Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

SERIAL MANAJEMEN WAKTU 2 : Landasan Dalam Mengatur Waktu

Written By Unknown on Thursday, January 13, 2011 | 1/13/2011 10:20:00 AM


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengatur waktu diantaranya adalah:
1. Mengetahui cara mengoptimalkan waktu
Setiap muslim, hendaknya memahami tentang cara mengoptimalkan waktunya. Hal ini bertujuan untuk kebaikan dan kemaslahatan dirinya dan orang lain. beberapa orang luar biasa yang berhasil memanfaatkan waktunya untuk berjuang dijalan Allah seperti
:1. Rosulallah SAW : dalam waktu 23 tahun berhasil membangun peradaban islam yang masih kokoh berdiri sampai sekarang. Menjadi penglima 80 peperangan memerangi kaum kafir dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, kepala rumah tangga yang sangat menyanyangi keluarga dan yang luar bisa adalah beliau seorang kepala pemerintahan yang bisa membagi waktu untuk rakyat dan keluarga secara seimbang.
  1. 2. Zaid bin Tsabit : sanggup menguasai bahasa parsi hanya dalam waktu 2 bulan. Penghimpun ayat al-quran dalam sebuah musyaf.
  2. 3. Abu Hurairah : dapat meriwayatkan 5374 hadist rosulallah.
  3. 4. Abu Bakar Al-Anbari : Setiap pekan membaca sebanyak sepuluh ribu lembar.
2. Memiliki manajemen hidup yang baik
Setiap muslim haruslah pandai mengatur segala urusan hidupnya dengan baik, menghindari kebiasaan yang tak jelas, dan sia-sia. Seperti terlalu lama mengobrol santai, bersenda gurau berlebihan, menunda-nunda pekerjaan, dan melewatkan hari untuk hal yang membuang-buang waktu seperti cuci mata dipusat pertokoan, terlalu lama dan sering melihat hiburan, dll. Ternyata telah mampu melalaikan seseorang dari kewajiban-kewajibannya. Baik kewajiban pada Allah ta’ala ataupun kewajibannya dalam pekerjaan dan peran sosialnya. Karenanya setiap muslim harus berpikir, membuat program, mempersiapkan, mengatur dan melaksanakan setiap rencananya dengan baik.
3. Memiliki Wudhuhul Fikrah
Seorang muslim haruslah memiliki keluasan atau fleksibilitas dalam berpikir. Seorang yang berakal akan selalu berpikir jauh kedepan. Mempertimbangkan manfaat mudhorot dari setiap tindakan yang dilakukannya. Setiap muslim perlu memiliki wawasan atau ilmu yang luas sehingga mampu memahami satu masalah dengan baik dan berdasarkan ilmu Ilmu akan membuat orang menjadi bijak dalam bertindak. Tidak gegabah dan dangkal dalam melihat satu persoalan.
4. Visioner
Seorang muslim juga harus memiliki pandangan jauh ke depan, bisa mengantisipasi berbagai persoalan yag akan terjadi di tahun-tahun mendatang. Perencanaan hari ini, diperlukan karena kehidupan tidak hanya untuk hari ini namun untuk masa- masa yang akan datang. Termasuk didalamnya mempersiapkan keluarga dengan mendidik anak-anak, karena mereka adalah asset dunia akhirat bagi orang tuanya, sehingga berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi mereka, terlebih masalah bekal agama.
5. Mengetahui Perencanaan dan skala prioritas
Mengetahui urutan ibadah dan prioritas, serta mengklasifikasi berbagai masalah Dengan memahami skala prioritas seseorang akan mudah memilih mana yang harus segera diselesaikan, mana yang penting, kurang penting dan tidak penting untuk segera diselesaikan.
6. Tidak Isti’jal (tergesa-gesa) dalam mengerjakan sesuatu
Mengerjakan sesuatu dengan tidak tergesa-gesa dan berdasar pada ketenangan jiwa yang stabil merupakan landasan yang penting dalam mewujudkan hidup yang lebih baik.
Secara sunnah kauniyah yaitu hokum alam dan kebiasaan semua harus berjalan dengan sebuah proses. Kalau seandainya ada orang yang ingin dengan secepatnya mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya, dengan cara yang instant, maka hasilnya pasti akan tidak baik dan ibarat buah seperti dikarbit. Misalnya untuk mendapatkan keberhasilan seseorang perlu proses berusaha dan berjuang uyntuk mendapatkannya. Begitulah sunnah kauniyah menetapkan.
7. Spesialisasi dan pembagian pekerjaan
Setiap muslim haruslah memiliki keahlian tertentu. Ia boleh memiliki pengetahuan luas, tetapi ia juga perlu memfokuskan pada keahlian tertentu. Setiap keahlian itu diarahkan untuk memberikan kemanfaatan bagi diri sendiri dan juga ummat.
Sumber : dompetsosialhidayah.com DARI dakwatuna , Rohis unsoed.

0 komentar:

Post a Comment

Salam hangat....
Komentar anda adalah tanda jabat erat persahabatan di antara kita.