Memaafkan adalah awal dari penyembuhan....
Shahabat saya yang baik. Semoga Allah senantiasa selalu melimpahi hati Anda dengan rasa penuh Cinta dan kasih sayang. Bagi shahabat yang sedang disinggahi perasaan marah dan dendam membara dalam hati Anda, saya doakan semoga dengan bacaan lafaz Al-Ghoffar, menyelimuti Anda dengan rasa maaf penuh keinginan membalas dengan kebaikan pada diri Anda.
Belajar dari Film Avatar
Shahabat saya yang baik. Semoga Allah senantiasa selalu melimpahi hati Anda dengan rasa penuh Cinta dan kasih sayang. Bagi shahabat yang sedang disinggahi perasaan marah dan dendam membara dalam hati Anda, saya doakan semoga dengan bacaan lafaz Al-Ghoffar, menyelimuti Anda dengan rasa maaf penuh keinginan membalas dengan kebaikan pada diri Anda.
Belajar dari Film Avatar
Tadi pagi, sambil membuka laptop untuk mempersiapkan diri menyelesaikan tulisan di ruang private, saya menyaksikan film Avatar di Global TV. Film kartun yang mungkin menjadi kesukaan anak-anak Anda. Saya tidak tau chapter berapa Avatar yang saya saksikan itu. Dan, entah juga sebuah kebetulan. Ketika saya menyaksikan, film tersebut mengisahkan tentang keinginan Saka (penguasa elemen air terakhir) untuk membalas dendam pembunuh ibunya.
Karena chapter ini menceritakan dendam. Tiba-tiba saja muncul keinginan untuk terus menoton sampai akhir. Mungkin karena bab tentang dendam erat kaitan dengan pemaafan. Kalau saya hubungkan dengan pekerjaan saya sebagai Mind-Therapist, sangat erat kaitannya. Saya putuskan terus melanjutkan menikmati film itu, dengan harapan mendapat khazanah sebagai metafora saat melakukan forgiveness therapy.
Terapi memaafkan
Setelah saya menonton hingga akhir cerita. Memang ada kata-kata penggalan kalimat Avatar patut dijadikan quote sebagai proses pemaafan. ”Orang yang ingin balas dendam itu, seperti ular yang berekor tikus. Tatkala ia menerkam mangsanya itu, sekaligus ia memasukkan racun (melukai) dirinya”.
Mendengar kalimat Avatar itu, saya jadi teringat dengan pembelajaran yang saya dapatkan dari Bapak Asep Hairul Gani. Saat mengikuti kelas Ericsonian Hypnotherapy. Kala itu, beliau membahas tentang tehnik Forgiveness therapy. Sebelum melangkah kelatihan, Pak Asep menjelaskan hal sepantasnya dalam bertindak dan bersikap, tatkala seseorang itu ingin balas dendam.
3 Cara memaafkan
Pertama, membalas dengan perbuatan yang setimpal.
Kedua, dengan memaafkan.
Ketiga, membalas dengan perbuatan baik terhadap orang yang melukai kita. Dan yang ketiga ini, sebaik-baiknya cara dalam balas dendam. Setelah itu, baru peserta berlatih cara menggunakan tehnik terapi untuk pemaafan diri.
Kembali ke cerita Avatar. Walau Avatar dan Adiknya Saka sudah berusaha untuk menasehati, agar Saka menghentikan niatnya. Tetapi tetap saja, Saka kokoh dengan penderiannya. Dia pun berangkat bersama pangeran Sukoi.
Dan akhir dari kisah ini diceritakan. Walaupun Saka sangat marah dan ingin balas dendam. Tetapi, amarahnya kalah dengan nurani nya. Dia tidak mampu membunuh untuk membalas dendam kepada orang yang telah merengut nyawa ibunya.
Mari kita putuskan untuk memaafkan sekarang...
Ciganjur, 11 Juni 2011
Rahmadsyah Mind-Therapist
0 komentar:
Post a Comment
Salam hangat....
Komentar anda adalah tanda jabat erat persahabatan di antara kita.