Dari semua teori kepribadian, kecemasan merupakan variabel yang penting.
Kecemasan sebagai salah satu fungsi ego merupakan sinyal tubuh yang mengingatkan individu tentang kemungkinan adanya suatu ancaman yang merupakan bagian dari dinamika kehidupan atau keniscayaan itu sendiri.
Pada kenyataannya, dunia realitas seringkali tidak selalu sesuai dengan harapan ataupun keinginan bawah sadar seperti kebutuhan akan rasa aman, nyaman, penerimaan, kecukupan sandang, pangan dan papan sehingga keterampilan seorang dalam mensikapi setiap persoalan yang datang, menentukan tingkat kecemasan atau sebaliknya.
Freud membagi kecemasan menjadi 3 jenis yaitu realistic anxiety, neurotic anxiety dan moral anxiety.
Kecemasan realistik adalah ketakutan terhadap bahaya yang nyata di luar dirinya, misal takut dipatuk ular, takut tertusuk duri. Kecemasan ini menjadi asal muasal kecemasan neurotik dan kecemasan moral.
Kecemasan neurotik adalah ketakutan terhadap bahaya yang bersifat khayalan, belum tentu terjadi, namun diyakini bakal dialaminya, misal takut miskin, takut sakit, takut diabaikan dsb.
Sedang kecemasan moral timbul ketika seseorang melanggar standar nilai orang tua. Walau sepintas kecemasan moral memiliki kemiripan dengan kecemasan neurotik, namun pada kecemasan moral, seseorang tetap rasional dalam menganalisa persoalannya.
Biasanya kecemasan terbentuk saat seseorang tidak siap dalam menghadapi ancaman dan muncul pertama kali diusia balita, ketika bayi merasa tidak mampu menangani dunia eksternal, bahkan dirinya sendiri. Trauma primer inilah yang jika tidak ditangani dengan baik, dikemudian hari berpotensi menjadi sumber kecemasan lainnya.
Itu sebabnya kecerdasan emosional menjadi penting dan pastikan sebagai orang-tua terbebas dari gangguan kecemasan agar tidak menularkan kepada buah hati tercinta.
Kecemasan sebagai salah satu fungsi ego merupakan sinyal tubuh yang mengingatkan individu tentang kemungkinan adanya suatu ancaman yang merupakan bagian dari dinamika kehidupan atau keniscayaan itu sendiri.
Pada kenyataannya, dunia realitas seringkali tidak selalu sesuai dengan harapan ataupun keinginan bawah sadar seperti kebutuhan akan rasa aman, nyaman, penerimaan, kecukupan sandang, pangan dan papan sehingga keterampilan seorang dalam mensikapi setiap persoalan yang datang, menentukan tingkat kecemasan atau sebaliknya.
Freud membagi kecemasan menjadi 3 jenis yaitu realistic anxiety, neurotic anxiety dan moral anxiety.
Kecemasan realistik adalah ketakutan terhadap bahaya yang nyata di luar dirinya, misal takut dipatuk ular, takut tertusuk duri. Kecemasan ini menjadi asal muasal kecemasan neurotik dan kecemasan moral.
Kecemasan neurotik adalah ketakutan terhadap bahaya yang bersifat khayalan, belum tentu terjadi, namun diyakini bakal dialaminya, misal takut miskin, takut sakit, takut diabaikan dsb.
Sedang kecemasan moral timbul ketika seseorang melanggar standar nilai orang tua. Walau sepintas kecemasan moral memiliki kemiripan dengan kecemasan neurotik, namun pada kecemasan moral, seseorang tetap rasional dalam menganalisa persoalannya.
Biasanya kecemasan terbentuk saat seseorang tidak siap dalam menghadapi ancaman dan muncul pertama kali diusia balita, ketika bayi merasa tidak mampu menangani dunia eksternal, bahkan dirinya sendiri. Trauma primer inilah yang jika tidak ditangani dengan baik, dikemudian hari berpotensi menjadi sumber kecemasan lainnya.
Itu sebabnya kecerdasan emosional menjadi penting dan pastikan sebagai orang-tua terbebas dari gangguan kecemasan agar tidak menularkan kepada buah hati tercinta.
Sumber :
- Alwisol, Psikologi Kepribadian
- servoclinic.com
0 komentar:
Post a Comment
Salam hangat....
Komentar anda adalah tanda jabat erat persahabatan di antara kita.