Oleh : Rohsna La 'Afiys
ANGIN KENCANG DI PUCUK POHON MENJULANG
Siapa yang tak kenal dengan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) ? Awal kemunculannya adalah fenomena baru yang kemekarannya begitu membelalakkan banyak pihak. Di era Orde Baru benih-benih pembaharu di sejumlah kampus elite mulai menggeliat. Pecahnya reformasi adalah momentum tepat hingga mereka mengemuka menjelma partai politik baru. Diiringi pekikan takbir ribuan kadernya, dideklarasikanlah Partai Keadilan (PK) yang kini menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Maka gerakan inpun menyemplungkan diri di medan juang penuh jebakan dan kekejaman. Langkah inipun tak urung menimbulkan kekhawatiran beberapa kader. Jangan-jangan bayi merah ini belum kuat untuk mewarnai, bagaimana kalau justru malah terwarnai ?
Sedang di belantara alam maya tersebutlah seorang ksatrya (?) bertopeng, DOS nama gelapnya. Ia mengusung sebuah paham bernama DOSISME. Jurus andalannya adalah bersembunyi di balik topeng dan menyerang dari kegelapan. Senjata pamungkas tanpa tandingpun dengan fasih ia 'kuasai' : Qur'an dan Hadits.
(Jadi inget SNOUCK HURGRONYE, sebiji Belanda yang mampu memporandakan Aceh, hiikss...).
"Untuk mengalahkan musuh maka jadilah seolah kamu bagian dari mereka !" begitu kira-kira tekadnya.
Sedang di alam nyata para BOS PKS, yang oleh DOS menjadi bidikan utama sedang sibuk mempersiapkan strategi pemenangan pemilu 2009 yang tinggal menghitung hari. DOS pun pasang kuda-kuda untuk memecah konsentrasi kader dan simpatisan kalau bisa minimal menjadikannya golput dan ekstrimnya berbalik ke belakang menjadi penentang.
Kalau dulu embrio PKS bergerak di bawah tanah, kemudian muncul ke permukaan dengan menjelma partai politik namun hanya mendapat perolehan suara yang minim. Hal itu karena wajah yang dipakai tetap itu-itu saja (eksklusif). Dari situ maka tersimpullah semacam teriakan bahwa perang adalah tipu daya ! Dan strategipun dimatangkan dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang ada di medan dakwah perpolitikan Indonesia. Salah satu faktor adalah kenyataan bahwa bangsa dengan penduduk muslim terbesar sedunia ini lebih suka menjadi pengekor parti-partai berideologi sekuler. Maka pengalaman bertarung di arena dakwah politik secara alamiah memunculkan manuver-manuver untuk meraih kemenangan. Dimulai dari para BOS, disembunyikanlah wajah asli PKS dengan berbagai topeng. Hal itu tentu saja relevan dengan pentahapan dalam dakwah. Hanya saja barangkali ada sebagian manuver yang dilakukan terkesan terlalu keluar dari rel dakwah (asholah dakwah),sehingga tak bisa dielakkan memunculkan geliat pro kontra di tubuh PKS.
Beberapa pusaran arus dari satu sumber sebenarnya adalah keniscayaan yang menyiratkan budaya orang-orang cerdas. Namun (barangkali) karena ada yang mengipasi maka dua pusaran arus tersebut makin dekat pada benturan. Dan kalau diteruskan tanpa melibatkan cara berfikir dan bertindak yang bijaksana, energi hanya akan terbuang sia-sia dan........bertepuk tanganlah si tukang kipas sambil berteriak kegirangan "hua....ha...haa....akhirnya pecah juga, duuaaarrrr !"
Dari paparan di atas maka posisi DOS yang begitu misterius sangat layak menjadi tertuduh sebagai salah satu 'tukang kipas'.
SI TOPENG PUTIH ITU ADALAH.......
AM yang oleh DOS dianggap mengusung Anismisme adalah generasi lapis kedua yang bersentuhan langsung dengan realita politik yang ada. Ialah konon yang punya andil besar dalam mensetting topeng-topeng yang kini menghiasi wajah PKS disamping juga beberapa tokoh BOS. Walau ia muda tapi konon lagi ia punya pengaruh dan lingkaran channel yang cukup kuat. Mereka inilah pusaran pertama. Sedang pusaran yang lain adalah para ulama yang kebanyakan merupakan generasi lapis pertama serta mungkin tidak bersentuhan langsung dengan realita politik terkini, menganggap berbagai langkah para BOS sudah terlalu jauh keluar dari asholah dakwah. Namun para BOS pun beranggapan bahwa apa yang mereka lakukan masih berada pada koridor syar'i dengan mengacu pada fiqih realitas. Di sinilah letak kesalahpahaman yang harus segera dicari titik temunya. Dan di sini pulalah si tukang kipas merasa berada di atas angin.
MENGUAK SEDIKIT WAJAH DOS, SI TOPENG HITAM
Coba sempatkan untuk membuka blog beralamat di rakyatpupu.blogspot.com, kemudian buka pula pkswatch.blogspot.com. Dan cobalah merenung dan membandingkan secara berulang-ulang, dari cara bertutur kedua blog tersebut terasa sangat kontras. Blog pertama (menurut pengakuan DOS yang dia jelaskan di blog kedua, blog pertama itu sudah tidak aktif lagi) bertutur dengan gaya gaul anak tongkrongan yang cenderung agak saru. Sedang blog kedua mengesankan seorang masjidan yang doyan ngaji. Padahal penting anda ingat kembali bahwa kedua blog itu dibuat oleh orang yang sama !!!
Kalau kemudian anda bertanya mengenai sebutan yang saya berikan baik kepada BOS maupun DOS yakni SI TOPENG PUTIH dan SI TOPENG HITAM, itu tidak kemudian berarti putih itu baik dan hitam itu tidak baik (walau mungkin benar). Tapi lebih karena Si BOS kita mengenalnya dan Si Dos sama sekali tidak bisa kita lihat (karena dia lebih memilih melancarkan kritik dari belantara alam maya dan memakai nama tak jelas pula).
PETA PESERTA DISKUSI DI BLOG PKSWATCH
Secara garis besar penulis memetakan peserta diskusi sebagai berikut :
1. Kader PKS beneran yang (maaf) kurang cerdas dalam berdiskusi (mungkin karena jam terbang yang masih sedikit. Yang ini gampang terprovokasi dan marah-marah, begitu antipati terhadap DOS.
2. Kader PKS beneran yang setipe dengan yang pertama namun yang ini mulai mendukung DOS. Ada yang tetap bersama PKS dengan kegamangan, dan tak menutup kemungkinan ada yang selangkah demi selangkah keluar pagar.
3. Kader PKS bo'ongan yang yang menguatkan argumen DOS.
4. Kader PKS bo'ongan yang pura-pura kontra dengan DOS dan menguatkan atmosfer panas.
MENENGOK FPI DAN MMI
Kalau kebetulan anda berlangganan majalah Islam Sabili buka kembali edisi no.2 TH.XIV 10 Agustus 2006/16 rajab 1427 (saya mendapatkan majalah ini saat mengunjungi sebuah stand di acara Islamic book Fair, dan itupun majalah bekas seharga Rp 2000 murah dan berguna). Dalam majalah itu terdapat telaah utama AGEN ASING SUSUPI GERAKAN ISLAM, MMI DAN FPI DIPECAH BELAH. Belajar dari pengalaman 2 Ormas Islam tersebut tak menutup kemungkinan PKS pun bisa jadi disusupi. Jadi waspadalah.....waspadalah.......!!!
RUMUS TETAP MULUS
Bagi kader maupun simpatisan PKS hendaknya:
1. Perbedaan = rahmat
2. Tarik bil hikmah yang dituduh kebablasan dalam berijtihad
3.Pahamkan realita politik pada yang 'hanif'
4.Tekankan untung ruginya antara terlibat dalam pemilu dibanding golput.
5.Jangan hanya melihat pada yang tampak tapi selami lebih dalam apa wajah sebenarnya di balik topeng.
6. Tetap bijaksana dan waspada di segala situasi dan kondisi.
KIDUNG PENUTUP
"Ketika topeng-topeng dilepaskan
Kata tak lagi dihamburkan
Sang mentari datang
Berkisah tentang gelap dan terang
Si musyafir yang hampir putus asa di kegelapan
Bernafas lega menyaksikan indah cahaya
Dan serentak semua berteriak :
ALLOHU AKBAR ! "
0 komentar:
Post a Comment
Salam hangat....
Komentar anda adalah tanda jabat erat persahabatan di antara kita.