Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Tentang Sebuah Wajah Yang Berselimut Mendung

Written By Unknown on Sunday, October 21, 2007 | 10/21/2007 08:30:00 PM

Oleh : Rohsna La 'Afiys

Lelaki renta dengan hiasan rambut keperakan di kepalanya
Terkurung jiwanya di pojok penjara dunia
Ada gurat-gurat kecewa di wajah dan matanya
Langkah yang dulu tegap kini tertatih bagai balita
Dulu ia sedikit sekali bicara, kini makin hening tiada lagi kata
Wahai engkau yang digelisahkan oleh bayang-bayang
Dari mana aku harus memulai sebuah peran
Agar di sisa hidupmu menyala cahaya yang bernama senyuman
Senyuman di hati bukti keridhaan atas ujian Illahi.

Wajah bermendung itu sekarang sering termenung
Semangat hidup yang dulu membara, kini redup tiada lagi asa
Gelap yang menghadang,
laksana pedang,
meremuk belulang.

Sabda apa wahai bapa yang pernah engkau panahkan
hingga ke diriku menitis gulita ?
Jika derita datang sebagai guru,
akankah diri sanggup menahan pedihnya ?




==============================================
Mau SWAKONSUMSI PULSA MURAH klik di sini !
Mau BONUS PULSA GRATIS klik di sini !
==============================================

2 komentar:

Anonymous said...

Artikel-artikel di blog ini bagus-bagus. Coba lebih dipopulerkan lagi di Lintasberita.com akan lebih berguna buat pembaca di seluruh tanah air. Dan kami juga telah memiliki plugin untuk Blogspot dengan installasi mudah. Salam!

http://www.lintasberita.com/Lokal/Tentang_Sebuah_Wajah_Yang_Berselimut_Mendung/

Unknown said...

Terima kasih atas tanggapan dan masukanya. Walau dalam keterbatasan selalu kucoba belajar mengejar ketertinggalan. Benar apa yang dijanjikan sang waktu, satu cahaya yang kita tebar akan berbuah cahaya demi cahaya yang tak terhitung. (Bukan promosi sinetron "Cahaya" -nya RCTI yang sekarang lagi meroket lho !)
Thanks.

Post a Comment

Salam hangat....
Komentar anda adalah tanda jabat erat persahabatan di antara kita.