Assalaamu’alaikum.. Salam sejahtera,
Haloo Sahabat.. saya mau tanya ya.. Pernah ngga Anda merasa kesal, muak, dan marah dengan kejadian-kejadian sekeliling Anda? atau mungkin saja ketika membaca berita-berita di media massa: penggelapan pajak lah, mafia hokum lah, bentrokan berkekerasan, pemerkosaan, dan banyak lainnya. Wuihh… Semua seperti menambahi frustrasi dan kesulitan pribadi kita dalam menjalani hidup. Memang Tidak semua sih.. mungkin juga bukan Anda. but, I hope so..
Anda pasti setuju bahwa Semua penyelewengan dan persoalan di atas tentu tidak dapat dibiarkan. Tetapi, secara pribadi kita tetap perlu mempertahankan suasana hati positif bagaimanapun kondisi sosial yang melingkupi kita.
Nah.. Saya meminjam usulan praktis dari Michele Moore (1999) dan ”the Happiness Habit Team”. Berdasarkan wawancaranya, Moore menemukan keterampilan dan strategi-strategi dari pribadi-pribadi yang menghadapi banyak kesulitan tetapi tetap dapat mempertahankan suasana hati positif. Semoga kita dapat memanfaatkan temuan Moore agar dapat tetap memaksimalkan perasaan nyaman di tengah gonjang-ganjing persoalan.
jadi, gimana caranya Pak, meminimalisir hal tersebut agar hidup Saya tetap terkontaminasi dengan hal-hal positif? Ahaa.., pasti ada jalan menuju roma, begitu juga hal ini. mau tau? Sip.. mari scroll kebawah lagi…
yang pertama…, Sikap positif
Yang pertama adalah cobalah mengakui perasaan negatif kita, mau itu sedih kek, marah kek. lalu tunjukkan kepedulian pada diri sendiri. (”Pasti marah kalau aku selalu jujur dan—jangan-jangan semua pejabat tinggi—ternyata korupsi. Ya, sudahlah, tenangkan hati yuk. Dengar musik dulu deh….”)
Kita perlu berupaya untuk tidak ditenggelamkan oleh energi negatif. Kita menetapkan sendiri bagaimana akan berpikir, merasa dan mengambil tindakan, serta bertanggung jawab penuh atas keputusan kita. Penilaian negatif sebisa mungkin ditransformasikan dalam tindakan-tindakan positif. (”Dia menganggap aku seburuk itu, dan dia keliru. Jadi, aku akan tetap dengan sikapku dan tidak perlu dipengaruhi oleh penilaian negatifnya.”) Atau, kita memfokuskan waktu, energi, dan perhatian pada hal-hal lain yang konstruktif. Bisa kan????
lanjuut…, Visi positif ke depan
sebenarnya Ini sering kita lakukan, meskipun sesungguhnya ini kurang konstruktif, apa itu?: mengeluh, mengevaluasi dan ”mencari-cari kesalahan”. Yang lalu biarlah berlalu, yang lebih penting bagaimana tindakan kita untuk memperbaiki diri dengan memfokuskan diri pada visi positif, bukan terpaku pada kesalahan-kesalahan pada masa lalu. Lebih baik berfokus pada apa yang ingin kita capai dengan memperjelas sasaran dan strategi untuk mencapainya. Setujuuu??
tapiii.. meskipun Dalam kondisi terbatas dan sesulit apapun, usahakan untuk meluang waktu untuk bersenang-senang,. Hal ini dapat mengisi kembali energy Anda yang terkuras. Mmh.. tentu ini akan mengasyikkan..!
Selanjutnyaa…, Memperjelas Aksi dan PenCapaian
Sahabat, Agar tidak merasa sesak dan tak berdaya, kita perlu merencanakan rangkaian impian Anda dengan langkah spesifik, rumuskan saja dengan jelas, dan syukuri keberhasilannya. Membuat daftar tugas dan mengecek apa yang sudah tercapai, hal ini akan banyak membantu Anda dalam meningkatkan kepercayaan diri dan suasana hati.
ternyata,, Kesulitan dan kekacauan hidup menjadi tanda bahwa kita harus bergerak, mungkin harus mengubah suatu hal atau malahan banyak hal. Bisa dengan mengubah cara berpikir kita, cara kita merasa, dan cara kita bertindak. Bukan menyalahkan diri, tetapi demi keterarahan diri pada visi dan capaian ke depan
Ada lagi……, Manfaat dari rasa marah
sebenarnya, Kita perlu menemukan manfaat dari rasa marah kita, menyalurkan emosi dan rasa marah menjadi tujuan-tujuan positif. Kemarahan perlu dipindahkan menjadi energi positif untuk mencari cara yang lebih efektif, memindahkan fokus, mengeksplorasi pendekatan-pendekatan baru, mengembangkan keterampilan berbeda, mengubah strategi bekerja sama dengan lingkungan Anda.
Kita juga tetap perlu menjadi diri sendiri, hidup dengan nilai-nilai pribadi yang menurut kita baik, dan melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan. Kata Moore, orang yang paling dapat mempertahankan rasa nyaman dan bahagia adalah orang yang ”paling peduli dan paling memiliki cinta”. Cinta di sini bukan dalam arti sempit, cinta romantis atau cinta pada perorangan, tetapi cinta dan kepedulian pada sesame dan pada yang lain juga.
Okey, yang terakhir… adalah “Berserah”
Dan Pada akhirnya pun kita berserah,sahabat. Berserah bukan berarti menyerah lho..atau mengambil posisi kalah. Berserah hanya dapat terjadi ketika kita telah melakukan langkah dan upaya yang terbaik, lalu menyerahkan hasilnya pada yang memiliki kekuasaan jauh lebih besar daripada kita yg tak lain tak bukan adalah Tuhan Yang Maha Kuasa..! Setuju yaa?
Bila kita hanya mengeluh dan mempersalahkan pihak lain, tanpa melakukan sesuatu yang konstruktif, mungkin kita tidak berbeda dengan pihak yang kita kritik itu. Berserah dapat dimaknai sebagai tetap mempertahankan tujuan dan nilai hidup kita, tetapi mencapainya melalui jalan dan sarana berbeda.
Jadi…, Kalau kita tidak bisa mengubah negara karena kita bukan penguasa, ya kita dapat menularkan nilai yang kita anggap baik pada siapapun. Menyisihkan sebagian penghasilan atau waktu kita untuk mengejawantahkan nilai-nilai positif kita dan memastikan kebermanfaatannya bagi orang lain, sudah pasti akan sangat berguna sekaligus membuat Anda bahagia. Be AMAZING…. SEMANGAAT…!
Akan lebih indah dengan suguhan komentar anda dilink:http://bit.ly/Mudahnya_Mhadapi_kSulitan
Baca artikel Amazing lainnya di www.andhykasedyawan.com
Follow my Tweet> @andhykasedywan
Be Amazing, Amazing You!
dr.Andhyka P Sedyawan
-Amazing Coach-
Coaching-Training-Clinical Therapy
www.andhykasedyawan.com
Haloo Sahabat.. saya mau tanya ya.. Pernah ngga Anda merasa kesal, muak, dan marah dengan kejadian-kejadian sekeliling Anda? atau mungkin saja ketika membaca berita-berita di media massa: penggelapan pajak lah, mafia hokum lah, bentrokan berkekerasan, pemerkosaan, dan banyak lainnya. Wuihh… Semua seperti menambahi frustrasi dan kesulitan pribadi kita dalam menjalani hidup. Memang Tidak semua sih.. mungkin juga bukan Anda. but, I hope so..
Anda pasti setuju bahwa Semua penyelewengan dan persoalan di atas tentu tidak dapat dibiarkan. Tetapi, secara pribadi kita tetap perlu mempertahankan suasana hati positif bagaimanapun kondisi sosial yang melingkupi kita.
Nah.. Saya meminjam usulan praktis dari Michele Moore (1999) dan ”the Happiness Habit Team”. Berdasarkan wawancaranya, Moore menemukan keterampilan dan strategi-strategi dari pribadi-pribadi yang menghadapi banyak kesulitan tetapi tetap dapat mempertahankan suasana hati positif. Semoga kita dapat memanfaatkan temuan Moore agar dapat tetap memaksimalkan perasaan nyaman di tengah gonjang-ganjing persoalan.
jadi, gimana caranya Pak, meminimalisir hal tersebut agar hidup Saya tetap terkontaminasi dengan hal-hal positif? Ahaa.., pasti ada jalan menuju roma, begitu juga hal ini. mau tau? Sip.. mari scroll kebawah lagi…
yang pertama…, Sikap positif
Yang pertama adalah cobalah mengakui perasaan negatif kita, mau itu sedih kek, marah kek. lalu tunjukkan kepedulian pada diri sendiri. (”Pasti marah kalau aku selalu jujur dan—jangan-jangan semua pejabat tinggi—ternyata korupsi. Ya, sudahlah, tenangkan hati yuk. Dengar musik dulu deh….”)
Kita perlu berupaya untuk tidak ditenggelamkan oleh energi negatif. Kita menetapkan sendiri bagaimana akan berpikir, merasa dan mengambil tindakan, serta bertanggung jawab penuh atas keputusan kita. Penilaian negatif sebisa mungkin ditransformasikan dalam tindakan-tindakan positif. (”Dia menganggap aku seburuk itu, dan dia keliru. Jadi, aku akan tetap dengan sikapku dan tidak perlu dipengaruhi oleh penilaian negatifnya.”) Atau, kita memfokuskan waktu, energi, dan perhatian pada hal-hal lain yang konstruktif. Bisa kan????
lanjuut…, Visi positif ke depan
sebenarnya Ini sering kita lakukan, meskipun sesungguhnya ini kurang konstruktif, apa itu?: mengeluh, mengevaluasi dan ”mencari-cari kesalahan”. Yang lalu biarlah berlalu, yang lebih penting bagaimana tindakan kita untuk memperbaiki diri dengan memfokuskan diri pada visi positif, bukan terpaku pada kesalahan-kesalahan pada masa lalu. Lebih baik berfokus pada apa yang ingin kita capai dengan memperjelas sasaran dan strategi untuk mencapainya. Setujuuu??
tapiii.. meskipun Dalam kondisi terbatas dan sesulit apapun, usahakan untuk meluang waktu untuk bersenang-senang,. Hal ini dapat mengisi kembali energy Anda yang terkuras. Mmh.. tentu ini akan mengasyikkan..!
Selanjutnyaa…, Memperjelas Aksi dan PenCapaian
Sahabat, Agar tidak merasa sesak dan tak berdaya, kita perlu merencanakan rangkaian impian Anda dengan langkah spesifik, rumuskan saja dengan jelas, dan syukuri keberhasilannya. Membuat daftar tugas dan mengecek apa yang sudah tercapai, hal ini akan banyak membantu Anda dalam meningkatkan kepercayaan diri dan suasana hati.
ternyata,, Kesulitan dan kekacauan hidup menjadi tanda bahwa kita harus bergerak, mungkin harus mengubah suatu hal atau malahan banyak hal. Bisa dengan mengubah cara berpikir kita, cara kita merasa, dan cara kita bertindak. Bukan menyalahkan diri, tetapi demi keterarahan diri pada visi dan capaian ke depan
Ada lagi……, Manfaat dari rasa marah
sebenarnya, Kita perlu menemukan manfaat dari rasa marah kita, menyalurkan emosi dan rasa marah menjadi tujuan-tujuan positif. Kemarahan perlu dipindahkan menjadi energi positif untuk mencari cara yang lebih efektif, memindahkan fokus, mengeksplorasi pendekatan-pendekatan baru, mengembangkan keterampilan berbeda, mengubah strategi bekerja sama dengan lingkungan Anda.
Kita juga tetap perlu menjadi diri sendiri, hidup dengan nilai-nilai pribadi yang menurut kita baik, dan melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan. Kata Moore, orang yang paling dapat mempertahankan rasa nyaman dan bahagia adalah orang yang ”paling peduli dan paling memiliki cinta”. Cinta di sini bukan dalam arti sempit, cinta romantis atau cinta pada perorangan, tetapi cinta dan kepedulian pada sesame dan pada yang lain juga.
Okey, yang terakhir… adalah “Berserah”
Dan Pada akhirnya pun kita berserah,sahabat. Berserah bukan berarti menyerah lho..atau mengambil posisi kalah. Berserah hanya dapat terjadi ketika kita telah melakukan langkah dan upaya yang terbaik, lalu menyerahkan hasilnya pada yang memiliki kekuasaan jauh lebih besar daripada kita yg tak lain tak bukan adalah Tuhan Yang Maha Kuasa..! Setuju yaa?
Bila kita hanya mengeluh dan mempersalahkan pihak lain, tanpa melakukan sesuatu yang konstruktif, mungkin kita tidak berbeda dengan pihak yang kita kritik itu. Berserah dapat dimaknai sebagai tetap mempertahankan tujuan dan nilai hidup kita, tetapi mencapainya melalui jalan dan sarana berbeda.
Jadi…, Kalau kita tidak bisa mengubah negara karena kita bukan penguasa, ya kita dapat menularkan nilai yang kita anggap baik pada siapapun. Menyisihkan sebagian penghasilan atau waktu kita untuk mengejawantahkan nilai-nilai positif kita dan memastikan kebermanfaatannya bagi orang lain, sudah pasti akan sangat berguna sekaligus membuat Anda bahagia. Be AMAZING…. SEMANGAAT…!
Akan lebih indah dengan suguhan komentar anda dilink:http://bit.ly/Mudahnya_Mhadapi_kSulitan
Baca artikel Amazing lainnya di www.andhykasedyawan.com
Follow my Tweet> @andhykasedywan
Be Amazing, Amazing You!
dr.Andhyka P Sedyawan
-Amazing Coach-
Coaching-Training-Clinical Therapy
www.andhykasedyawan.com
2 komentar:
kalau menurut saya cara mengatasi stress itu dengan membaca alqoran
salam kenal
Sepakat, baca Al Qur'an,pikiran positif,optimis,dll
Post a Comment
Salam hangat....
Komentar anda adalah tanda jabat erat persahabatan di antara kita.