa: kemampuan menulisnya kembali seperti sediakala.


* * *

Saat ini, para penulis era teknologi informasi diuntungkan oleh kehadiran blog. Media yang satu ini memungkinkan kita menulis tentang apa saja dan dengan cara apa saja yang kita inginkan, tanpa harus melalui prosedur “seleksi naskah” dan sebagainya. Kita adalah raja pada blog buatan kita, karena itu kita bebas mengisinya dengan apa saja yang kita mau.

Nah, jika kamu ingin menjadi penulis yang produktif dan banyak ide, cobalah terapkan kiat di atas, dan segeralah membuat blog (jika belum punya). Ketahuilah, blog sangat bermanfaat bagi para penulis.
Semoga bermanfaat. Salam sukses!

Jonru

Artikel terkait :
- Materi 01: Motivasi Menulis (Penyakit Internal Penulis Pemula)
- Materi 02: Rahasia Terbesar di Dunia Penulisan 
- Materi 03: Inilah CARA Menjadi Penulis
- Materi 04: Kapan Saat yang Tepat untuk Mulai Menulis?
- Materi 05: Status Penulis Pemula BUKAN Kutukan
- Materi 06: Kiat Mengatasi Penyakit Malas Menulis
- Materi 07: Cara Membuat Tulisan yang Berkualitas
5/14/2012 08:51:00 AM | 1 komentar | Read More

MENGENALI GEJALA "PENYAKIT KELELAHAN" PSIKOSOMATIS

Written By Unknown on Sunday, May 13, 2012 | 5/13/2012 04:28:00 PM

"Kelelahan terjadi ketika kemampuan secara mental dan emosional benar-benar lumpuh sehingga korban tidak dapat mengatasi lebih lama hidup dan tanggung jawabnya."
Penyebab stres atau stres yang berhubungan dengan keadaan yang tidak menentu, adalah meningkat secara jelas dengan bertumbuhnya kerumitan lingkungan dunia modern kita ini. "Kelelahan" merupakan salah satu penyebab stres yang paling umum yang berhubungan dengan keadaan yang tidak menentu ini.
SUATU ANALOGI SEDERHANA

Dalam usaha menggambarkan fenomena dari "Kelelahan", saya seringkali menggunakan analogi dari kendaraan bermotor. Tangki bensinnya kosong, bannya kempis. Tidak hanya tenaga penggeraknya berkurang, tetapi jumlah bahan kimia yang secara normal mengangkat beban juga berkurang. Tidak memungkinkan lebih lama untuk mengisi ulang tenaga penggerak secara sederhana. Sehingga sekarang perlu benar-benar mengganti ulang bahan kimia yang dapat mengangkat bebannya.

"Kelelahan" secara luas menggunakan istilah untuk kehabisan tenaga yang berat secara emosional, syaraf dan fisik. Istilah ini merupakan bentuk non teknis yang cenderung mencakup sejumlah perbedaan tetapi dalam kondisi yang mirip. Gejala yang paling cocok adalah adanya kehabisan tenaga yang hampir menyeluruh pada tubuh, pikiran dan roh. Kehabisan tenaga kronis yang mempengaruhi seluruh badan. Bentuk kejenuhan/ kebosanan yang tidak dapat diperbaiki dengan tidur lebih awal, atau tidur malam yang menyenangkan. Kejenuhan/kebosanan ini dapat mencapai tahap dimana bukanlah jumlah dari tidur yang lebih awal yang akan cukup menghilangkan keletihan. Orang menderita satu kelesuan yang kronis. Mereka kekurangan kekuatan untuk menjalankan bahkan tugas yang paling sederhana. Kreatifitas mereka secara total habis, mereka berfikir hampir tidak lurus. Gerakan dan penerapan mereka tidak eksisten. Bahkan gerakan berfikir menyebabkan mereka kehabisan tenaga dan putus asa.

Penyebab umum dari "Kelelahan" adalah banyak dan gejalanya mungkin agak berbeda. Diagnosa yang jelas membutuhkan gejala yang lebih khusus jika bentuk perawatan secara medis diperlukan. Untuk tujuan penelitian yang lebih jelas, kita tidak akan mencoba menguraikan beragam keadaan yang tidak menentu tetapi kita akan mempertimbangkan gejala-gejala ini secara bersama dibawah tanda umum dari "Kelelahan."

Apa saja gejala kelelahan?
Bagaimana Anda tahu kapan Anda berada dalam bahaya kematian karena penyakit ini? Saya akan menunjukkan secara jelas jangkauan dari kemungkinan gejala yang bukan berarti kehabisan tenaga. Anda mungkin mengenali beberapa atau semuanya. Jika benar, Anda perlu meneliti situasi Anda dan mengambil beberapa tindakan pencegahan. Jika Anda berada dalam tahap awal keadaan ini, mungkin istirahat atau liburan pendek dapat menyelesaikan masalah Anda. Anda mungkin perlu mengatur ulang hidup dan jadwal Anda, mungkin Anda perlu mendelegasikan beberapa beban kerja Anda yang berlebih pada rekan sekerja Anda.

Akankah gejalanya lebih meningkat dan lebih mengakar ke dalam, Anda mungkin akan perlu melakukan beberapa tahap yang lebih serius. Jika Anda mengambil liburan dan menemukan sulitnya relaksasi, ini dapat menjadi tanda yang kuat bahwa Anda menghadapi masalah serius dan perlu mengambil beberapa tahap serius yang dapat dipertanggungjawabkan. Biasanya ada sejumlah tanda peringatan yang bila diperhatikan lebih awal cukup dapat menyebabkan Anda mengambil tahap sederhana untuk mengatasi masalah ini. Bagaimanapun juga bila diabaikan dan diijinkan mencengkeram lebih kuat, maka penyelesaiannya menjadi kurang sederhana dan kondisinya menjadi jauh lebih sulit untuk diobati.

Satu analogi yang biasa saya gunakan adalah sebagai berikut :
Bayangkan bahwa Anda berjalan menyeberangi daerah yang bertanah tandus yang belum dikenal pada malam hari yang sangat gelap. Anda tidak dapat melihat satu tangan di depan Anda tapi Anda dapat menentukan untuk tetap terus melewati daerah itu. Anda berjalan lambat-lambat dan berhati-hati, berusaha keras merasakan banyaknya rintangan yang mungkin dan mencoba menghindarinya. Meskipun Anda berhati-hati, Anda masih tersandung semak dan batu yang terletak disepanjang jalan Anda, yang menyebabkan luka kecil. Malahan ini sebagai tanda peringatan, memutuskan menunda perjalanan sampai hari terang, atau Anda dengan bodoh menentukan untuk meneruskan perjalanan Anda.

Kadang-kadang Anda jatuh ke dalam lubang yang dalam dan gelap dimana tidak ada cara mudah untuk naik ke atas. Saat itu Anda akan memerlukan bantuan untuk mendaki dan keluar dari lubang dan ini membutuhkan beberapa waktu lamanya. Waktu yang dibutuhkan mungkin beragam untuk beberapa tahap dan bentuk rasa sakit dan putus asa yang Anda alami mungkin berbeda dengan pengalaman orang yang satu dengan yang lain. Tetapi kenyataannya adalah bahwa Anda tidak akan dapat keluar dengan mudah. Anda mungkin akan mengalami pengalaman beberapa hari tergelap yang belum pernah Anda alami, sehingga akan membuat Anda menyukai salah satunya.

Jika Anda belum pernah menyaksikan atau mengalami fenomena yang menakutkan ini Anda mungkin merasa bahwa saya melebih-lebihkan reaksinya. Sebagai akibatnya, Anda mungkin memilih untuk mengabaikan peringatan saya, biarkan saya menjelaskan bahwa sakit ini sungguh nyata dan agak menakutkan. Ini benar-benar bukanlah suatu imajinasi isapan jempol. Ini serius, menghancurkan, dan merusak. Ribuan orang telah mengalami siksaannya dan saya percaya salah satu dari mereka telah menyesal bahwa mereka tidak menanggapi gejalanya lebih awal dan melakukan sesuatu yang efektif untuk menolong diri mereka sendiri sebelum hal ini menjadi masalah yang serius.

Untuk itu penting bagi kita untuk mengetahui kurang lebih gejalanya sehingga kita dapat mengetahui gejalanya lebih awal dan mengambil tindakan untuk menghindarinya sebelum permasalahan menjadi mencengkeram dengan sangat kuat. Saya hanya akan memberikan komentar secara jelas pada masing-masing gejalanya.

GEJALA YANG MUNGKIN TERJADI DALAM LIMA KATEGORI
  1. Fisik (berhubungan dengan sakit pada tubuh)
  2. Mental (Pikiran)
  3. Emosional (Perasaan)
  4. Sosial (berhubungan dengan sesama)
  5. Spiritual (berhubungan dengan Allah)


  1. GEJALA SECARA FISIK

    Keletihan yang terus-menerus --kehabisan tenaga yang hampir menyeluruh.
    Kebosanan yang sangat merupakan gejala umum dari "kelelahan" yang akan terjadi. Ini berjalan jauh diantara pengalaman normal akan keletihan. Ini merupakan suatu kehabisan tenaga yang menyeluruh dalam seluruh sistem. Pikiran jenuh, emosi menurun, dan tubuh terasa berat dengan kebosanan. Bahkan tugas kecil seperti menggosok gigi tampaknya terlalu sulit untuk dilaksanakan.

    Apatis dan tidak acuh dengan perasaan kurang bertanggung jawab.
    Apatis pada dasarnya adalah keadaan mental yang tidak acuh dan kurang tertarik. Akar kata apatis ini adalah "pathos", yang secara umum berhubungan dengan kesedihan secara emosi. Sehingga apathis bukan hanya keadaan secara mental, tapi juga keadaan emosional dari kesedihan. Orang tidak termasuk daftar dan tidak diperhatikan. Mereka juga cenderung tidak sensitif dan kurang memperhatikan secara detail. Secara keseluruhan ada pengurangan yang nyata akan rasa tangung jawab. Orang kurang dapat berhati-hati mengenai sesuatu. Tak satu pun tampak lebih penting.

    Kehilangan Kreatifitas dan Konsentrasi = miskin produktifitas.
    Diantara gejala awal dari kelelahan adalah hilangnya konsentrasi. Ketidakmampuan untuk memfokuskan pikiran dan membawa semua pikiran Anda bersamaan. Biasanya ada kehilangan berat imajinasi pada kreatifitas, daya cipta dan kecerdasan. Faktor-faktor ini secara nyata mengurangi kemampuan produktif seseorang. Hal ini secara jelas dapat menyebabkan kesedihan hati dan keputus-asaan.

    Mengganggu pola tidur.
    Meskipun tidur seringkali merupakan jalan keluar bagi depresi seseorang yang panjang, ini bukanlah jalan keluar yang mudah untuk dicapai. Pikiran yang tertekan sering berlomba dengan cepat dan terisi banyak perhatian sehingga membuat sulit untuk jatuh tertidur. Ini sering kali tampak bahwa kesunyian malam mempercepat aktifitas pikir dan orang mungkin terbaring berjam-jam dengan pikiran dan ide yang selalu berlomba. Mereka membutuhkan waktu lama untuk tidur, tetapi semakin lama mereka berusaha untuk tidur maka mereka semakin jauh dari tidur. Mereka kadang-kadang jatuh tertidur di siang hari dan kemudian dengan gelisah tidak bisa istirahat dan berubah seperti jam yang tidak pernah berakhir pada malam hari.
    Dalam beberapa kasus orang dapat tidur tetapi terbangun setelah tiga sampai empat jam dan tidak bisa tertidur lagi. Berbaring tapi tetap terjaga beberapa saat menjelang pagi, pikiran liar dan aktif tetapi dalam bentuk yang jelas negatif. Ini sering menjadi saat dimana pikiran negatif mengalir ke dalam ingatan dan keadaan suram dari pikiran yang tertekan. Mereka terbaring dalam kondisi jemu, tidak mempertahankan diri, tidak dapat menjaga mereka sendiri dari pikiran dan emosi negatif yang gencar.

    Catatan tambahan : pada kasus yang lain, ada penderita yang bahkan mengalami 'kecanduan tidur'. Depresi yang terasa menekan mental membuat otak bawah sadar penderita melakukan tindakan pelarian dengan tidur. Ada rasa mengantuk luar biasa akibat dari "kelelahan" yang dialaminya. Sehingga tidur yang ini pun sudah tidak normal lagi alias kebanyakan tidur.

    Berubah apatis dan secara cepat kehilangan atau kelebihan berat badan.
    Gangguan kondisi secara emosional menyebabkan semua bentuk perubahan kimia dalam tubuh yang menyebabkan perubahan cepat dalam kebiasaan makan dan berat badan. Ini merupakan hal yang sangat umum pada orang yang sedang depresi untuk mulai makan dalam usaha mengalihkan depresinya. Ini dapat menyebabkan tubuh mereka bertambah berat.
    Kebalikannya juga benar dan secara emosi mengganggu orang yang mungkin dapat menyebabkan dia kehilangan berat badan yang banyak dengan cepat. Meskipun hal ini dapat menjadi pertanda tetapi orang harus mencoba untuk tidak mengijinkan dirinya tertekan oleh hal ini. Sekali hidup Anda secara mental dan emosional stabil, Anda dapat bertangung jawab mengontrol lagi dan mencapai berat tubuh normal Anda yang sehat.

    Gejala Psikosomatis, misalnya "serangan jantung."
    Salah satu bidang penelitian medis yang telah menghasilkan pandangan besar pada waktu ini telah menjadi bagian dari penyakit Psikosomatis. Menurut akar katanya ini merupakan penelitian dari "psycho" yang artinya pikiran dan "soma" yang berarti tubuh, dan dalam bidang di mana keduanya berkaitan. Secara khusus ini merupakan penelitian mengenai berapa penyakit yang dimulai dari pikiran dan akhirnya mempengaruhi tubuh. Ini berhubungan dengan kekacauan yang menyeluruh secara mental dan bukan secara fisik. Ini juga berhubungan dengan interaksi pikiran pada tubuh. Meskipun banyak mencapai titik terang melalui penelitian baru-baru ini, tetapi masih ada daerah besar yang masih menjadi misteri dan banyak hal yang belum dimengerti. Kenyataan yang telah jelas dan telah dibangun adalah bahwa pikiran memiliki pengaruh yang sangat kuat pada tubuh dan kekacauan secara psykologis sering memanifestasikan dirinya dalam gejala fisik.

    Hal ini seringkali benar bagi penderita "kelelahan" ini. Gangguan pikiran dan emosi mungkin melempar ke atas semua akibat dari gejala yang menakutkan. Suatu ujian medis biasanya akan mengungkapkan tidak adanya penyebab secara organis, namun gejalanya terus berlangsung. Mereka tidak mengada-ada, atau pasien dari hypochondriac yang membayangkan dirinya menjadi sakit padahal mereka tidak sakit. Mereka adalah korban dari fenomena psikosomatis yang aneh yang merupakan akibat langsung dari gangguan pikiran dan emosi. 

    Keinginan untuk tinggal di tempat tidur, dalam posisi seperti janin.
    Satu gejala yang agak baik dari "kelelahan" adalah keinginan kuat dan kebulatan tekat untuk tetap tinggal di tempat tidur. Saya tahu seorang pendeta yang tinggal di tempat tidur hampir tiga bulan. Ini merupakan isyarat pertama bahwa ada hal yang tidak beres di dalam dirinya, bahkan dirinya, istrinya atau koleganya memahami apa yang terjadi atau mengapa dia bersikeras melakukan hal ini.
    Keinginan ini berhubungan dengan ketakutan yang kuat yang mendominasi pikiran. Takut kehilangan rasa nyaman dan aman di tempat tidur. Takut berspekulasi seterusnya dalam dunia kerja yang normal sebab pasien merasa benar-benar tidak mampu mengatasi tekanan dan tanggung jawab yang mungkin muncul di dunia tersebut. Dia tenggelam dalam kehidupan pribadi dan membayangkan rasa aman dari tempat tidurnya. Ini menjadi pelindung atau benteng ketika dia mengunci pintu bagi dunia luar. Pasien seringkali meringkuk di tempat tidur seperti posisi janin, seolah-olah mencoba kembali ke dalam kerahasiaan dan rasa aman dalam rahim ibunya.



  2. PIKIRAN (POLA PIKIR)

    Tingginya tingkat kecemasan, berlebihan dalam kekhawatiran dan keprihatinan.
    Cemas merupakan kondisi mental dimana setiap orang secara tidak alami dan penuh ketakutan prihatin terhadap segala sesuatu, khususnya terhadap masa depannya. Mereka seringkali terganggu walau tidak perlu hampir dengan segala sesuatu. Ada suatu kekurangan yang nyata dari ketentraman dan kedamaian dalam pikiran. Banyak orang mengalami hal ini pada beberapa tingkat tetapi orang yang memasuki kondisi "Kelelahan" sering terpengaruh secara kronis oleh kegelisahan pikiran dan emosi. Mereka hampir sering berada pada keprihatinan terus menerus yang penuh menakutkan. Segala sesuatu tampaknya menjadi penyebab bagi mereka untuk khawatir dan berhati-hati.

    Takut - ketakutan yang tak dapat dijelaskan terhadap sesuatu.
    Beberapa bentuk rasa takut adalah normal dan khusus. Mereka merupakan bagian dari mekanisme pertahanan seseorang. Mereka menyuntik catatan tanda peringatan yang sering merupakan faktor pengaman. Tetapi bentuk takut yang saya bicarakan adalah tidak alami dan merendahkan diri. Ini bukanlah takut yang lahir dari alasan yang baik. Ini biasanya takut yang tidak beralasan dan tidak terjamin. Suatu ketakutan yang menyerang pikiran dan emosi yang membuat orang menjadi penuh ketakutan dalam setiap tindakannya yang sebelumnya tidak pernah mengganggu dia.

    Kehilangan Persepektif, sehingga bukit kecil terlihat seperti gunung.
    Seseorang yang berada dalam "Kelelahan" ini biasanya merasa kehilangan perspektif yang sebagaimana mestinya dalam hidup. Segala sesuatu menjadi keluar dari proporsinya. Pepatah terkenal mengatakan "Bukit sebesar tahi lalat nampak lebih besar dibanding gunung." Ini merupakan bentuk paranoia yang menyebabkan 10 orang mata-mata Israel yang melihat musuh mereka seperti raksasa dan mereka sendiri sebagai belalang.
    Dalam "Kelelahan", setiap kekecewaan tampak seperti tragedi yang besar. Setiap bayangan tampak seperti bentuk yang menakutkan dan setiap situasi sepertinya mampu menghancurkan sama sekali penderita "Kelelahan". Bahkan kehilangan gigi tampak seperti hampir kiamat.

    Kebimbangan, tidak dapat membuat keputusan bahkan yang paling sederhana.
    Ketidak mampuan memutuskan bahkan hal yang sederhana seringkali merupakan tanda dari stres dan seringkali merupakan satu tanda dari awal "kelelahan".

    Penghargaan diri yang rendah dan hilangnya kepercayaan diri.
    Perasaan ini biasa terjadi pada orang yang mengalami "Kelelahan." Mereka kehilangan semua rasa akan penghargaan diri, mereka merasa bahwa mereka sama sekali tidak berguna. Penderita merasakan hal ini begitu kuat mencengkeramnya sehingga dia meminta pada Tuhan untuk "mengambil nyawanya." Dia tidak dapat lebih lama lagi merasa percaya diri terhadap sesuatu. Dia melihat dirinya sendiri sebagai kesalahan suram dan merasa bahwa hidup tidak berharga lebih lama lagi.

    Tekanan darah tinggi. Penuh dengan tekanan dan stress.
    Calon penderita "Kelelahan" biasanya mengalami tekanan hebat dan penuh stres. Syarafnya di ambang batas dan dia tegang seperti senar biola.



  3. EMOSI (PERASAAN)

    Rasa sia-sia, mengalami putus asa dan patah hati.
    Sia-sia adalah perasaan yang memandang segala sesuatu tidak berarti dan tidak berguna. Ini seringkali menaikkan kesinisan mendalam dan perasaan bahwa seluruh hidup benar-benar salah dan palsu.

    Depresi, kecil hati dan sedih.
    Dalam rasa mental atau emosional, depresi merupakan kondisi dari putus asa dan kemurungan yang berat. Seseorang biasanya sangat sedih, tertolak dan merasa tidak enak. Sikap mereka merupakan salah satu bentuk negatif dari kemurungan berkepanjangan. Ini biasanya merupakan perasaan terdalam yang keluar dari dalam pikiran dan emosi seseorang. Tetapi depresi ini juga dapat muncul dari luar, tampak seperti awan gelap besar diatas kepala seseorang.

    Orang yang tidak pernah atau sungguh-sungguh mengalami depresi semacam ini menemukan sulitnya membayangkan bagaimana hal ini persis terjadi. Mereka membayangkan bahwa korban memberikan dengan mudah dirinya kepada pandangan negatif yang secara mental mengontrol jika mereka akan membuat usaha. Orang-orang tertentu cenderung untuk mendorong pasien untuk "merubah sikap dengan cepat," "tarik dirimu bersamaan," "kendalikan dirimu sendiri," -- semua hal yang mudah diomomgkan tetapi sulit untuk dilakukan. Tidak seorang pun berada dalam keadaan depresi yang tidak wajar ini. Apabila mungkin mereka akan dengan senang hati merubah sikap dengan cepat, tetapi sayangnya mereka tidak selalu dapat melakukan hal ini. Proses mental yang secara normal mengendalikan perasaan semacam ini untuk sementara waktu diantara kekuatan mengontrol seseorang dan semua nasehat yang hanya menambah iritasi yang dapat menyebabkan kegusaran dan patah semangat.

    Kecenderungan untuk menangis seperti bayi
    Patah semangat dan putus asa seringkali diungkapkan dalam air mata. Ini bukanlah selalu hal yang buruk untuk menangis, membagi air mata yang tidak boleh dilanjutkan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Airmata seringkali berarti pelepasan. Mereka menyediakan pembersih bagi emosi yang membuat patah hati. Seringkali ini baik bagi seseorang untuk menangis. Misalnya, seseorang yang menderita kehilangan dan hilang rasa kasih seseorang, atau bentuk lain dari kehilangan yang merugikan. Ini membantu bagi mereka untuk melepaskan emosi negatif yang tertahan. Ini jauh lebih baik untuk melepaskan mereka melalui air mata daripada membiarkan mereka tertahan di dalam hati.

    Perasaan gagal. Takut gagal dalam pekerjaanmu.
    Diantara banyaknya dan beragamnya rasa takut yang mungkin menimpa penderita "kelelahan" ini, salah satu yang paling menghancurkan adalah takut akan gagal. Takut bahwa hidup Anda akan berubah mendadak dan berakhir tercela. Takut yang sangat kuat yang bagaimana pun juga Anda mungkin telah menyelesaikan hidup Anda, tetapi hidup Anda akan berakhir dengan kegagalan yang puncak.

    Keinginan yang tidak wajar untuk mati. Kecenderungan Bunuh Diri.
    Gejala terakhir adalah satu lagi yang akan sangat sulit bagi orang lain untuk menerimanya. Tetapi pertentangan, intensitas dan ketekunan semacam ini pada siksaan pikir bahwa kadang mati, bahkan lewat tangan mereka sendiri, dapat terlihat sebagai satu-satunya solusi.
    Seseorang yang belum pernah mengalami kesengsaraan yang sangat dari tekanan mental tidak mungkin dapat dipahami bahwa hal ini dapat sangat menyakitkan dan menekan sehingga kematian tampaknya muncul sebagai penyelesaian yang terbaik. Biarkan pikiran dan kemungkinan ini meningkatkan rasa kasihan pada hamba Tuhan yang mengalami kesakitan semacam ini.

    Banyak orang kuat yang tidak pernah mengalami kecemasan dan depresi menemukan sulitnya memahami hebatnya tekanan yang dialami orang lain. Hal kuat mungkin cenderung untuk memandang rendah mereka yang merasa menjadi lemah dan menyedihkan yang mengijinkan sikap negatif semacam ini mendominasi hidup mereka.



  4. SOSIAL (HUBUNGAN)

    Sifat lekas marah dengan dirinya dan orang lain.
    Sifat mudah marah ini terjadi ketika seseorang dalam kondisi sangat sensitif, pemarah dan mudah terganggu. Mereka sangat gelisah, tegang, mudah kehilangan ketenangan dan menjadi menjengkelkan. Mereka terus menerus gelisah dan mudah sedih.

    Persahabatan yang menegang terkhusus dengan pasangan atau keluarganya.
    Orang yang mudah marah seperti yang baru saja saya gambarkan sangat sulit untuk dapat hidup bersama seseorang. Tak satu pun tampak menghargai mereka dan sangat sulit untuk menjangkau perasaan mereka yang terbuai. Hal ini khususnya sulit untuk mengasihi seseorang yang dekat dengan penderita "Kelelahan." Sementara orang yang mudah marah mungkin membuat beberapa usaha untuk terlihat bermasyarakat dan normal pada orang asing, mereka jarang memiliki kemampuan untuk mengendalikan dirinya sendiri dengan orang-orang terdekatnya. Lagu lama mengatakan, "Kamu selalu menyakiti orang yang kamu kasihi. Seseorang yang seharusnya tidak kamu sakiti selamanya." yang sungguh disayangkan selalu benar. Dan dalam kasus ini seringkali benar. Satu hal yang harus dikandung dalam pikiran orang yang dikasihi adalah, "segala sesuatu tidak normal dan salah satu kasihnya adalah benar-benar tidak bertanggung jawab terhadap apa yang mereka katakan dan bagaimana mereka bertindak." Mereka benar-benar tidak bermaksud seperti apa yang mereka katakan. Maka pasangan, atau anggota keluarga tidak seharusnya membolehkan diri mereka sendiri tersakiti atau terganggu oleh ucapan yang secara nyata dapat menyakitkan. Sayang sekali tinggal bersama orang yang berada dibawah tekanan semacam ini dapat tampak menjadi tidak mungkin dan kesedihan sesungguhnya adalah bahwa banyak pernikahan berantakan sebagai akibatnya.

    Anti sosial - keinginan kuat untuk sendirian.
    Seseorang di bawah stres sering menjadi sangat sensitif pada perasaan terdalamnya dan takut bahwa seseorang dapat melihat bahwa sesuatu tidak beres dalam dirinya. Dalam keadaan pikirannya ini mereka sering mengembangkan keengganan untuk berada dalam kelompok atau kehadiran orang, lebih suka kebebasan pribadi pada kelompok mereka sendiri. Orang yang sakit akan sering mengunci dirinya di kamar, jauh dari orang lain. Ketakutan bersama dengan orang sering membuat mereka tidak mungkin untuk memasuki tempat umum, seperti toko atau restauran. Kadang-kadang mereka merasa mereka harus jauh dari semua kontak dengan manusia untuk mencari isolasi.

    Perasaan tertolak.
    Sebagaimana pikiran tertekan mencoba mencakup semua pikiran negatif yang telah masuk dan mempengaruhinya, ada seringkali perasaan tertolak yang mematikan. Bayangan mereka sendiri dan kepercayaan dirinya selama beberapa waktu lalu menjadi hilang seluruhnya. Korban telah kehilangan semua kepercayaan diri dalam dirinya dan kemampuannya. Dia memandang rendah dirinya sendiri dan tidak menyukai dirinya dan merasa bahwa semua orang memiliki perasaan yang sama pada dirinya. Dia merasa bahwa dia adalah orang yang paling gagal yang pernah hidup dan bahwa dia direndahkan dan ditolak oleh semua rekan sebayanya.

    Ketidakmampuan untuk santai.
    Seorang penderita "kelelahan" sering lupa bagaimana untuk bersantai/ rileks. Hal ini terjadi begitu lama sejak dia mengijinkan dirinya untuk melakukan bahwa dia sejak lama telah lupa bagaimana bersantai dan menikmati dirinya, bebas dari ketegangan dan tekanan dari kerjanya. Hal ini secara besar mengurangi kemampuan seseorang untuk berhubungan secara bebas dengan orang lain.
    Ketika dia mencoba untuk bersantai dan menemukan bahwa dia tidak dapat, kepanikan biasanya mengikuti hal ini. Semakin dia mencoba untuk bersantai, dia menjadi semakin lelah. Ketegangan dan ketakutannya semakin mencengkeram erat.



  5. SPIRITUAL (Berhubungan dengan Tuhan)

    Kehilangan kemampuan untuk merasakan kehadiran Allah.
    Komentar ini kemungkinan akan menerima bentuk yang sama dari penerimaan seperti orang dan mereka yang sebelumnya menerima mereka sebagai ultra-spiritual yang ingin bersikeras tapi tak satu pun dapat membawa keluar dari orang percaya sungguh-sungguh kehadiran Allah yang nyata. Jika Anda mengalami saat di mana Anda tidak dapat merasakan kehadiran Allah, janganlah mencaci maki, putus asa, atau merendahkan dirimu sendiri, menganggap bahwa Anda rohaniawan yang terbuang. Untuk itu Anda harus menghitung kehadiran Dia meskipun Anda tidak dapat melihatnya.
5/13/2012 04:28:00 PM | 4 komentar | Read More

Koleksi Ebook & Audiobook Bisnis

5/13/2012 03:13:00 PM | 2 komentar | Read More