OLEH : ROHSNA LA 'AFIYS
Ada yang aneh dengan waktu,
Saat detik, menit dan jam berputar mencipta prasasti,
Kadang terasa begitu lama, menenggelamkan diri dalam perasaan gundah yang tak terlukiskan,
Di saat yang lain terasa begitu cepat, laksana sore datang segera setelah mata terbuka dari tidur lelap semalaman.
Makin bertambah waktu, makin renta ia memangkas jatah hidup dan mencipta deret hitung sisa usia yang begitu mudah ditebak.
Tak lama lagi maut menjemput,
Saat kulit wajah keriput,
Rambut legam jadi mengabut,
Tulang punggung mulai mengkerut,
Juga telinga yang daya dengarnya mulai surut.
Duh waktu,
Berapa banyak tersiakan tanpa penyesalan dan perbaikan ?
Ada luka di sebuah waktu yang mengucurkan darah.
Membisul dan bernanah.
Perih dan nyeri yang tak kunjung pergi,
Bahkan sebelum ia pecah dan sembuh,
Luka baru menganga lagi,
Perih lagi....
Nyeri lagi.....
Bukankah selalu ada obat di setiap sakit ?
Bukankah keduanya tertakdir berpasangan ?
Duhai, ada dimana dikau sang obat ?
Dimana adamu dan kemana harus kucari ?
Itulah diriku,
Tertatih dikejar sang waktu
Memanggul luka demi luka
Kurasa sendiri
Tak lagi kubagi dengan siapapun
Karena berharap pada makhluk hanya
akan berujung kekecewaan
Dan kala sujud
Itulah saat kutumpahkan rasaku, pada-Nya
Kekasihku,
Sahabatku,
Pengobat laraku,
Alloh.
13 Januari 2008
==============================================
Mau SWAKONSUMSI PULSA MURAH klik di sini !
Mau BONUS PULSA GRATIS klik di sini !
==============================================
Ada yang aneh dengan waktu,
Saat detik, menit dan jam berputar mencipta prasasti,
Kadang terasa begitu lama, menenggelamkan diri dalam perasaan gundah yang tak terlukiskan,
Di saat yang lain terasa begitu cepat, laksana sore datang segera setelah mata terbuka dari tidur lelap semalaman.
Makin bertambah waktu, makin renta ia memangkas jatah hidup dan mencipta deret hitung sisa usia yang begitu mudah ditebak.
Tak lama lagi maut menjemput,
Saat kulit wajah keriput,
Rambut legam jadi mengabut,
Tulang punggung mulai mengkerut,
Juga telinga yang daya dengarnya mulai surut.
Duh waktu,
Berapa banyak tersiakan tanpa penyesalan dan perbaikan ?
Ada luka di sebuah waktu yang mengucurkan darah.
Membisul dan bernanah.
Perih dan nyeri yang tak kunjung pergi,
Bahkan sebelum ia pecah dan sembuh,
Luka baru menganga lagi,
Perih lagi....
Nyeri lagi.....
Bukankah selalu ada obat di setiap sakit ?
Bukankah keduanya tertakdir berpasangan ?
Duhai, ada dimana dikau sang obat ?
Dimana adamu dan kemana harus kucari ?
Itulah diriku,
Tertatih dikejar sang waktu
Memanggul luka demi luka
Kurasa sendiri
Tak lagi kubagi dengan siapapun
Karena berharap pada makhluk hanya
akan berujung kekecewaan
Dan kala sujud
Itulah saat kutumpahkan rasaku, pada-Nya
Kekasihku,
Sahabatku,
Pengobat laraku,
Alloh.
13 Januari 2008
==============================================
Mau SWAKONSUMSI PULSA MURAH klik di sini !
Mau BONUS PULSA GRATIS klik di sini !
==============================================
0 komentar:
Post a Comment
Salam hangat....
Komentar anda adalah tanda jabat erat persahabatan di antara kita.