Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Perkembangan Motorik, Bahasa dan Stimulasi Anak Usia 1-2 Tahun

Written By Unknown on Friday, June 13, 2014 | 6/13/2014 10:05:00 AM

Ayah Bunda, kecerdasan anak bisa distimulasi dengan berbagai metode.
Berikut ini kami sajikan beberapa diantaranya....

Perkembangan Normal Motorik Kasar Anak usia 1 – 2 Tahun
  • Mengangkat badannya ke posisi berdiri
  • Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan pada kursi
  • Dapat berjalan dengan dituntun
  • Mengulurkan lengan / badan untuk meraih mainan yang diinginkan
Perkembangan Normal Motorik Halus Anak usia 1 – 2 Tahun

  • Menggenggam erat pensil
  • Memasukkan benda ke mulut
Kemampuan Bahasa dan Bicara  Anak usia 1 – 2 Tahun
  • Mengulang menirukan bunyi yang didengar
  • Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
  • Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja
  • Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan
  • Senang diajak bermain ”CILUK BA”
  • Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal.

Intervensi Stimulasi

  • Stimulasi merangkak, menarik ke posisi berdiri, berjalan sambil berpegangan, dan berjalan dengan bantuan.
  • Bermain bola Ajak bayi bermain bola. Gelindingkan bola ke arahnya dan usahakan agar ia menggelindingkan bola atau memukulnya kembali ke arah anda. Bola besar akan lebih mudah untuk bermain pertama kali. Berangsur-angsur bermain bola dengan berbagai ukuran, jangan gunakan bola yang terlalu kecil sehingga dapat ditelan dan menyebabkan tersedak. Jangan memakai balon.
  • Membungkuk Jika bayi sudah bisa berdiri, letakkan sebuah mainan di lantai. Ajak agar ia mau membungkuk dan mengambil mainan itu tanpa berpegangan. Mula-mula mungkin bayi perlu dibantu.
  • Berjalan sendiri Bantu bayi agar mau berjalan beberapa langkah tanpa berpegangan. Buat permainan seperti meminta bayi berjalan ke pelukan anda untuk mendapatkan dekapan atau mainan yang disukainya. Beri pujian bila bayi mau berjalan beberapa langkah. Bila bayi belum siap berjalan, tunggu beberapa hari dan coba lagi.
  • Naik tangga Tunjukkan kepada bayi cara naik tangga dengan merangkak, kemudian biarkan ia menuruni tangga dengan melangkahkan kakinya. Gunakan tangga yang rendah dan bayi jangan ditinggal sendirian.
  • Stimulasi memasukkan benda ke dalam wadah, bermain dengan mainan yang mengapung di air. (baca: Perkembangan & Stimulasi Anak Usia 6-9 bulan
  • Menyusun balok/kotak Ajari bayi menyusun beberapa balok/kotak besar. Balok/kotak dapat dibuat dari karton atau potonganpotongan kayu bekas. Benda lain yang bisa dipakai adalah beberapa kaleng kecil (kosong) atau mainan anak berbentuk kubus/balok.
  • Menggambar
    Letakkan krayon/pinsil berwarna dan kertas di meja. Ajak bayi “menggambar” dengan krayon atau pinsil berwarna. Kegiatan menggambar ini dapat dilakukan bersamaan dengan anda menge6akan tugas rumah tangga.
  • Bermain di dapur
    Biarkan bayi bermain di dapur ketika anda sedang memasak. Pilih lokasi yang jauh dari kompor dan letakkan sebuah kotak tempat menyimpan mainan alai memasak dari plastik atau bends-bends yang ads di dapur seperti gelas, mangkuk, sendok, tutup gelas dari plastik.
Stimulasi  Aspek Bicara dan Bahasa
  • Stimulasi berbicara, menjawab pertanyaan, dan menyebutkan nama gambar-gambar di bukul majalah. (baca: Perkembangan & Stimulasi Anak Usia 6-9 bulan)
  • Menirukan kata-kata.
    Setiap had bicara kepada bayi. Sebutkan kata-kata yang telah diketahui artinya seperti: minum susu, mandi, tidur, kue, makan, kucing dan lain-lain. Buat agar bayi mau meniru kata-kata tersebut. Bila bayi mau mengatakannya, puji ia, kemudian sebutkan kata itu lagi dan buat agar ia mau mengulanginya.
  • Berbicara dengan boneka.
    Beli sebuah boneka atau buat boneka mainan dari sarung tangan atau kaos kaki yang digambad dengan pens menyerupai bentuk wajah. Berpura-pura bahwa boneka itu yang berbicara kepada bayi dan buat agar bayi mau berbicara kembali dengan boneka itu.
  • Bersenandung dan bernyanyi.
    Nyanyikan lagu dan bacakan syair anak kepada bayi sesering mungkin
Stimulasi Aspek Sosialisasi dan Kemandirian
  • Stimulasi memberi rasa aman dan kasih sayang, mengajak bayi tersenyum, mengayun bayi, menina-bobokkan bayi, bermain “Ciluk-ba”, dan permainan “bersosialisasi” (baca: Perkembangan & Stimulasi Anak Usia 6-9 bulan)
  • Minum sendiri dari sebuah cangkir.
    Bantu bayi memegang cangkir dan minum dari cangkir tersebut. Pilih cangkir plastik tertutup dengan lubang mulut dapat dipakai untuk tahap awal, isi cangkir dengan air sedikit agar tidak tumpah.
  • Makan bersama-sama.
    Ajak bayi makan bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya. Bayi duduk dekat dengan yang lainnya dan makan makanannya (makanan bayi umur 9-12 bulan berbeda dengan makanan keluarga).
  • Menarik mainan yang letaknya agak jauh.
    Ajari bayi untuk mengambil sendiri mainan yang letaknya agak jauh dengan cara meraih, menarik, ataupun mendorong badannya supaya dekat dengan mainan tersebut. Letakkan mainan yang bertali agak jauh, ajari bayi cara menarik tali untuk mendapatkan mainan tersebut. Simpan mainan bertali tersebut jika anda tidak dapat mengawasi bayi anda
Sumber: growupclinic.com
===============================================================


Bagi Ayah Bunda yang membutuhkan Alat Peraga Edukatif untuk TK dan PAUD baik indoor maupun outdoor kami siap menyediakannya untuk Anda.



Kami melayani pembelian secara eceran maupun grosir.

Dibuka kesempatan menjadi reseller kami.

Untuk info selengkapnya silakan hubungi Sugiyarto (085228684468)



Berikut ini adalah sebagian produk kami.

===============================================================
6/13/2014 10:05:00 AM | 0 komentar | Read More

Jangan Remehkan Kebaikan

Written By Unknown on Monday, June 9, 2014 | 6/09/2014 09:10:00 AM

Artikel berikut dicopas dari republika, bahwa kebaikan adalah sumber kebahagiaan....
Silakan menyimak.
Jangan Remehkan Kebaikan
Oleh : M. Husnaini

Perbuatan yang menurut kita remeh boleh jadi istimewa di mata Allah SWT. Perbuatan yang kita anggap mewah boleh jadi justru tidak berharga menurut Allah SWT

“Orang-orang yang mencela kaum Mukmin yang bersedekah dengan suka rela dan mencela mereka yang tidak memiliki sesuatu untuk sedekah kecuali sebatas kemampuan, maka orang-orang itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka, dan untuk mereka azab yang pedih.” (QS At-Taubah: 79).

Melalui ayat itu, Allah SWT hendak membantah anggapan orang-orang munafik bahwa sedekah yang sedikit tidak ada artinya. Bagi Allah, kebaikan itu tidak dinilai dari segi kualitas, tetapi kuantitas. Alqur’an sendiri menegaskan, yang dilihat oleh Allah SWT adalah mutu perbuatan, bukan banyaknya. “(Dia) yang menjadikan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang paling baik perbuatannya.” (QS Al-Mulk: 2).

Bukan berarti memperbanyak perbuatan baik tidak perlu. Yang bijak adalah terus berbuat baik sambil berusaha meningkatkan kualitas kebaikan yang kita lakukan. Rasulullah SAW mengajarkan, “Takutlah kamu kepada neraka, meski dengan bersedekah sebutir kurma.” (HR Bukhari). Dalam hadis lain, beliau bersabda, “Jangan pernah kamu meremehkan kebaikan, meski dengan menyambut saudaramu dengan wajah berseri.” (HR Muslim).

Dalam riwayat Muslim diceritakan, orang-orang fakir dari golongan Muhajirin datang kepada Rasulullah SAW. Mereka mengadu karena merasa kalah pahala dibanding orang-orang kaya yang memiliki kelebihan harta. Rasulullah SAW lantas bersabda, “Bukankah Allah SWT telah menjadikan untukmu sesuatu yang dapat kamu gunakan untuk bersedekah. Sungguh dalam setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir itu sedekah, setiap tahmid itu sedekah, setiap tahlil itu sedekah, memerintahkan kebaikan itu sedekah, mencegah kemungkaran itu sedekah, dan bahkan bersetubuh dengan istri juga sedekah.”

Allah SWT memberikan kesempatan secara adil kepada setiap orang untuk berbuat baik. Yang merasa sudah melakukan perbuatan hebat, belum tentu pahalanya lebih besar dari mereka yang hanya mampu melakukan perbuatan kecil. Rasulullah SAW pernah mengingatkan dalam hadis riwayat Muslim, ada tiga golongan yang menghadap Allah SWT dengan segudang kebaikan, tetapi mereka justru dilemparkan ke neraka. Mereka adalah syuhada yang gugur di medan juang tetapi mengharap status pahlawan, cerdik pandai yang mengajarkan ilmu agar disebut ulama, dan orang berharta yang selalu berderma supaya dianggap dermawan.

Kita tidak pernah tahu mana di antara kebaikan kita yang dipandang berkualitas oleh Allah SWT. Perbuatan yang menurut kita remeh boleh jadi istimewa di mata Allah SWT. Perbuatan yang kita anggap mewah boleh jadi justru tidak berharga menurut Allah SWT. Karena itu, sungguh naif ketika kita hanya mau melakukan kebaikan besar, dan mengabaikan kebaikan kecil.


Sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/06/04/mnupvy-jangan-remehkan-kebaikan

6/09/2014 09:10:00 AM | 0 komentar | Read More