Sepucuk Surat Dari Ibu dan Ayah
Sentuhan Terakhir
CInta Dalam Diam
Bahaya Merokok
Deru Sang Angin mengajakku bangkit dari keengganan untuk berkelana menelisik cahaya. Dan akupun luluh oleh lihai rayunya. Hingga kamipun bersahabat, erat. Dan kata-kata, inilah pisau bermata dua. Melengkapi kembaraku agar aku bisa merobek dada durjana. Membasuh jantung dan hatinya untuk kembali tunduk pada Yang Maha Kuasa.
0 komentar:
Post a Comment
Salam hangat....
Komentar anda adalah tanda jabat erat persahabatan di antara kita.