Allah berkata : “Orang Orang beriman dan hati mereka tenang dengan mengingat Allah, Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati itu tenang” (QS Ar-ra’d ayat : 28).
Kalau semua organ tubuh manusia memerlukan kepuasan, maka hati manusia memerlukan kepuasan pula, kesalahan dalam pemenuhan kebutuhan akan tetap menimbulkan kekeringan dan kelaparan, kenikmatan mulut adalah makanan, kenikmatan telinga adalah suarah merdu, kenikmatan mata adalah pandangan indah, mulut tidak akan menikmati suara indah, sebagaimana telinga tidak akan menikmati makanan yang enak, hal ini dimaklumi oleh semua orang, tapi masalah hati yang merupakan organ paling penting bagi manusia, banyak yang salah dalam memberikan nutrisi, semua manusia ingin ketenangan hati, tapi sayang mereka salah dalam memenuhi kebutuhan hati. Mereka ingin memuaskan hati dengan harta, jabatan, makanan enak, wanita, sanjungan, dan lain lain dalam kenikmatan materi, yang pasti mereka tidak akan menemukan ketenangannya. Maka banyak yang masih dirundung duka kesedihan dan kesepian dan akhirnya mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri padahal ia memiliki kekayaan yang tak terhitung, atau dia seorang penguasa tertinggi, atau seorang selibritis yang tenar, terus apanya yang salah?
Hati hanya tenang abadi jika menemukan khaliqnya Allah swt, dalam segala kondisi, baik ia seorang yang kaya atau miskin, rakyat jelata atau seorang pejabat, orang terkenal atau tidak ada yang mengenalnya, bahkan ketika dalam ujian dan cobaan yang menderitakan fisik, ia tetap mendapatkan ketenangannya, Rasulullah bersabda : Sangat mengherankan kondisi seorang mukmin, semua kondisi, baik untuknya, jika mendapatkan kesenangan ia bersyukur, dan hal itu baik untuknya, dan jika menerima cobaan ia sabar maka hal itu baik untuknya. (HR Bukhari Muslim).
Orang beriman kepada Allah dan selalu mengingatNya meyakini bahwa Allah telah mengatur dan menentukan segala sesuatu dengan hukum sebab dan akaibatnya, maka ia berhusnudzan kepada kebijakan Allah yang Maha sempurna, meyakini bahwa apa yang Allah taqdirkan, semua ada hikmah dibalik taqdir tersebut, berhusnudzan bahwa Allah selalu menjaga dan melindungi hambaNya, selalu mendengar dan mengabulkan doa hambaNya, Dia mampu menyembuhkan dikala hamba sakit, Dia mampu melindungi hambaNya, dikala hamba ketakutan, Dia mampu menghindarkan hambaNya dari bahaya manakala hambaNya minta dihindarkan dari bahaya, semua bencana cobaan dari taqdir Allah, meyakini bahwa Allah menyediakan pahala yang besar bagi orang sabar dalam menghadapi cobaan, ada seorang ulama besar memiliki putra yang sangat tampan, hafidz Qur’an, dan ketika putranya meninggal dia mengurusi jenazah putranya dengan tenang, sambil senyum terhadap para pelayat, dan ketika dia ditanya : kenapa dia tenang padahal kehilangan putra yang mahal tersayang, beliau menjawab, bukanlah saya tidak sedih, tapi ketika saya mengingat pahala bagi orang yang sabar yang Allah janjikan, saya jadi terhibur atas kesedihan saya “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali). Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS Al-Baqarah : ayat : 156-157).
Orang yang berdzikrullah akan tenang dengan keluasan dan keabadian rahmatNya, tenang dalam beribadah dan berjuang di jalanNya, karena meyakini apapun yang ia korbankan, akan dibalas oleh Allah, dan apa yang Allah takdirkan mengenai dirinya tidak akan luput darinya, dan apa yang Allah tentukan luput darinya tidak akan mengenainya, dan apa yang Allah tentukan terjadi pasti terjadi, dan apa yang terjadi dari musibah Allahlah yang menentukan sebagai ujian bagi dirinya atau hadiah dari Allah karena tiada luka di jalan Allah kecuali di akherat akan datang dengan luka tersebut, warnanya warna darah, sedang aromanya aroma minyak kasturi, dan kalau Allah tentukan terbunuh sungguh ia telah dipilih menjadi syuhada’, ia tidak merasakan sakitnya kematian kecuali seperti gigitan nyamuk, dan langsung masuk sorga, Allah berkata: Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’ dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. (QS Ali Imran ayat : 140).
Orang beriman dalam kondisi terdhalimi ingat pertolongan Allah di dunia dan akherat, dalam kondisi papa dan sakit ingat Allah dan berusaha merubah qadha’ dan qadar Allah, sakit dan papa dengan qada’ dan qadar Allah, berobat dan usaha, kemudian ia tenang dengan hasil apapun yang ia raih, karena ia telah meniti jalan Allah, dan husnudzan dengan rahmat Allah.
Ketenangan dalam mengingat Allah timbul dari berbagai dimensi, dari keyakinan akan luasnya rahmat Allah, dalam hadits shahih, ” Allah memiliki seratus rahmat, yang satu rahmat Allah turunkan di dunia dengannya seluruh maghluq berkasih sayang, dan jika hari kiamat Allah menyempurnakan yang 99 rahmat. HR Bukhari. Subhanallah segala kebaikan dan rahmat Allah sejak Adam sampai kiamat hanya dari satu persen, bagaimana yang 99 rahmat, sungguh mengejar 99 rahmat cukup menjadikan sesorang tenang dalam hidup dan perjuangan.
Ketenangan muncul pula bahwa akherat yang Allah sediakan bagi orang bertaqwa jauh lebih baik lebih kekal dari pada dunia, perumpamaan dunia dan akherat adalah seperti jarum dicelupkan di lautan, dan air yang menempel di jarum adalah dunia sedang sisa air yang di lautan adalah akherat, maka orang beriman akan tenang dalam mencari akherat walaupun akan mengorbankan seluruh dunia. dan lebih tenang lagi bahwa Allah tidak mengharamkan dunia, melainkan memerintahkan untuk menjadikan dunia dalam mencari akherat, Allah berkata : “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah: “Inginkah Aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?”. untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Rabb mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS Ali Imran ayat : 15-16).
Semua apa yang didunia akan fana’ maka tergadaikan hati untuk dunia akan menimbulkan penyesalan, dan penuh kesedihan, berbeda jika Allah yang menjadi tujuan dan orientasi, Allah kekal, dan semua yang untuk Allah akan kekal, keluarga anak istri suami kalau tidak mengingatkan Allah akan sirna, sedang kalau semua mengingat Allah, semua akan dikumpulkan di akhirat di sorganya, Allah berkata ” (yaitu) syurga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum,(keselamatan atas kalian dengan sabab kalian bersabar) Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (QS Arra’d 23-24).
Demikian juga harta benda jika bukan untuk Allah akan fana, dan jika untuk Allah semua akan diganti dengan berlipat ganda dunia dan akherat, Allah berkata : “Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. dan sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS An-Nahl ayat : 96)
Maka ketenangan bagi orang yang selalu mengingat Allah, karena rahmat dan perlindunganNya selalu menyertainya, keberkahan bagi seluruh kehidupannya, karena Allah akan memberikan taufiq kepadaNya dalam menggunakan seluruh miliknya dalam rangka ibadah dan ketaatan kepada Allah, berbahagialah bagi yang selalu ingat Allah.
Sumber : http://www.ibnu-abbas.com/
0 komentar:
Post a Comment
Salam hangat....
Komentar anda adalah tanda jabat erat persahabatan di antara kita.