Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

22 Tanda Iman Sedang Lemah (bagian dua)

Written By Unknown on Wednesday, September 26, 2012 | 9/26/2012 09:27:00 AM

Sambungan dari : 22 Tanda Iman Sedang Lemah ....

12. Ketika Anda merasa gembira dan senang jika ada saudara sesama muslim
mengalami kesusahan. Anda merasa sedih jika ada orang yang lebih unggul
dari Anda dalam beberapa hal. Ingatlah! Kata Rasulullah saw, "Tidak ada iri
yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah
berikan harga, iamenghabiskannya dalam kebaikan; dan terhadap orang yang
Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya
kepada orang lain." (Bukhari, hadits nomor 71 dan Muslim, hadits nomor
1352) Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw., "Orang Islam yang
manakah yang paling baik?" Rasulullah saw. menjawab, "Orang yang muslimin
lain selamat dari lisan dan tangannya." (Bukhari, hadits nomor 9 dan
Muslim,hadits nomor 57)

13. Ketika Anda menilai sesuatu dari dosa apa tidak, dan tidak mau melihat
dari sisi makruh apa tidak. Akibatnya, Anda akan enteng melakukan hal-hal
yang syubhat dan dimakruhkan agama.

Hati-hatilah!
Sebab, Rasulullah saw pernah bersabda, "Barangsiapa yang berada dalam syubhat,
berarti dia berada dalam yang haram, seperti penggembala yang menggembalakan
ternaknya disekitar tanaman yang dilindungi yang dapat begitu mudah untuk merumput di
dalamnya." (Muslim, hadits nomor 1599) Iman Anda pasti dalam keadaan
lemah, jika Anda mengatakan, "Gak apa. Inikan cuma dosa kecil. Gak seperti
dia yang melakukan dosa besar. Istighfar tiga kali juga hapus tuh dosa!" Jika
sudah seperti ini, suatu ketika Anda pasti tidak akan ragu untuk benar-benar
melakukan kemungkaran yang besar. Sebab, rem imannya sudah tidak pakem
lagi.

14. Ketika Anda mencela hal yang makruf dan punya perhatian dengan kebaikan-kebaikan kecil.
Ini pesan Rasulullah saw., "Jangan sekali-kali kamu mencela yang makruf sedikitpun, meski engkau menuangkan air diembermu ke dalam bejana seseorang yang hendak menimba air, dan meski engkau berbicara dengan saudarmu sedangkan wajahmu tampak berseri-seri kepadanya." (Silsilah Shahihah, nomor 1352)

Ingatlah, surga bisa Anda dapat dengan amal yang kelihatan sepele! Rasulullah
saw. bersabda, "Barangsiapa yang menyingkirkan gangguan darij alan orang-
orang muslim, maka ditetapkan satu kebaikan baginya, danbarangsiapa yang
diterima satu kebaikan baginya, maka ia akan masuk surga." (Bukhari, hadits
nomor 593)

15. Ketika Anda tidak mau memperhatikan urusan kaum muslimin dan tidak
mau melibatkan diri dalam urusan-urusan mereka. Bahkan, untuk berdoa bagi
keselamatan mereka pun tidak mau.

Padahal seharusnya seorang mukmin seperti hadits Rasulullah ini, "Sesungguhnya orang mukmin dari sebagian orang-orang yang memiliki iman adalah laksana kedudukan kepala dari bagian
badan. Orang mukmin itu akan menderita karena keadaan orang-orang yang mempunyai iman sebagaimana jasad yang ikut menderita karena keadaan di kepala."
(Silsilah Shahihah, nomor 1137)

16. Ketika Anda memutuskan tali persaudaraan dengan saudara Anda. "Tidak
selayaknya dua orang yang saling kasih mengasihi karean Allah Azza waJalla
atau karena Islam, lalu keduanya dipisahkan oleh permulaan dosa yang
dilakukan salah seorang di antara keduanya," begitu sabdaRasulullah saw.
(Bukhari, hadits nomor 401)

17. Ketika Anda tidak tergugah rasa tanggung jawabnya untuk beramal demi
kepentingan Islam. Tidak mau menyebarkan dan menolong agama Allah ini.
Merasa cukup bahwa urusan dakwah itu adalah kewajiban para
ulama.Padahal, Allah swt. berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jadilah
kalian penolong-penolong (agama) Allah." (Ash-Shaff:14)

18. Ketika Anda merasa resah dan takut tertimpa musibah; atau mendapat
problem yang berat. Lalu Anda tidak bisa bersikap sabar dan berhati tegar.
Anda kalut. Tubuh Anda gemetar. Wajah pucat. Ada rasa ingin lari dari
kenyataan. Ketahuilah, iman Anda sedang diuji Allah. "Apakah manusia itu
mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman,
sedang mereka belum diuji." (Al-Ankabut:2)

Seharusnya seorang mukmin itu pribadi yang ajaib. Jiwanya stabil."Alangkah
menakjubkannya kondisi orang yang beriman. Karena seluruh perkaranya
adalah baik. Dan hal itu hanya terjadi bagi orang yang beriman, yaitu jika ia
mendapatkan kesenangan maka ia bersyukur dan itumenjadi kebaikan baginya;
dan jika ia tertimpa kesulitan dia pun bersabar, maka hal itu menjadi kebaikan
baginya." (Muslim)

19. Ketika Anda senang berbantah-bantahan dan berdebat. Padahal,
perbuatan itu bisa membuat hati Anda keras dan kaku. "Tidaklah segolongan
orang menjadi tersesat sesudah ada petunjuk yang mereka berada pada
petunjuk itu, kecuali jika mereka suka berbantah-bantahan."(Shahihul Jami',
nomor 5633)

20. Ketika Anda bergantung pada keduniaan, menyibukkan diri dengan urusan
dunia, dan merasa tenang dengan dunia. Orientasi Anda tidak lagi kepada
kampung akhirat, tapi pada tahta, harta, dan wanita. Ingatlah, "Dunia itu
penjara bagi orang yang beriman, dan dunia adalah surga bagi orang
kafir." (Muslim)

21. Ketika Anda senang mengucapkan dan menggunakan bahasa yang
digunakan orang-orang yang tidak mencirikan keimanan ada dalam hatinya.
Sehingga, tidak ada kutipan nash atau ucapan bermakna semisal itu dalam
ucapan Anda.

Bukankah Allah swt. telah berfirman, "Dan katakanlah kepada
hamba-hamba-Ku: 'Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih
baik(benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara
mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia'."(Al-I
sraa':53).

Seperti inilah seharusnya sikap seorang yang beriman."Dan apabila
mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling dari
padanya dan mereka berkata: 'Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-
amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-
orang jahil.'" (Al-Qashash:55) Nabi saw. bersabda, "Barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam." (Bukhari
dan Muslim)

22. Ketika Anda berlebih-lebihan dalam masalah makan-minum, berpakaian,
bertempat tinggal, dan berkendaraan. Gandrung pada kemewahan yang tidak
perlu. Sementara, begitu banyak orang di sekeliling Anda sangat membutuhkan
sedikit harta untuk menyambung hidup.

Ingat, Allah swt. telah mengingatkan hal ini, "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (Al-A'raf:31).
Bahkan, Allah swt.menyebut orang-orang yang berlebihan sebagai saudaranya setan.

Karena itu Allah memerintahkan kita untuk, "Dan berikanlah kepada keluarga-
keluarga yang terdekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang
dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan(hartamu)
secara boros." (Al-Isra':26)

Rasulullah saw. bersabda, "Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hamba Allah
itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah." (Al-SilsilahAl-Shahihah, nomor
353).

Referensi : Muhamad Bugi Dakwatuna

0 komentar:

Post a Comment

Salam hangat....
Komentar anda adalah tanda jabat erat persahabatan di antara kita.